Bagi penderitanya, ketakutan akan serangan panik begitu besar hingga mereka merasa seperti akan mati. Sekalipun mereka tau itu hanya serangan panik dan mereka tidak akan benar-benar mati, mereka tetap tidak bisa mengatasi rasa takut itu. Hal ini membuat mereka merasa gelisah sepanjang hari. Tidak peduli berapa kali mereka menjelaskan rasa takutnya, orang lain tidak akan mengerti, dan ini dapat menciptakan keretakan antara mereka dan orang lain.
Bagaimana rasanya mengalami serangan panik?
Pada episode ketiga, terdapat adegan dimana para psikiater dan perawat berkumpul dalam sebuah konferensi yang membahas tentang serangan panik. Konferensi ini membahas tentang gejala-gejala serangan panik, data statistik penderita serangan panik, hingga melakukan simulasi untuk mencoba merasakan ketakutan yang dialami penderita serangan panik.
Simulasi ini dilakukan secara berpasangan dan setiap pasangan menyiapkan sebuah sedotan. Langkah yang pertama, tutup rapat lubang hidung kalian dengan kedua tangan. Kemudian minta pasangan kalian untuk menutup rapat kedua telinga kalian. Lalu cobalah bernapas hanya melalui lubang sedotan. Tarik napas dalam-dalam, lalu embuskan melalui lubang sedotan. Ulangi selama 60 detik. Seperti itulah rasa sesak yang dirasakan oleh penderita serangan panik. Penderita merasakan sesak seperti itu saat serangan panik datang. Mereka merasa seolah-olah akan kehabisan napas.
Walaupun saat ini gangguan mental banyak ditemukan di masyarakat, masih banyak orang yang menganggap penyakit ini sebagai aib atau hal yang memalukan. Karena itulah sebagian orang yang mengalami gangguan mental cenderung mengabaikan penyakitnya. Drama Daily Dose of Sunshine dapat mengubah pandangan masyarakat mengenai gangguan mental. Drama ini menampilkan perspektif pasien yang menderita gangguan mental dan bagaimana masalahnya diselesaikan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI