Mohon tunggu...
Vannisa Azizah
Vannisa Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi

Seorang Mahasiswa Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Yuk, Kenali Gangguan Kecemasan dari Drama Daily Dose of Sunshine!

25 Desember 2023   06:10 Diperbarui: 25 Desember 2023   06:53 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://asset-2.tstatic.net/

Gangguan kecemasan sangat umum terjadi saat ini. Gangguan kecemasan bisa menyerang siapa saja, mulai dari orang biasa hingga orang yang terkenal seperti selebriti. Akibat maraknya selebriti yang mengalami gangguan panik, orang-orang menyebut gangguan panik sebagai penyakit para selebriti.

Drama Daily Dose of Sunshine memiliki beberapa episode yang membahas tentang gangguan kecemasan. Drama ini mengisahkan seorang perawat di poli kejiwaan yang bernama Jung Daeun. Bekerja sebagai perawat di poli kejiwaan merupakan pengalaman pertamanya dan hal itu tentu tidak mudah. Ia harus beradaptasi dan merawat pasien-pasien dengan berbagai penyakit mental. Drama ini tidak hanya berfokus pada karakter utamanya saja, tetapi juga terdapat berbagai kisah pasien yang mengidap penyakit mental, serta bagaimana cara menanganinya.

Bagaimana mengenali gangguan kecemasan?

Gejala pertama gangguan kecemasan adalah kekhawatiran. Orang-orang yang mengalami gangguan kecemasan biasanya terlalu mengkhawatirkan hal-hal kecil. Kedua, karena kekhawatiran itu, penderitanya terus merasa tegang. Ketiga, ketegangan itu menyebabkan sakit kepala, nyeri dada dan gangguan pencernaan. Jika pasien memeriksakan gejala-gejala itu ke dokter dan ternyata tak ada yang salah, patut dicurigai adanya gangguan kecemasan.

Kebanyakan orang belum bisa mengenali gejala gangguan kecemasan. Gejala seperti jantung berdebar, sakit kepala, dan sesak napas sering dikira sebagai masalah pencernaan, stress atau kurang tidur sebelum didiagnosis sebagai gangguan kecemasan.

Gangguan kecemasan memiliki berbagai jenis. Jenis gangguan kecemasan yang paling sering terjadi yaitu gangguan kecemasan umum, gangguan kecemasan sosial, dan serangan panik. Kali ini, mari kita bahas mengenai gangguan kecemasan sosial dan serangan panik!

Apa itu gangguan kecemasan sosial?

Episode kedua drama ini mengisahkan seorang pasien bernama Kim Sungsik yang menderita gangguan kecemasan sosial. Awalnya dia tidak tau bahwa itu merupakan kecemasan sosial. Pada kunjungan pertamanya ke rumah sakit, dia berkata bahwa akhir-akhir ini dirinya merasa sulit tidur atau insomnia. Dia menganggap itu terjadi akibat stres karena terlalu banyak bekerja.

Psikiater menyarankan Kim Sungsik untuk mengurangi pekerjaannya, karena menurutnya insomnia tidak boleh diremehkan. Namun Kim Sungsik tidak bisa melakukan itu. Setelah beberapa kali sesi konseling, diketahui bahwa penyebab utama stresnya adalah tekanan dari atasannya. Hasil kerja Kim Sungsik kurang memuaskan bagi atasannya. Selain itu, ia berkali-kali dikritik keras di depan umum oleh atasannya. Ia merasa tertekan karena terus-menerus dipojokkan dan dihakimi. Hal ini membuatnya mengalami gangguan kecemasan sosial.

Gangguan kecemasan sosial membuat penderitanya sulit untuk hidup di masyarakat. Mereka merasa takut dan menghindari interaksi dengan orang lain. Mereka merasa seperti sedang diawasi orang asing. Mereka takut orang-orang membicarakan mereka. Mereka juga sangat takut dikritik dan dihakimi oleh orang lain. Rasanya seperti berada di dalam sangkar transparan. Seolah-olah semua orang sedang mengawasinya. Bahkan dengan orang yang tak dikenalnya sekalipun Ia merasa tegang, tertekan, dan malu. Namun masalahnya, mereka tak sadar akan penyakitnya. Saat tahu pun, tak banyak dari mereka yang mau berobat. Mereka hanya mengira diri mereka pemalu.

Apa itu serangan panik?

Drama ini menampilkan dua karakter yang menderita serangan panik: Song Yuchan, sahabat Jung Daeun, dan Ji Seungjae, seorang perawat yang sedang magang di poli kejiwaan tempat Jung Daeun bekerja. Mereka mengalami gejala yang sama, yaitu sering merasa takut, cemas secara tiba-tiba, mual, dan sesak napas. Oleh karena itu mereka sering mencari tempat terbuka agar bisa bernapas.

Serangan panik bisa terjadi kapanpun dan dimanapun. Hal yang paling ditakuti oleh penderita serangan panik adalah sesaat sebelum serangan panik itu datang daripada saat serangan itu terjadi. Mereka juga takut akan situasi tidak ada yang menjaga mereka saat serangan panik itu datang.

Bagi penderitanya, ketakutan akan serangan panik begitu besar hingga mereka merasa seperti akan mati. Sekalipun mereka tau itu hanya serangan panik dan mereka tidak akan benar-benar mati, mereka tetap tidak bisa mengatasi rasa takut itu. Hal ini membuat mereka merasa gelisah sepanjang hari. Tidak peduli berapa kali mereka menjelaskan rasa takutnya, orang lain tidak akan mengerti, dan ini dapat menciptakan keretakan antara mereka dan orang lain.

Bagaimana rasanya mengalami serangan panik?

https://s3.cosmopolitan.co.id/articles/f9k5rgnaiaa9ajb-16994486708qNBK.jpg
https://s3.cosmopolitan.co.id/articles/f9k5rgnaiaa9ajb-16994486708qNBK.jpg

Pada episode ketiga, terdapat adegan dimana para psikiater dan perawat berkumpul dalam sebuah konferensi yang membahas tentang serangan panik. Konferensi ini membahas tentang gejala-gejala serangan panik, data statistik penderita serangan panik, hingga melakukan simulasi untuk mencoba merasakan ketakutan yang dialami penderita serangan panik.

Simulasi ini dilakukan secara berpasangan dan setiap pasangan menyiapkan sebuah sedotan. Langkah yang pertama, tutup rapat lubang hidung kalian dengan kedua tangan. Kemudian minta pasangan kalian untuk menutup rapat kedua telinga kalian. Lalu cobalah bernapas hanya melalui lubang sedotan. Tarik napas dalam-dalam, lalu embuskan melalui lubang sedotan. Ulangi selama 60 detik. Seperti itulah rasa sesak yang dirasakan oleh penderita serangan panik. Penderita merasakan sesak seperti itu saat serangan panik datang. Mereka merasa seolah-olah akan kehabisan napas.

Walaupun saat ini gangguan mental banyak ditemukan di masyarakat, masih banyak orang yang menganggap penyakit ini sebagai aib atau hal yang memalukan. Karena itulah sebagian orang yang mengalami gangguan mental cenderung mengabaikan penyakitnya. Drama Daily Dose of Sunshine dapat mengubah pandangan masyarakat mengenai gangguan mental. Drama ini menampilkan perspektif pasien yang menderita gangguan mental dan bagaimana masalahnya diselesaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun