Mohon tunggu...
Vania Aurellia Sampara
Vania Aurellia Sampara Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi

Mahasiswi Universitas Pelita Harapan - Jurusan Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Masih Sehatkah Media Massa TV di Indonesia Sekarang?

12 Oktober 2021   13:18 Diperbarui: 12 Oktober 2021   15:27 1355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menonton televisi (Image by Victoria_Borodinova from Pixabay) 

Menurut hasil riset KPI, indeks kualitas program anak pada periode kedua tahun 2019 mengalami peningkatan. Program anak dapat dikatakan sudah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh KPI dengan hasil 3,12 dimana standar kualitas KPI saat itu 3,00.

Sumber Gambar: Hasil Riset Indeks Kualitas Program Siaran TV Periode II Tahun 2019
Sumber Gambar: Hasil Riset Indeks Kualitas Program Siaran TV Periode II Tahun 2019

Program anak dapat memperoleh nilai indeks kualitas yang tinggi karena telah memenuhi beberapa standar indikator KPI yaitu informatif, edukatif dan cukup menstimulasi kognitif anak. Contoh program anak yang dapat diapresiasi yaitu Laptop si Unyil di Trans7 yang memberikan informasi terkait pengetahuan dan teknologi dan program Kukuruyuk di TVRI yang mengajarkan anak tentang bahasa Inggris. Meskipun mendapatkan indeks kualitas yang tinggi, masih terdapat program yang kurang baik untuk ditonton oleh anak-anak. Contohnya, Tom & Jerry di RCTI yang kurang menunjukkan norma sosial malah menceritakan kekerasan, seperti pertengkaran antara Tom dan Jerry.

Kesimpulan

Melalui analisis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa program televisi yang disiarkan saat ini masih terdapat program yang kurang sehat karena penuh dengan kontroversi dan melanggar norma-norma yang berlaku. Meskipun begitu, masih terdapat juga program televisi yang sehat dan menayangkan informasi yang berkualitas di Indonesia.

Saran

Stasiun televisi sebagai penanggung jawab dari program-program yang ditayangkan di televisi, seharusnya dapat lebih lagi meningkatkan kualitas program yang ditayangkan, seperti dengan mengedepankan nilai positif yang ingin dibagikan kepada audiens, tetap berpegang pada norma-norma yang berlaku di Indonesia, serta mengurangi sensasi maupun kontroversi. 

Selain itu, KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) sebagai lembaga yang berwenang dapat melakukan screening terhadap program-program yang kurang baik agar tidak ditayangkan dan memberikan sanksi pada stasiun televisi yang menayangkan program-program yang kurang sehat bagi penonton. Terakhir, sebagai penonton juga harus bertanggungjawab untuk dapat membatasi dan menyaring paparan negatif pada tayangan program-program yang ada di televisi.

Referensi

Arrazzi, F. (2021). Survei Kualitas Siaran Televisi, KPI: Kualitas Infotainment Paling Rendah. Retrieved from padangkita.com website: https://padangkita.com/survei-kualitas-siaran-televisi-kpi-kualitas-infotainment-paling-rendah/

Darwis, Y. (2019). Kualitas Program Siaran TV Periode II Tahun 2019. KPI (Komisi Penyiaran Indonesia).

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA). (2021). KEMEN PPPA: SINETRON SUARA HATI ISTRI: ZAHRA, MELANGGAR HAK ANAK. Retrieved from kemenpppa.go.id website: Kemenpppa

Mulia, S. (2021). KPI Nilai Kualitas Program Televisi Indonesia Masih Kurang pada Segi Kualitas, Ikatan Cinta Ikut Disinggung. Retrieved from depok.pikiran-rakyat.com website: Pikiran Rakyat

Pusparisa, Y. (2021). LSI: Televisi dan Media Sosial Paling Populer Jadi Rujukan Berita Covid-19. Retrieved from katadata.co.id website: Katadata

Credit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun