Mohon tunggu...
Vani AvriliaPuspitaningrum
Vani AvriliaPuspitaningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sistem Informasi UNSIA jakarta

Mahasiswa angkatan 1 genap Prodi Sistem Informasi Universitas Siber Asia Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Social Capital dan Kemiskinan

30 Juli 2021   10:44 Diperbarui: 30 Juli 2021   14:07 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara konseptual kemiskinan dapat diakibatkan oleh empat faktor yaitu :

a) Faktor Individual. Terkait dengan aspek patologis termasuk kondisi fisik dan psikologis si miskin, orang miskin disebabkan oleh perilaku, pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam menghadapi kehidupannya;

b) Faktor Sosial. Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin, misalnya diskriminasi berdasarkan usia, gender, etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin. Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi;

c) Faktor Kultural. Kondisi atau kualitas budaya yang menyebabkan kemiskinan. Faktor ini secara khusus sering menunjuk pada konsep kemiskinan kultural atau budaya kemiskian yang menghubungan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas; d) faktor structural. Menunjuk pada struktur atau sistem yang tidak adil, tidak sensitif dan tidak accessible sahingga menyebabkan seseorang atau sekelompok orang menjadi miskin (Suharto, 2013).

Kemiskinan juga diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental, maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Menurut sejarah, keadaan kaya dan miskin secara berdampingan tidak merupakan masalah sosial sampai saatnya perdagangan berkembang dengan pesat dan timbulnya nilai-nilai sosial yang baru.

Berkembangnya perdagangan ke seluruh dunia dan ditetapkannya taraf kehidupan tertentu sebagai suatu kebiasaan masyarakat, kemiskinan muncul sebagai masalah sosial. Pada waktu itu individu sadar akan kedudukan ekonominya sehingga mereka mampu untuk mengatakan apakah dirinya kaya atau miskin. Kemiskinan dianggap sebagai masalah sosial apabila perbedaan kedudukan ekonomis para warga masyarakat ditentukan secara tegas. (Soekanto, 2012; 320).

Berbagai pola penganganan mereka peroleh melalui proses belajar sosial yang berlangsung dalam dinamika interaksi dan relasi sosialnya. Pada umumnya masyarakat mampu melakukan hal-hal seperti itu karena dalam masyarakat sendiri tersimpan modal sosial, yang seperti halnya dengan modal fisik dan finansial dapat digunakan sebagai energy penggerak tindakan bersama termasuk dalam menangani masalah sosial dalam hal ini kemiskinan. Modal sosial dapat diidentifikasi dalam bentuk solidaritas sosial yang bersumber dari kesadaran kolektif, saling percaya, asas timbal balik dan jaringan sosial (Soetomo, 267-269).

  • Modal Sosial

Definisi Putnam tentang modal sosial pada tahun 1996 menyatakan bahwa modal sosial adalah bagian dari kehidupan sosial-jaringan, norma dan kepercayaan-yang mendorong partisipan bertindak bersama secara lebih efektif untuk mencapai tujuan tujuan bersama. Gagasan inti dai teori modal sosial adalah bahwa jaringan sosial memiliki nilai, kontak sosial mempengaruhi produktivitas individu dan kelompok.

Pada tingkat abstrak perwujudannya dapat berbentuk gagasan (ideas). Apabila gagasan tersebut diterima oleh kalangan luas masyarakat, misalnya karena disadari manfaatnya, maka kemudian akan menjadi acuan dalam pola pikir dan pola tindak masyarakatnya termasuk dalam merespons masalah sosial.

Dimensi structural fenomena modal  sosial  terkait  dengan  organisasi  sosial dan institusi sosial yang di dalamnya terkandung peranan, aturan dan prosedur yang dapat membentuk jaringan yang luas dalam mendorong kerjasama. Dalam banyak hal modal sosial yang berbentuk fenomena structural ini dapat berfungsi memfasilitasi ideas dan ideal agar dapat teraktualisasi melalui berbagai bentuk tindakan bersama warga masyarakat. (Soetomo, 268).

Sedangkan, prinsip-prinsip yang mengendap dalam modal sosial ; pertama, mengembangkan trust. Kedua, mengembangkan commitment atau sikap tindakan yang saling mnejaga atau melindungi, relasi membentuk jaringan sosial (net) yang diikuat oleh hubungan pertemanan (friendship), kekeluargaan (kindship), ketetanggan dan melembagakan hubungan tatap muka (face to face relationship).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun