Mohon tunggu...
Vania amadea
Vania amadea Mohon Tunggu... Freelancer - XOXO

YOLO

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

CERPEN: "Shhhh" Tetap Diam!

16 Juni 2020   20:40 Diperbarui: 30 Juni 2020   13:18 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ayo nak turun dulu ada hal terjadi diluar sana" kata ibu.
Mereka pun bergegas turun kebawah dan Ally sudah mendapati nenek, ayah, jude, hug dan paman Glenn sudah dibawah sedang melihat berita dan panik.

Ally hanya bingung dengan situasi saat itu karena tidak dapat mendengar apa pun. Nenek hanya memberikan isyarat bahwa tiba -- tiba ada hal yang membuat situasi tiba-tiba genting. Ally pun bertanya kepada Ayah dengan menggunakan Bahasa isyarat. Karena dalam situasi panik, ayah menyuruh Ally melihat sendiri berita yang ada di TV.

Tiba-tiba kota tempat mereka tinggal diserang oleh binatang sejenis monster yang memakan manusia. Semua stasiun siaran TV mengabarkan hal itu. Ditambah lagi dengan adanya suara gemuruh dari langit dan suara teriakan orang-orang di luar rumah. Ally pun melihat Hug lari ke jendela dan melihat apa yang terjadi diluar. Ally pun mendatangin Hug, dan melihat bulu Hug semua naik, biasanya tanda seperti itu Hug melihat hal yang aneh sedang terjadi. Ally melihat kerumunan binatang yang menyeramkan tersebut yang sedang beterbangan mencari mangsa. Ally kembali lari dan melihat berita di TV.

"Pemirsa saat ini kabarkan sebuah kerumunan binatang menyerupai monster terlepas dari gua tersembunyi dan menyerang seluruh kota. Binatang itu datangnya dari gua tersembunyi di Hutan utara yang sedang diadakan penggalian oleh pemerintah untuk memastikan keberadaan gua tersebut. Namun saat gua tersebut di buka paksa, yang terjadi binatang tersebut malah berkeluaran dan menyerang kota." Pungkas reporter TV.

Paman Glenn sudah memegang pistol dan bergegas mengambil jalan keluar untuk mengantisipasi hewan tersebut. Akhirnya paman Glenn memutuskan untuk meninggalkan kota dan mengungsi ke pemukiman lainnya untuk menjauhi binatang tersebut.

"Ayo lebih baik sekarang kita pergi dan bawa semua perlengkapan yang dibutuhkan ..." kata paman Glenn.

Akhirnya mereka memutuskan untuk mengikuti pendapat paman Glenn dan bergegas naik ke mobil. Tak disangka -- sangka ternyata jalanan macet karena semua orang ingin buru -- buru mengungsi dari kota itu. Paman dan Ayah Ally panik karena melihat jalanan yang macetnya panjang serta suara klakson yang bergema dimana -- mana. Lalu paman Glenn pun mengambil keputusan lagi untuk melewati jalan pintas.

"Hei Andrew ikuti saja aku, aku akan mengambil jalan pintas agar kita cepat sampai. Apakah kau percaya kepadaku?" ucap paman Glenn sambil membawa mengendarai mobil.

"Ya, kami akan mengikutimu."

Karna terlalu ingin cepat sampai, dan rasa panik yang menghantui paman Glenn melajukan mobilnya sangat cepat, ayah Ally pun sampai kewalahan untuk mengikutinya. Namun belum setengah perjalanan paman Glenn lepas kendali dan mobilnya pun jatuh kejurang. Dengan wajah syok ayah Ally langsung memberhentikan mobilnya, mereka semua pun langsung reflek turun dari mobil untuk melihat keadaan paman Glenn. Ayah dan ibu Ally pun langsung berlari kebawah jurang untuk melihat keadaan paman. Ketika didapati ternyata mobil paman Glenn sudah terbalik dan paman pun terhimpit di dalam mobil dengan badan yang berlumur kan darah. Saat ayah ingin mengeluarkan Paman Glenn dari mobil, paman menyuruh ayah Ally untuk mengambilkan pistolnya yang berada di bagasi.

"Andrew tolong ambilkan pistolku" ucap paman Glenn.
Tanpa bertanya ayah Ally langsung mengambil pistol paman Glenn yang berada di bagasi mobilnya. Ketika ayah Ally memberikan pistol tersebut, paman Glenn langsung menodongkan pistolnya kepada Ayah Ally.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun