Peran pemerintah juga diperlukan dalam mengedukasi masyarakat baik secara komprehensif maupun prefentif, mengingat masyarakat belum memahami pentingnya permasalahan kesehatan jiwa.
Tanggapan Generasi Millenial Terkait Self-Diagnosis
Seperti yang kita ketahui bahwa self-diagnose terkait kesehatan mental sering dilakukan oleh para remaja terutama kalangan pelajar dan mahasiswa, maka dari itu kami melakukan wawancara kepada beberapa mahasiswa terkait tanggapan dan pengalamannya tentang isu kesehatan mental dan self-diagnose yang pernah ia alami atau yang pernah ia ketahui.
 Saat ditanyakan terkait pengetahuan isu isu mental health dan dari mana informasi itu ia dapatkan mereka menjawab bahwa mereka mengetahuinya, dalam hal ini sumber-sumber yang mereka dapatkan adalah media sosial
"Sangat tahu, apa lagi anak muda kaya kita kan, apalagi sekarang dengan jamannya segala macem sosmed dengan segala pengetahuan yang ada di internet mengenai gangguan mental terlebih mengenai kesehatan jiwa" ujar Fahrul Ardan mahasiswa fakultas teknik mesin universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Selain Fahrul tanggapan narasumber lain yang juga mahasiswa jurusan teknik mesin universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang bernama Rafif alpha bahwa ia mengetahuinya melalui postingan-postingan yang di share di medsos
"Tahu, karena media sosial kan banyak ada yang ngeshare jadi cuma sekedar baca" jelas Rafif.
Selanjutnya saat ditanyakan pernahkah ia melakukan self diagnosis, beberapa diantaranya mengatakan bahwa mereka pernah melakukan self diagnosis berdasarkan pengalaman atau keadaan yang ia rasakan dan pengetahuannya yang ia dapat melalui media sosial
"Oh pernah, kaya jadi overthingking begitu, kaya merasa apa-apa cemas, takutan, makin inilah, tertekan gitu kaya bawaannya apa-apa khawatir gitu, kaya misal pusing dikit, mikirnya kaya kena penyakit keras atau semacamnya". Ujar Rizki Febrian mahasiswa jurusan teknik Untirta.
Namun, bebeapa diantaranya mengatakan tidak pernah sampai sejauh itu untuk mendiagnosis diri sendiri.hanya sekedar untuk pengetahuan pribadi terkait penyebab gejala-gejala yang ia alami dari sumber internet.
"Kalo untuk mendiagnosis saya gapernah sejauh itu, tapi kalau semisalkan sekedar membaca lalu saya mencari tahu apa yang saya alami, ternyata oh inituh begini itu saya pernah". Terang Fahrul Ardan mahasiswa Untirta