Mohon tunggu...
Vania Felicia
Vania Felicia Mohon Tunggu... Mahasiswa - UPN "Veteran" Yogyakarta

mahasiswa jurusan ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diplomasi Publik Jepang: Strategi untuk Meningkatkan Citra Nasional

25 Mei 2024   03:03 Diperbarui: 25 Mei 2024   03:16 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Diplomasi publik adalah bentuk diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah suatu negara untuk mempengaruhi opini publik internasional. Tujuannya untuk memberikan pemahaman atas negara, sikap, institusi, budaya, hingga kebijakan-kebijakan yang diambil oleh negara.

Dapat dikatakan bahwa diplomasi publik merupakan salah satu instrument soft power karena berfungsi untuk mempromosikan kepentingan nasional di luar negeri. Salah satu cara untuk mempromosikan kepentingan nasional negara bisa melalui memberi pemahaman kepada publik.

Perbedaan diplomasi publik dengan diplomasi tradisional lainnya adalah diplomasi publik lebih luas jangkauannya dan membahas tentang bagaimana sikap atau perilaku publik terhadap suatu isu.

Negara Jepang yang merupakan negara berkembang yang kaya akan budaya dan ciri khas tentu saja sudah menggunakan diplomasi publik untuk mempromosikan negaranya.

Diplomasi publik di Jepang telah berkembang menjadi salah satu pilar utama dalam strategi negara untuk meningkatkan citra nasional dan memperkuat posisinya di kancah internasional.

Dengan tujuan untuk memperbaiki citra negara dan mencapai kepentingan nasionalnya, Jepang memanfaatkan daya tarik budaya dan nilai-nilai kehidupan Jepang baik secara tradisional maupun kreatif.

Diplomasi publik di Jepang sudah mulai berkembang sejak tahun 1970-an melalui Doktrin Fukuda. Doktrin Fukuda adalah strategi yang berfokus pada pendekatan budaya dan ekonomi yang dikembangkan oleh Jepang untuk meningkatkan pemahaman tentang Jepang di luar negeri.

Doktrin ini dikembangkan sebagai tanggapan terhadap kritik dan kekhawatiran yang timbul terkait dengan kekuatan ekonomi Jepang yang cepat berkembang pada masa itu.

Setelah itu, pemerintah Jepang mendirikan Japan Foundation yang tujuannya untuk mempromosikan bahasa Jepang, budaya, dan pertukaran intelektual di seluruh dunia.

Pada awal pembentukannya, Japan Foundation fokus pada penyelenggaraan pameran budaya, pertunjukan seni, dan mengirim delegasi budaya ke luar negeri. Namun pada tahun 1980-an, Japan Foundation memperluas kantor cabang mereka di berbagai negara untuk meningkatkan efisiensi program dan memperkuat hubungan dengan komunitas internasional.

Berbagai program termasuk beasiswa bagi pelajar asing yang ingin belajar di Jepang adalah salah satu program yang disediakan oleh Japan Foundation. Lalu pada abad ke-21, Japan Foundation mulai menyesuaikan programnya dengan era globalisasi dengan fokus internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun