Mohon tunggu...
vanessa mayrahma swastika
vanessa mayrahma swastika Mohon Tunggu... -

Student of Sampoerna Academy Boarding School

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perbedaan Unsur Intrinsik Hikayat dan Cerpen

27 Februari 2016   23:32 Diperbarui: 1 April 2017   08:49 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hikayat Perkara Si Bungkuk dan Si Panjang

http://dongengbundamaya.blogspot.co.id/2014/07/kumpulan-cerita-hikayat.html

Cerpen Lelaki Sepi

https://cerpenkompas.wordpress.com/2010/11/14/lelaki-sepi/y

Perbedaan Hikayat Perkara Si Bungkuk dan Si Panjang dan Cerita Pendek Lelaki Sepi

Hikayat Perkara Si Bungkuk dan Si Panjang memiliki tema tentang cinta dan pengkhianatan. Pengkhianatan tersebut dilakukan oleh sang istri yang meninggalkan suaminya si bungkuk yang buruk rupa dan sudah tua demi si panjang yang masih muda dan membantunya menyebrangi. Sedangkan cerita pendek Lelaki Setia memiliki tema tentang cinta dan keegoisan. Sang lelaki memiliki rasa cinta uteramat dalam kepada kekasihnya. Rasa cintanya ini menyebabkan keegoisan. Sang lelaki sangat takut kehilangan kekasihnya dan harus selalu berada di sisinya.

Hikayat Perkara Si Bungkuk dan Si Panjang dan cerita pendek Lelaki Setia sama-sama memiliki alur maju. Dalam hikayat tersebut cerita dimulai ketika suami istri hendak menyebrang sungai namun terlalu dalam lalu muncul seorang pemuda yang hendak menolong mereka tetapi lelaki tersebut memiliki maksud lain.

Masalah muncul ketika sang istri setuju untuk meninggalkan suaminya. Sang suami yang sudah putus asa akhirnya dia memutuskan untuk menenggelamkan dirinya di sungai, namun ternyata sungai tersebut tidaklah dalam sehingga dia menyebrangi sungai tersebut untuk menemui istrinya. Di seberang sungai, dia menemukan istrinya yang telah menjadi istri orang lain. Cerita berakhir ketika sang istri dan si panjang mengakui kesalahan dan kebohongannya. Sang istri pun kembali bersama dengan suaminya.

Dalam cerita pendek Lelaki Setia, cerita bermula dari rasa cinta sang lekaki yang begitu besar kepada kekasihnya. Rasa cinta yang terlalu besar tersebut membuat sang lelaki menjadi egois dan harus selalu bersama sang kekasih. Sang kekasih akhirnya merasa jenuh dan lelah akan sifat sang lelaki. Sang kekasih pun memutuskan untuk meninggalkan sang lelaki agar dia bisa belajar mengatasi rasa sepi. Cerita berakhir ketika keegoisannya telah mengalahkan segala hal yang menyebabkan tubuh sang lelaki menjadi renta dan akhirnya dia meninggal dunia.

Hikayat Perkara si Bungkus dan si Panjang memiliki latar tempat di tepi sungai dan sungai. Selain itu hikayat tersebut juga memiliki latar suasana yang menegangkan, membingungkan, dan mengecewakan. Cerita pendek Lelaki Sepi memiliki latar tempat di rumah dan taman. Latar suasana pada cerpen adalah menyedihkan.

Pada hikayat di atas penokohan dilakukan secara langsung. Penokohan secara langsung dapat dilihat melalui narasi hikayat, percakapan antar tokoh, dan perlakuan antar tokoh. Pada hikayat tersebut Maysydulhakk memiliki watak arif, bijsksana, cerdik, dan suka menolong. Hal ini dapat dilihat melalui narasi pada hikayat tersebut. Tokoh sang istri memiliki watak mudah dirayu, tidak setia, dan suka berbohong. Hal ini dapat dilihat melalui dialognya dengan si panjang ketika dia diajak untuk meninggalkan suaminya dan ketika dia mengaku sebagai istri si panjang. Tokoh si panjang memiliki watak licik, egois, dan suka berbohong. Hal ini dapat dilihat ketika dia menggunakan tipu dayanya untuk meninggikan air sungai agar dia dapat membantu pasangan suami istri tersebut sehingga bisa mendekati mendapatkan istrinya. Selain itu, pada awalnya si panjang juga tidak mengakui kesalahannya ketika diinterogasi oleh Masyhudulhakk.

Tokoh si bungkuk atau sang suami memiliki watak setia pada sang istri, mudah percaya, dan suka mengalah, mudah putus asa. Sifatnya yang suka mengalah dapat terlihat ketika dia menyuruh istrinya untuk menyebrang lebih dahulu dibandingkan dirinya. Sifatnya yang mudah percaya terlihat ketika dia dengan mudahnya percaya kepada si panjang yang akan membantu mereka menyebrang. Kesetiannya kepada sang istri terlihat ketika dia rela menyebrangi sungai untuk menyusul istrinya. Selain itu, dirinya yang berniat menenggelamkan dirinya di sungai menunjukkan sifatnya yang mudah putus asa. Pada cerita pendek Lelaki setia penokohan dilakukan secara langsung melalui narasi cerita dan perlakuan para tokoh.

Tokoh sang lelaki memiliki sifat sangat mencintai pasangannya, suka memaksakan diri, dan egois. Hal ini dapat dilihat dari narasi cerita pendek tersebut. Tokoh sang kekasih memiliki sifat rela dan ikhlas. Hal tersebut dapat dilihat dari narasi pada cerita pendek tersebut.

Pada hikayat Perkara Si Bungkuk dan Si Panjang gaya bahasa yang digunakan adalah bahasa melayu. Bahasa tersebut sulit untuk dimengerti karena banyak kata-kata yang sudah tidak digunakan pada zaman kini. Pada cerita pendek Lelaki Sepi bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang formal. Cerita pendek tersebut mudah dimengerti karena menggunakan ejaan baru dan tidak terdapat banyak terdapat kiasan.Pada hikayat tersebut menggunakan sudut pandang orang ketiga pengamat karena sang penulis tidak menjelaskan perasaan para tokoh. Para cerita pendek tersebut menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu. Penulis menjelaskan setiap perlakuan dan perasaan para tokoh secara jelas dan rinci.

Hikayat Perkara Si Bungkuk dan Si Panjang memberi pesan kepada pembaca untuk setia dan jujur karena cepat atau lambat kebohongan akan terbongkar dan menghancurkan diri sendiri. Kita juga tidak boleh melakukan segala cara untuk mencapai keinginan kita. Selain itu hendaknya kita tidak mudah terbujuk dan percaya kepada orang yang baru saja dikenal. Cerita pendek Lelaki Sepi memiliki pesan agar tidak egois terhadap diri sendiri dan pasangan. Keegoisan tersebut dapat menghancurkan diri kita sendiri dan hubungan dengan pasangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun