Manusia memang makhluk sosial, dimana mereka pasti membutuhkan orang lain untuk bersosialisasi, untuk membantunya melakukan sesuatu, menemaninya dan lain sebagainya, hal tersebut adalah hal yang wajar, apalagi kita dibesarkan dengan budaya kesopanan yang melekat pada diri kita, jadi ketika orang lain meminta bantuan atau meminta kita melakukan sesuatu kita cenderung sungkan untuk menolak permintaan itu, akibatnya kita sering mengiyakan hal-hal yang sebenarnya tidak ingin kita lakukan.
Jika sifat gaenakan itu, melulu mendominasi kita, kita akhirnya selalu mengiyakan dan melayani orang lain, dan harus kamu tahu, itu juga akan menimbulkan bencana untuk diri sendiri jika terlalu sering melakukan hal itu. Kamu terus menerus mencoba untuk selalu bisa dan selalu ada untuk menyenangkan mereka atau mewujudkan keinginan mereka.Â
Untung sama untung jika hal tersebut berjalan dengan simbiosis mutualisme, dan saling memberi feed-back, namun apa kabar jika mereka selalu mengenyampingkan perasaan kamu, atau malah seenaknya?, jika mereka tidak timbal balik melakukan hal yang sama dengan apa yang kamu lakukan?, kamu terus berusaha menyenangkan orang lain, so what about you?, apakah kamu merasa dibuat senang juga?.
Sadar gak sih, sebenarnya rasa gaenakan yang terus menerus kamu lakukan pada setiap orang itu akan menjadikan kebiasaan untuk kamu, tanpa kamu sadar terlalu sering melayani orang lain akan merampok waktu-waktumu untuk diri sendiri, kadang terlalu fokus mewujudkan keinginan orang lain, kamu bisa gagal mewujudkan keinginan-keinginanmu. Akibatnya mereka juga akan dengan senang hati mengandalkan kamu, karena kamu yang selalu mau dan selalu mengiyakan keinginan mereka.
Berikut ini aku punya 7 tips yang harus kamu sadari agar lebih mudah bilang "tidak" pada orang lain,
1. Menolong atau melayani permintaan orang hendaknya sewajarnya saja, semanusiawinya saja jangan berlebihanÂ
Menolong atau melayani seseorang perlu untuk kamu pertimbangkan juga, apakah orang itu memang sangat perlu untuk kamu tolong?, jika iya, maka lakukan saja, selama kamu menyanggupinya, seperti sifat manusiawi kita untuk saling menolong sesama manusia, namun perlu diingat jangan terlau berlebihan, yang malah banyak mengorbankan perasaan kamu, padahal kamu tertekan atau mengorbankan banyak keinginan kamu. Seperti padahal hari ini saya harus mengerjakan ini dan itu, tapi kamu malah selalu mengiyakannya.
2. Ketahuilah "tidak enakan" hanya sekedar perasaanmu saja, padahal temanmu juga pasti mengerti jika kamu sedang tidak bisa melakukan permintaannya
Perasaan tidak enakan yang berkutat di hati dan pikiranmu hanyalah sekedar perasaan menurut kamu saja, seringkali kita enggan untuk menolak karena beberapa ketakutan yang belum tentu terjadi, seperti ketika teman meminjam uang pada kita, kita enggan menolaknya karena takut di cap pelit, padahal keungan kita juga hampir pailit, atau ketika kita tidak menolongnya mungkin ada perasaan takut dia pergi, takut dia marah, atau takut dikira sombong, tidak solid dan sebagainya. Padahal menolak belum tentu membuat orang lain mengecap buruk dirimu, apa lagi alasan penolakan kamu itu sangat masuk akal, dan sangat wajar jika kamu menolaknya.
3. Menolak permintaan seseorang tidak mengartikan kamu jahat, apalagi dengan alasan yang masuk akal
Penolakan tidak mengartikan kamu jahat atau buruk, kamu mungkin punya perasaan merasa bersalah jika mengatakan "tidak" kepada orang lain, makanya permintaan orang lain selalu kamu iyakan, atau kamu berpikir "aduh aku merasa buruk jika menolak permintaannya", coba deh dipikir ulang jahat itu jika kamu dengan sengaja menyakiti orang lain atau kamu menganggap mereka tidak pantas mendapat pertolonganmu padahal kamu mampu menolongnya. Kamu menolak karena memiliki alasan yang kuat yang harus kamu pertimbangkan satu dan lain halnya makanya kamu punya alasan unuk menolak.
4. Jangan berlebihan dengan melayani atau menolong hal-hal kecil padahal dia sendiri mampu melakukannyaÂ
Jika kamu berlebihan maka orang-orang yang selalu meminta bantuanmu akan sangat besar kemungkinan untuk selalu mengandalkanmu untuk menolongnya, karena kamu selalu menyanggupi permintaanya dan akibatbya mereka akan keseringan untuk dikit-dikit minta tolong, seperti tolong temani, tolong anterin, tolong bantuin bikin ini dan bikin itu, "gw gak bisa ini tolongin dong", ketahuilah setiap orang pasti bisa melakukan segala sesuatu sendiri, jadi jika ada hal-hal kecil yang menurut kamu dia bisa melakukannya sendiri tanpa bantuan kamu, lebih baik tolak dengan baik-baik saja, bukankah lelah jika selalu melayani seseorang yang terlalu sering meminta bantuanmu?.
5. Kamu tak perlu memaksakan diri untuk selalu menyanggupi, kasian diri kamu.
Terkadang alasan kita untuk selalu menyanggupi itu karena kita merasa butuh penerimaan mereka, kita merasa harga diri atau value diri kita itu tergantung bagaimana mereka memandang kita, maka dari itu kita selalu berusaha mati-matian untuk membantu mereka, untuk menyenangkan mereka, dan berusaha membuat mereka menyukai kita padahal kita memaksakan banyak hal dan banyak mengorbankan diri untuk mewujudkan keinginannya.
Atau ada perasaan merasa diri kita harus berguna dan salah jika kita tidak berguna. Akhirnya ketika ada orang lain butuh bantuan, kita selalu memaksakan diri untuk menyanggupinya, demi membuktikan pada orang lain atau diri sendiri bahwa kita ada gunanya. Hey, jangan merasa tidak berharga atau tidak berguna jika menolak, value diri kamu itu lebih berharga, tak apa kok dengan penolakan, toh jika kamu memang tidak berguna untuk orang lain apa masih ada mereka yang hingga kini menyayangimu atau menjadi temanmu?, masih ada kan?, karena mereka melihat sesuatu yang bernilai pada diri kamu, lantas mengapa kamu tidak?
6. Menolak permintaan orang lain itu hal yang manusiawi
Mungkin selalu timbul rasa sedih, rasa bersalah karena menolak permintaan orang lain, namun harus kamu sadari, perbuatanmu itu adalah hal yang manusiawi, toh tidak selamanya juga temanmu itu selalu menyanggupi permintaan mu, dan mereka juga punya teman lain untuk dimintai tolong jadi hal itu sangat wajar. Lalu rasa bersalah itu jangan membuatmu jadi berkali-kali meminta maaf dan kamu sangat merasa buruk akibat penolakan itu, heyy bestie, tanyakan dulu pada dirimu sendiri, apakah ini salahmu? Jika tidak, yasudah tak perlu merasa buruk dan merasa bersalah.
7. Menyenangkan hati orang lain itu tanggung jawab dirinya sendiri, bukan tanggung jawab kamu!
Kamu harus sadar bahwa kesenangan hati atau suasana hati setiap orang merupakan tanggung jawab mereka sendiri, bukankah kamu juga tidak mengandalkan orang lain kan untuk menyenangkan kamu?, jadi bukan tugasmu pula untuk selalu membuat orang lain senang, itu tanggung jawab dirinya sendiri.
Kamu selalu mengiyakan karena takut menghancurkan mood orang, padahal disini mood kamu atau perasaan kamu yang selalu berkorban dan mengalah untuk menyenanginya. Katakan tidak mood jika memang kamu tidak mood, katakan tidak jika kamu menginginkannya jangan selalu korbankan perasaanmu untuk mengalah padahal kamu juga sedang tidak mood, apakah mereka melakukan hal yang sama pada kamu? Apa mereka juga selalu mengerti? Apa mereka juga selalu berusaha menyenangi kamu?, jadi jangan merasa memiliki tanggung jawab untuk menyenangkan orang lain ya.
Dalam berhubungan baik antar manusia perlu hubungan timbal baik atau sama-sama menguntungkan, aku juga masih belajar kok, untuk bisa saling memberi rasa senang, rasa nyaman, saling menolong, saling melayani, saling ada, saling mengerti, saling menghargai dan saling memberi rasa aman, jika antar individu memahami akan hal itu, mungkin sangat wajar jika kamu melakukan permintaannya, kamu pun pasti bisa membedakannya, namun jika tidak, patut dipertimbangkan lagi bestie.
Penulis: Vanessa Devara Ardine
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H