Mohon tunggu...
Vania amadea
Vania amadea Mohon Tunggu... Freelancer - XOXO

YOLO

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

CERPEN: "Shhhh" Tetap Diam!

16 Juni 2020   20:40 Diperbarui: 30 Juni 2020   13:18 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Hei ada apa Glen aku hanya ingin menolong mu" kata Ayah Ally.

"Pergilah tidak usah menolongku, lebih baik lindungi keluargamu dari pada menghabiskan waktu disini."

"okay okay aku akan janji kembali menolongmu ya ..."

Akhirnya ayah Ally kembali ke mobil dan kembali ingin meneruskan perjalanan. Namun Ayah dan Ibu Ally sempat berbincang tentang paman Glenn. Tanpa disadari Hug melihat kearah jendela dan bulunya pun merinding. Ally melihat bulu Hug sudah merinding sesuatu hal pasti di lihat oleh Hug. Dan ternyata binatang menyerupai monster itu datang menghampiri kearah hutan mereka berhenti. 

Ally langsung memukul pundak adiknya untuk memberitahu Ayah bahwa hewan tersebut semakin mendekat ke arah mereka. Hug pun menggong -- gong karena melihat hewan tersebut. Hewan tersebut akhirnya berkerumunan diatas mobil Ally dan berusaha mememcahkan kaca mobil Ally. Ally berusaha untuk mendiamkan Hug, namun tidak berhasil juga. Karena sudah dalam keadaan takut dan panik, tanpa memikir panjang Ayah pun menahan badan Hug dan membuka bagasi perlahan untuk mengeluarkan Hug. 

Agar hewan tersebut menjauhi mobil mereka. Ally dan adiknya nangis histeris karena Hug harus dikeluarkan secara paksa dari mobil untuk menjaga keselamatan mereka. Namun Ally pun berusaha menenangkan diri dan mengikhlaskan Hug anjing kesayangannya. Sementara suasana tenang ayah teringat jika mereka berdiam diri di dalam mobil tanpa persediaan makanan maka akan kelaparan. Ia teringat bahwa persediaan makanan berada di mobil paman Glenn. 

Sewaktu ayah berusaha berjalan pelan kearah mobil paman Glenn, nenek Ally tiba -- tiba batuk karena sesak. Hewan aneh itu pun datang lagi menghampiri mobil mereka dan berusaha menghancurkan mobil untuk mencari sumber suara tersebut. Ternyata saat diluar mobil ayah Ally melihat hewan tersebut tidak memiliki mata dia hanya mencari mangsa melalui pendengarannya. Akhirnya ayah kembali berlari kearah mobil dan memberitahu mereka, bahwa hewan tersebut tidak memiliki mata dia akan memangsa melalui suara yang dia dengar. Hal itu membuat mereka membulatkan tekad untuk mencari tempat berteduh. 

Setelah setengah perjalanan Jude melihat dari teropong, ada rumah lumayan besar yang pantas untuk dijadikan tempat tinggal. Sesampainya disana mereka melihat sekitaran rumah tersebut sangat sepi seperti tidak berpenghuni. Akhirnya ayah Ally memutuskan untuk membuka gerbang rumah tersebut. Ternyata gerbang tersebut digantungi lonceng agar terdengar siapa yang akan masuk ke dalam rumah, dan ada seorang nenek tua yang tinggal seorang diri di rumah tersebut. 

Ayah Ally mencoba untuk menyuruh nenek tua tersebut diam agar tidak dikerumuni oleh hewan tersebut, namun dia duluan menodongkan pistol kearah mereka, akhirnya mereka berusaha diam dan menjauh dari nenek. Tanpa diduga nenek tersebut pun meninggal karena di gigit habis oleh kerumunan hewan itu. Tengah kerumunan hewan itu masi menggrogoti tubuh nenek tua itu, ayah mencari akal agar dapat melindungi mereka semua. 

Ayah menyuruh semua masuk melalui bulatan semen yang ada di samping rumah itu agar tidak rebut, ternyata tanpa disangka ada ular di dalam bulatan semen tersebut. Karena teriakan Jude, Ibu yang kakinya masih tertinggal di luar digigit oleh hewan tersebut. Untuk mengusir hewan tersbeut karena ayah duluan sampai di dalam rumah, ayah Ally memasang suara traktor berjalan agar kerumunan itu mendatangi suara itu. Akhirnya mereka pun berhasil bisa sampai ke dalam rumah nenek tua tersebut. 

Dengan penyesalan yang sangat dalam ayah Ally merasa bersalah sekali karena tanpa di sengaja membunuh nenek tua itu. Keesokan harinya, kaki ibu Ally tak kunjung sembuh, nenek Ally mengatakan bahwa ibu butuh antibiotik untuk dapat menyembuhkan peradangan pada lukanya. Akhirnya ayah dan Ally memberanikan diri untuk pergi ke tengah kota mencari apotik untuk mengambil antibiotik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun