Nah, cara mengetahui peningkatan ekspresi gen Hmox1 dapat dilihat dari hasil PCR yang tadi sudah dijelaskan. Bahkan, zebrafish yang diberikan jahe, ekspresi gen Hmox1 bisa meningkat 2x lipat lho! Menarik sekali bukan? Jadi, tidak hanya pada analisis genetik saja tetapi pada penelitian ini juga tingkat kecepatan otot pada zebrafish diukur sehingga mampu menjadi salah satu parameter dalam tingkat keberhasilan gingerol sebagai salah satu solusi pada penyakit DMD.
Penyakit DMD tidak hanya akibat adanya inflamasi, tetapi juga melibatkan stress oksidatif yang ada di tubuh kita yang dapat dicegah dengan adanya pemberian antioksidan. Nah, beberapa senyawa yang sudah dicoba dan mampu mencegah stress oksidatif pada DMD berupa koenzim Q10, melatonin, dan beberapa obat Cina. Namun, selain senyawa tersebut, beberapa komponen pada jahe juga mampu menjadi pencegah stress oksidatif dan meningkatkan aktivitas otot, seperti senyawa gingerol, resveratrol, flavokawain A, dan pterostilbene. Dari penelitian ini juga terbukti bahwa gingerol juga bisa berfungsi dalam regulasi pro-inflamasi dan anti-inflamasi yang berkaitan dengan tingkat kecepatan pada otot.
Simpulan
Dari penelitian ini, bisa kita simpulkan bahwa gingerol yang terkandung di dalam jahe itu memang bisa memberikan efek positif terhadap penyakit lemah otot, yaitu DMD.
Penelitian ini membuktikan bahwa gingerol yang diberikan kepada zebrafish (dengan penyakit DMD) bisa meningkatkan ekspresi gen hmox1. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, gen hmox1 pada zebrafish itu memang berperan sebagai anti-inflamasi. Oleh karena itu, penyakit inflamasi seperti DMD tentunya bisa diatasi dengan gen hmox1 ini.
Kita dapat menyimpulkan juga efek nutrigenomikanya nih. Tadi kan sudah dikasih tau, bahwa nutrigenomika itu adalah efek makanan terhadap genetika. Efek makanannya adalah berupa jahe yang mengandung gingerol, sedangkan efek genetikanya adalah berupa gen hmox1 di dalam zebrafish.
Artinya, ketika zebrafish dikasih makanan berupa jahe, maka kandungan gingerol di dalamnya akan meningkatkan ekspresi gen hmox1 sehingga dapat memberikan efek positif terhadap penyakit DMD pada zebrafish. Selain itu, dengan konsumsi gngerol pada jahe juga mampu mencegah terjadinya stress oksidatif atau berperan sebagai antioksidan dan mampu meningkatkan aktivitas otot.
Jadiiiii… Benar ya guys, jahe itu bisa dijadikan sebagai obat penyakit lemah otot! Namun, dibutuhkan penelitian lebih lanjut nih, yaitu menggunakan subjek penelitian mamalia dan manusia. Dengan kata lain, senyawa gingerol ini perlu diteliti lebih lanjut terkait efeknya terhadap mamalia dan manusia. Hal ini karena proses penelitian yang telah dilakukan menggunakan Zebrafish merupakan langkah awal. Jadi, perjalanan pembuktian jahe dapat dijadikan sebagai penyakit lemah otot (DMD), perlu dikaji lebih lanjut karena tentunya penelitian ini akan ditujukan kepada manusia dan membantu masyarakat yang memiliki penyakit DMD.
REFERENSI
Magyary I. 2018. Recent advances and future trends in zebrafish bioassays for aquatic ecotoxicology. Ecocycles. 4(2): 12-18.
Pietraszek-Gremplewicz K, Kozakowska M, Bronisz-Budzynska I, Ciesla M, Mucha O, Podkalicka P, Madej M, Glowniak U, Szade K, Stepniewski J, Jez M, Andrysiak K, Bukowska-Strakova K, Kaminska A, Kostera-Pruszczyk A, Jozkowicz A, Loboda A, Dulak J. 2018. Heme oxygenase-1 influences satellite cells and progression of duchenne muscular dystrophy in mice. Antioxid Redox Signal. 10;29(2): 128-148.