Mohon tunggu...
Valtyn DW
Valtyn DW Mohon Tunggu... Lainnya - Urusan Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Cinta Alam dan Lingkungan berarti kita menghormati Tuhan sebagai sang Pencipta dan Leluhur

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bulan Purnama di Dusun Kecil

1 Desember 2023   02:00 Diperbarui: 1 Desember 2023   07:48 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita kembali ke  cerita permainan hadang atau terima

Permainan terima (hadang) adalah permainan olahraga tradisional yang tidak mempergunakan alat apapun sebagaimana permainan tradisional lainya. Permainan ini dimainkan secara beregu, baik putera maupun puteri. Jumlah anggota regu sebanyak 8 orang, permainan ini dapat dibuat di lapangan terbuka atau halaman rumah

Bentuk area permainan terima merupakan area petak persegi panjang yang mempunyai panjang lapangan sesuai luas halaman rumah, area tersebut dibagi 6 atau 8 petak dengan ukuran masing-masing petak sesuai ukuran halaman. Garis permainan ditandai dengan garis dari abu bekas pembakaran kayu (abu dapur) dan garis tersebut mudah luntur atau hilang..Tidak ada wasit dalam permainan ini,yang suaranya paling kuat kelompoknya yang menang.Bunyi hentakan kaki dan teriakan mendominasi permainan ini.

Bila tangan lawan sudah bersentuhan atau mengenai badan kita berarti kita dinyatakan kalah atau game over, dan regu lawan akan bergantian masuk dan yang lain menjaga atau menghadang

Waktu finish permainan tidak ditentukan,permainan selasai saat salah satu guru datang dengan rotan di tangan dan berteriak dengan suara yang cukup keras : “bubar besok sekolah”

Dengan sendirinya kami menyudahi permainan dan pulang ke rumah untuk beristirahat.Guru adalah sosok yang sangat kami patuhi.

Di Tempat lain tampak duduk sekelompok pemuda dan pemudi bernyanyi riang diiringi permainan mudik gitar dan okalele, lagunya meriah, suara dan alunan musik sangat merdu dan syadu terdengar di telinga:

Mereka melantunkan lagu lagu dan syair atau saling melempar pantun dan saling berbalas balasan.

“Nona nona zaman sekarang,mau laki laki tidak tau masak nasi”

Atau “merah pakai lah baku merah

Pegang di tangan nona tidak marah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun