Mohon tunggu...
Vanessa Putri
Vanessa Putri Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Informatika, suka membaca tapi belum bisa menulis yang baik. Selalu ingin belajar dan terus belajar. Call Me Nessa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal 9 Srikandi Penerbang Indonesia

21 April 2012   11:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:19 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siklus hidup wanita ini ternyata sungguh mujur. Sempat menjadi pilot Qatar Airways. Ia telah menerbangkan pesawat hingga ke Austria, Rusia dan Abu Dhabi. Saat Isma menjadi piot Etihad Airways -  United Arab Emirates.

Sumber : verawaloeyo.wordpress.com dan majalah.tempointeraktif.com

[caption id="attachment_183375" align="aligncenter" width="400" caption="Sarah Kusuma, Sumber: Tempo"]

1335007096407445927
1335007096407445927
[/caption] SARAH KUSUMA

Sarah Kusuma, perempuan kelahiran Bandung, 3 Maret 1978. Selepas lulus dari SMA Negeri 7 Cikokol, Tangerang, pada tahun 2005, postur 165 sentimeter dan berat 52 kilogram.

Sebetulnya cita-cita utama perempuan kelahiran Bandung, 3 Maret 1988 itu adalah menjadi dokter. Tapi ia harus mengubur cita-cita tersebut karena kondisi keuangan orang tuanya tak memungkinkan mereka merogoh kocek hingga ratusan juta rupiah untuk membiayainya.

Karena itu, selepas lulus dari SMA Negeri 7 Cikokol, Tangerang, pada 2005, Sarah berupaya mencari tempat kuliah yang gratis. Sekolah Tinggi Penerbangan (STP) di Curug-lah yang kemudian dipilihnya

Sarah Kusuma termasuk pilot wanita muda, sudah menerbangkan  Boing 737 tipe klasik, tapi juga yang mutakhir seperti Boeing 737 next generation.

.Sumber : Majalah Tempo dan  kadri-blog.blogspot.com

[caption id="attachment_183376" align="aligncenter" width="400" caption="Iin dan Allendia, Sumber : Vivanews"]

1335007222464262400
1335007222464262400
[/caption]

ALLENDIA TRAVIANA

Wanita kelahiran Kupang, 10 November 1989, Sebenarnya untuk menjadi pilot  bukan pilihan utamanya. Awalnya dia bercita-cita menjadi dokter gigi, oleh karena  itu sempat diterima di Fakultas Psikologi Universitas Negeri Solo pada 2007. Tapi karena kalkulasi biaya, ia akhirnya memilih ke sekolah penerbang Aero Flyer Institute milik Batavia Air. Dia mengikuti ikatan dinas dengan Batavia selama 16,5 tahun sejak masa pendidikan selama dua tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun