Tokoh si bungkuk atau sang suami memiliki watak setia pada sang istri, mudah percaya, dan suka mengalah, mudah putus asa. Sifatnya yang suka mengalah dapat terlihat ketika dia menyuruh istrinya untuk menyebrang lebih dahulu dibandingkan dirinya. Sifatnya yang mudah percaya terlihat ketika dia dengan mudahnya percaya kepada si panjang yang akan membantu mereka menyebrang. Kesetiannya kepada sang istri terlihat ketika dia rela menyebrangi sungai untuk menyusul istrinya. Selain itu, dirinya yang berniat menenggelamkan dirinya di sungai menunjukkan sifatnya yang mudah putus asa. Pada cerita pendek Lelaki setia penokohan dilakukan secara langsung melalui narasi cerita dan perlakuan para tokoh.
Tokoh sang lelaki memiliki sifat sangat mencintai pasangannya, suka memaksakan diri, dan egois. Hal ini dapat dilihat dari narasi cerita pendek tersebut. Tokoh sang kekasih memiliki sifat rela dan ikhlas. Hal tersebut dapat dilihat dari narasi pada cerita pendek tersebut.
Pada hikayat Perkara Si Bungkuk dan Si Panjang gaya bahasa yang digunakan adalah bahasa melayu. Bahasa tersebut sulit untuk dimengerti karena banyak kata-kata yang sudah tidak digunakan pada zaman kini. Pada cerita pendek Lelaki Sepi bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang formal. Cerita pendek tersebut mudah dimengerti karena menggunakan ejaan baru dan tidak terdapat banyak terdapat kiasan.Pada hikayat tersebut menggunakan sudut pandang orang ketiga pengamat karena sang penulis tidak menjelaskan perasaan para tokoh. Para cerita pendek tersebut menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu. Penulis menjelaskan setiap perlakuan dan perasaan para tokoh secara jelas dan rinci.
Hikayat Perkara Si Bungkuk dan Si Panjang memberi pesan kepada pembaca untuk setia dan jujur karena cepat atau lambat kebohongan akan terbongkar dan menghancurkan diri sendiri. Kita juga tidak boleh melakukan segala cara untuk mencapai keinginan kita. Selain itu hendaknya kita tidak mudah terbujuk dan percaya kepada orang yang baru saja dikenal. Cerita pendek Lelaki Sepi memiliki pesan agar tidak egois terhadap diri sendiri dan pasangan. Keegoisan tersebut dapat menghancurkan diri kita sendiri dan hubungan dengan pasangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H