Mohon tunggu...
Vanessa Berlian Pradina
Vanessa Berlian Pradina Mohon Tunggu... Administrasi - mahasiswa

saya mahasiswa semester 2 dari jurusan akuntansi yang juga sedang bekerja di daerah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Kriminalitas Pada Anak di Bawah Umur

14 April 2024   17:33 Diperbarui: 19 April 2024   21:27 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://jdih.sukoharjokab.go.id/berita/detail/waspadai-pergaulan-bebas-bagi-generasi-bangsa&ved=2ahUKEwjn7biNusGFAxUC8jgGHRwvDZ4Qh-wKegQIUhAC&usg=AOvVaw1LzDVrlVF64_vXLzFcxHQ6

Kriminalitas yang melibatkan individu di bawah umur telah menjadi perhatian serius dalam masyarakat modern. Fenomena ini tidak hanya mengancam keamanan publik, tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang kesejahteraan anak-anak dan remaja, serta keefektifan sistem hukum dalam menangani masalah ini. Artikel ini akan mengeksplorasi beberapa aspek kriminalitas di bawah umur dalam masyarakat, mencakup penyebab, dampak, dan upaya-upaya untuk mengatasi masalah ini.

Penyebab Kriminalitas di Bawah Umur

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang di bawah umur terlibat dalam kegiatan kriminal. Beberapa diantaranya termasuk:

Ditjenpas
Ditjenpas
1. Kondisi Sosial-Ekonomi yang Buruk

 Anak-anak dari latar belakang ekonomi rendah cenderung memiliki akses terbatas terhadap pendidikan dan peluang ekonomi yang layak. Ini dapat mendorong mereka untuk mencari cara alternatif untuk memenuhi kebutuhan mereka, termasuk melalui kegiatan kriminal seperti mencuri, melakukan perampasan serta kejahatan-kejahatan lainnya.

  2. Gangguan Lingkungan

 Lingkungan yang terpapar oleh kekerasan, penyalahgunaan zat, atau keluarga yang tidak stabil dapat meningkatkan risiko anak-anak terlibat dalam perilaku kriminal.

  3. Pengaruh Teman Sebaya

Anak-anak dan remaja sering terpengaruh oleh teman sebaya mereka. Jika lingkungan teman sebaya tersebut cenderung terlibat dalam kegiatan kriminal, maka kemungkinan anak tersebut terlibat juga akan meningkat.

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://jdih.sukoharjokab.go.id/berita/detail/waspadai-pergaulan-bebas-bagi-generasi-bangsa&ved=2ahUKEwjn7biNusGFAxUC8jgGHRwvDZ4Qh-wKegQIUhAC&usg=AOvVaw1LzDVrlVF64_vXLzFcxHQ6
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://jdih.sukoharjokab.go.id/berita/detail/waspadai-pergaulan-bebas-bagi-generasi-bangsa&ved=2ahUKEwjn7biNusGFAxUC8jgGHRwvDZ4Qh-wKegQIUhAC&usg=AOvVaw1LzDVrlVF64_vXLzFcxHQ6

Dampak Kriminalitas pada Anak Dibawah Umur

Kriminalitas pada anak di bawah umur memiliki dampak yang luas, baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Beberapa dampaknya meliputi:

  • Kesejahteraan Anak 

Anak yang terlibat dalam kegiatan kriminal dapat mengalami konsekuensi jangka panjang terhadap kesejahteraan mereka, termasuk gangguan mental, penyalahgunaan zat, dan kesulitan dalam mencapai kesuksesan di masa depan.

  • Ketidakamanan Masyarakat 

Kriminalitas di bawah umur dapat menyebabkan peningkatan ketidakamanan di masyarakat, membuat orang tua khawatir akan keselamatan anak-anak mereka dan meningkatkan kekhawatiran tentang keamanan lingkungan tempat tinggal.

  • Kehilangan Kepercayaan pada Sistem Hukum 

Ketika anak-anak terlibat dalam perilaku kriminal dan sistem hukum tidak mampu menangani masalah ini dengan efektif, hal ini dapat mengurangi kepercayaan masyarakat pada keadilan dan sistem hukum.

Upaya Penanggulangan

Untuk mengatasi masalah kriminalitas di bawah umur, diperlukan pendekatan yang holistik yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan keluarga. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:

1. Pendidikan dan Pelatihan

 Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada anak-anak dan remaja tentang konsekuensi perilaku kriminal serta memberikan keterampilan yang dapat membantu mereka menghindari godaan kriminalitas.

2. Pemberdayaan Keluarga 

Menguatkan peran dan keterlibatan keluarga dalam mendidik anak-anak mereka, serta menyediakan dukungan dan sumber daya bagi keluarga yang mengalami kesulitan.

3. Peningkatan Akses Terhadap Layanan Kesehatan Mental

 Memberikan akses yang lebih baik kepada layanan kesehatan mental bagi anak-anak dan remaja yang membutuhkan, sehingga mereka dapat mendapatkan bantuan yang mereka perlukan.

4. Penegakan Hukum yang Efektif 

Memastikan bahwa sistem hukum memiliki sumber daya yang cukup dan kapasitas untuk menegakkan hukum dengan adil dan efektif terhadap pelanggaran kriminalitas di bawah umur.

Dengan mengadopsi pendekatan yang komprehensif dan melibatkan semua pihak yang terlibat, kita dapat berharap untuk mengurangi tingkat kriminalitas di bawah umur dan menciptakan lingkungan yang lebih aman serta sehat bagi anak-anak dan remaja di masyarakat kita.


S1 AKUNTANSI - UNIVERSITAS PAMULANG 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun