Mohon tunggu...
Vani AvriliaPuspitaningrum
Vani AvriliaPuspitaningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sistem Informasi UNSIA jakarta

Mahasiswa angkatan 1 genap Prodi Sistem Informasi Universitas Siber Asia Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Social Capital dan Kemiskinan

30 Juli 2021   10:44 Diperbarui: 30 Juli 2021   14:07 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah kemiskinan tetap menjadi masalah yang menarik untuk didiskusikan dan dicarikan penyelesaiannya. Berbagai strategi dilakukan untuk mengatasi dan mengurangi kemiskinan, salah satu strategi mungkin adalah dengan peningkatan modal sosial kelompok miskin. Tulisan ini merupakan kajian teori dan kajian literatur mengenai modal sosial dan kaitannya dengan pengurangan kemiskinan. Berdasarkan hasil kajian beberapa literature dan konsep-konsep sebaiknya modal sosial banyak digunakan dalam kebijakan pembangunan untuk mengurangi kemiskinan kaitannya dengan konsep Katherine Rankin, bahwa daya tarik modal sosial terletak pada kapasitasnya untuk memobilisasi jaringan sosial lokal untuk mengatasi masalah kemiskinan misalnya program pendanaan mikro.

 

Kata kunci : modal sosial, kemiskinan, kesejahteraan

  • PENDAHULUAN

            Kemiskinan menjadi momok dalam masyarakat. Berbagai upaya dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan, tetapi angka kemiskinan tidak turun secara signifikan. Deputi Bidang Kemiskinan Ketenagakerjaan dan UKM Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Rahma Iryanti mengakui, tidak mudah mengentaskan kemiskinan lantaran kemiskinan kronis terus berlanjut.

Berbagai upaya yang dilakukan ternyata masih banyak masyarakat yang rawan miskin dan berpotensi kembali miskin sehingga pengentasan kemiskinan tak kunjung selesai. Dalam hal ini, kemiskinan merupakan masalah social yang bersifat global. Artinya kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi dan menjadi perhatian banyak orang di dunia.

Kemiskinan merupakan problema kemanusiaan yang menghambat kesejahteraan dan peradaban (Suharto, 2013). Wacana kemiskinan di Indonesia tetap menjadi wacana  yang  menarik untuk dibincangkan dan dicarikan penyelesaiannya. Kemiskinan telah menjadi masalah kronik karna berkaitan dengan jurang pemisah dan pengangguran.

Jadi pemecahannya pun harus berkaitan dan menyeluruh dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pelbagai persoalan kemiskinan masyarakat memang menarik untuk dilihat dari berbagai aspek sosial, ekonomi, psikologi dan politik. Aspek sosial utamanya akibat terbatasnya hubungan sosial (Tantoro, 2014).

Berbagai strategi dan usaha dilakukan untuk mengatasi masalah kemiskinan, namundalam tinjauan sosial bagaimana mengatasi masalah kemiskinan dilihat dari hubungan sosial sebagaimana yang telah diungkapkan Chambers bahwa salah satu dimensi kemiskinan adalah dimensi hubungan sosial. Berbicara mengenai hubungan sosial salah satu yang dapat dikaitkan dalam mengatasi masalah kemiskinan adalah mengenai modal sosial. Bagaimana kaitan modal sosial dalam mengatasi kemiskinan? Akan dibahas dalam tulisan ini dengan menggunakan metode study literature dan teori- teori. Lingkup

  • PEMBAHASAN
  • Kemiskinan

Kemiskinan juga dapat dilihat dari standard hidup layak, artinya kita melihat seseorang atau suatu keluarga mampu memenuhi kebutuhan pokoknya. Lebih lanjut diartikan bahwa kemiskinan adalah kondisi dimana tidak terpenuhinya kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar sehingga standard hidup layak tidak tercapai. Kebutuhan dasar yang dimaksud seperti makanan, pakaian, rumah atau tempat berlindung, pendidikan dan kesehatan. Kemiskinan seperti ini sering juga disebut dengan kemiskinan absolut.

Para ahli membuat pengertian  atau  definisi dari kemiskinan dengan berbagai  versi. Kemiskinan dapat berupa gambaran kekurangan dari sisi materi, kurangnya kebutuhan social, pendapatan, akses terhadap sumber-sumber tertentu, dan lainnya. Berbagai teori  yang  telah  dikembangkan  dalam   upaya untuk memahami aspek-aspek yang menentukan terjadinya kemiskinan secara  lebih mendalam. Keanekaragaman teori yang telah dikembangkan itu menggambarkan adanya perbedaan sudut pandang diantara pemerhati kemiskinan.

Hal ini didasarkan pada pengamatan bahwa walaupun sumber daya telah dialirkan ke sektor-sektor yang didominasi oleh kaum miskin, namun karena hambatan structural, mereka tetap tidak dapat mengambil keuntungan penuh dari kebijakan tersebut. Sebagai contoh, meskipun pemerintah telah mengalokasikan banyak dana serta membuat kebijakan pembangunan rumah bagi kaum miskin, namun banyak masyarakat miskin tidak dapat menikmatinya karena keterbatasan akses terhadap perbankan. Hambatan structural seperti struktur kekuasaan, birokrasi, ketidakadilan dan ketidakberpihakan, serta kebijakan makro yang tidak tuntas telah menghambat para kaum miskin untuk mendapatkan akses terhadap perbankan, kesehatan, pendidikan, keterampilan kemiskinan dan lainnya. Oleh karena itu focus dari perspektif ini adalah perluasan akses masyarakat miskin terhadap sector-sektor yang dapat memberdayakan mereka menuju tangga sosial yang lebih tinggi guna mengurangi kemiskinan (Maipta, 2014).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun