"kasih pensilnya 3 ya..." jawab si ibu itu mendadak dari dalam mobil.
"wati terkaget dari lamunannya, muka yang tadi sendu beralih sedikit senyum karena pensil nya dibeli..."
"niiih..", jawab si ibu sembari menyerahkan seratus ribu..wati kaget.
mana ada kembalian uang sebesar itu, dagangannya baru laku 6 pensil, yang berarti baru 2 ribu.
tak ada pilihan lain selain mengembalikan uang merah itu...
"bu..blum ada kembalian, maap..." jawab wati mengernyit, ia masih berharap pensil itu laku. sementara si ibu sibuk membongkar perkakas dalam tasnya. mana tahu ada seribuan yang terselip...
belum sempat ia mengembalikan uang itu, lampu hijau telah menyala.
si avanza yang berada dibarisan pertama berisik diklakson oleh besi lain dibelakangnya. semua tak sabar ingin keperaduan...
disaat wati hendak menyerahkan uang itu, si avanza malah tancap gas dan melaju kencang...sayup-sayup ia dengar..
"ambil ajaa..." dari dalam avanza tadi. wati kemudian terperangkap dalam senang. karena punya seratus ribu buat bantu emak.
namun....
apa seratus ribu cukup untuk beli lemari?
wati berdiri lurus ditengah batas jalan...dikiri kanan besi-besi kencang menghujam aspal. wati harus menunggu lampu merah berikut untuk menepi...