aku mencandu pada barisan gigi itu...
tepat ketika angin melambat, rambut ikal itu kaku terlekat pada pipi dan sedikit tergigit bibir...
lantas kau sibak rambut ikal itu, mempertontonkan leher jenjang dan dagu runcing yang memompa tsunami di dadaku...
kembali kau tatap aku dan tersenyum, aku seperti mati dalam ingatan dan kesadaran, rasanya aku telah menemukan sorga dari definisi wajah itu, dari gigi yang berbaris rapi itu. sorga yang kumau...
tepat dipinggir jalan padamana satu jembatan menggelayut dilapis temaram senja..
kau berteriak kencang... "KARENA KAMU!!!"
kau teriak lantang, seperti kala terakhir kita bertemu...dan berpisah...disaat engkau putuskan tuk menjadi kekasih tuhan di ufuk gereja. sungguh teriakanmu membuat jantungku mendesir tanpa ritma, nyaris ku mati dan bertemu tuhan, jika pun dia ada...
lamunku kembali pada bumi, dan kulihat kau kini mengarahku, penuh makna dan aura kehangatan, kau mendekat, aku khidmat...
nyaris aku lupa mengeluarkan batu dibalik saku jaket ini saking terpesona nya..
batu kukeluarkan dengan pelan, tanganku menggigil haru...
batu ini, yang menyatukan cinta kita kala itu. disaat kau berbisik pada lelaki buram sepertiku...lelaki tanpa arah dan tujuan yang entah apa sisi baik padaku hingga membuat hati mu tertambat!