Mohon tunggu...
Fin War
Fin War Mohon Tunggu... Lainnya - Penerobos Jalan

Aku mencari batas terjauh diri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Impian lemari

30 April 2012   14:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:55 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"kasih pensilnya 3 ya..." jawab si ibu itu mendadak dari dalam mobil.

"wati terkaget dari lamunannya, muka yang tadi sendu beralih sedikit senyum karena pensil nya dibeli..."

"niiih..", jawab si ibu sembari menyerahkan seratus ribu..wati kaget.
mana ada kembalian uang sebesar itu, dagangannya baru laku 6 pensil, yang berarti baru 2 ribu.

tak ada pilihan lain selain mengembalikan uang merah itu...

"bu..blum ada kembalian, maap..." jawab wati mengernyit, ia masih berharap pensil itu laku. sementara si ibu sibuk membongkar perkakas dalam tasnya. mana tahu ada seribuan yang terselip...

belum sempat ia mengembalikan uang itu, lampu hijau telah menyala.
si avanza yang berada dibarisan pertama berisik diklakson oleh besi lain dibelakangnya. semua tak sabar ingin keperaduan...

disaat wati hendak menyerahkan uang itu, si avanza malah tancap gas dan melaju kencang...sayup-sayup ia dengar..
"ambil ajaa..." dari dalam avanza tadi. wati kemudian terperangkap dalam senang. karena punya seratus ribu buat bantu emak.
namun....
apa seratus ribu cukup untuk beli lemari?

wati berdiri lurus ditengah batas jalan...dikiri kanan besi-besi kencang menghujam aspal. wati harus menunggu lampu merah berikut untuk menepi...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun