Mohon tunggu...
Valeshia Trevana
Valeshia Trevana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Semester 5 Ilmu Komunikasi USU

Selanjutnya

Tutup

Music

Demam Konser Coldplay, Beneran Penggemar atau Hanya FOMO?

1 Juni 2023   18:42 Diperbarui: 1 Juni 2023   18:49 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Oleh: Valeshia Trevana dan Sevania Pasaribu

Konser merupakan salah satu hiburan untuk masyarakat, salah satunya anak muda. Sejak kondisi Indonesia pasca pandemik mulai membaik, banyak pergelaran konser di seluruh daerah di Indonesia, termasuk di Medan. Presiden Jokowi juga meminta untuk perizinan konser dipermudahkan.

Diketahui, sejak Maret 2023, masyarakat di Indonesia dihebohkan dengan berita Coldplay akan melaksanakan konser di Indonesia. Pada tanggal 3 Mei 2023, akun instagram @jkt.spot mengkonfirmasi sah-nya Coldplay mengadakan konser di Indonesia. Konser ini akan dilaksanakan pada November 2023 mendatang. Mentri Perekonomian Kreatif dan Pariwisata juga turut membenarkan isu ini.

Berita ini tentunya mendapatkan antusiasme dari masyarakat Indonesa. Pasalnya, sudah 26 tahun Coldplay di industri musik, ini lah pertama kalinya band asal Inggris ini memutuskan untuk menggelar konser di Indonesia. Sebenarnya, berita kedatangan Coldplay di Indonesia sempat terdengar pada tahun 2017, namun dikarenakan adanya kendala dari tempat menyebabkan Coldplay belum bisa hadir di Indonesia.

Sedikit mengenai Coldplay, Coldplay merupakan group band bergenre rock yang telah terjun ke industry musik sejak 27 tahun lalu, tepatnya di tahun 1996. Coldplay terdiri dari vokalis dan pianis Chris Martin, gitaris Jonny Buckland, bassis Guy Berryman, dan drummer will Champion.

Tentunya, konser dengan mengundang public figure dari luar negri memakan biaya yang sangat besar. Maka, para calon penonton konser Coldplay ini harus menyiapkan jumlah uang yang jumlahnya tidak bisa dikatakan sedikit. 

Tiket Coldplay ini dibandrol dari Rp. 800.000 hingga Rp. 11.000.000,-. Untuk timeline pembelian tiket juga dibagi dua, yaitu BCA Preselae Ticket dari tanggal 17-18 Mei 2023 dan Public On-Sale Ticket dimulai pada tanggal 19 Mei 2023.

Menghadiri konser Coldplay merupakan sesuatu yang membanggakan bagi kaum muda sekarang, apalagi nama Coldplay merupakan nama besar di seluruh dunia. Seiring dengan munculnya isu ini, muncul istilah FOMO mau ikut konser Coldplay. FOMO sendiri merupakan singkatan dari Fear of Missing Out, yang berarti orang atau individu yang takut ketinggalan tren.

Istilah FOMO ini semakin kuat terdengar dan dikaitkan dengan habisnya terjual semua tiket Coldplay. Salah satu penggemar Coldplay melalui cuitan twiternya mengungkapkan kekesalannya akibat dikatakan 'aneh' oleh teman-temannya karena ia tidak tertarik sama sekali untuk mengikuti konser Coldplay.

Coldplay, band musik rock asal Inggris, telah menginspirasi dan memikat jutaan penggemar di seluruh dunia sejak terbentuk pada tahun 1996. Konser Coldplay tidak hanya menjadi acara musik biasa, tetapi juga menjadi fenomena budaya yang diikuti dengan antusiasme yang luar biasa. 

Bagi sebagian orang, kehadiran di konser Coldplay adalah manifestasi nyata dari kecintaan mereka terhadap band ini. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa ada juga sebagian orang yang hanya mengikuti tren dan terjebak dalam FOMO (Fear of Missing Out) atau rasa takut ketinggalan.

Munculnya Istilah FOMO ditengah War Tiket Penggemar Coldplay

Konser Coldplay secara konsisten menjadi salah satu yang paling dinanti-nantikan dalam kalender musik global. Band ini dikenal karena penampilan panggungnya yang spektakuler, produksi yang megah, serta kumpulan lagu-lagu yang memukau. 

Mereka mampu menciptakan atmosfer yang luar biasa di setiap konser, dengan paduan cahaya, efek visual, dan suara yang memukau. Konser Coldplay tidak hanya sekedar acara musik, tetapi juga merupakan pengalaman emosional yang mendalam bagi para penggemar mereka.

Banyak penggemar Coldplay yang benar-benar mengidolakan band ini dan telah mengikuti perjalanan musik mereka dari awal. Mereka menghargai setiap lagu, menghafal liriknya, dan memiliki pengalaman pribadi yang terkait dengan lagu-lagu tersebut. 

Bagi penggemar yang sejati, hadir di konser Coldplay adalah kesempatan untuk merasakan kehadiran langsung band yang telah mereka cintai selama bertahun-tahun. Mereka menghabiskan waktu dan uang untuk memastikan mereka tidak melewatkan momen tersebut, karena bagi mereka, itu adalah pengalaman yang tak ternilai.

Namun, ada juga sebagian orang yang hanya tergoda oleh popularitas dan kehebohan seputar konser Coldplay. Mereka mungkin tidak benar-benar mengenal musik atau menghargai karya Coldplay sebaik penggemar sejati. 

Mereka mungkin hadir di konser hanya karena ingin merasakan sensasi dan euforia massa yang tercipta di sekitar acara tersebut. Bagi mereka, kehadiran di konser Coldplay mungkin lebih tentang menciptakan kesan sosial atau memenuhi keinginan untuk terlibat dalam acara yang sedang tren daripada benar-benar menjadi penggemar musik yang setia.

Meniliki Istilah FOMO

FOMO atau rasa takut ketinggalan juga dapat memainkan peran besar dalam keputusan seseorang untuk menghadiri konser Coldplay. Dalam dunia yang terhubung secara digital, berita dan foto-foto dari konser sering kali menyebar dengan cepat di media sosial. 

Melihat teman-teman atau kenalan lain memposting pengalaman mereka di konser Coldplay dapat membuat seseorang merasa tertinggal dan merasa perlu untuk ikut serta. Kebutuhan untuk terlihat "in" atau "tren" dapat mendorong seseorang untuk menghadiri acara tersebut, meskipun mereka mungkin tidak memiliki pengalaman musik yang mendalam atau hubungan emosional dengan band tersebut.

Beneran penggemar Coldplay atau hanya FOMO?

Pada akhirnya, apakah seseorang adalah penggemar sejati Coldplay atau hanya terjebak dalam FOMO saat menghadiri konser mereka, hanya mereka yang tahu dengan pasti. 

Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki alasan dan motivasi mereka sendiri dalam memilih untuk menghadiri konser. Bagi sebagian besar penggemar, konser Coldplay adalah kesempatan untuk merayakan musik yang mereka cintai dan berbagi pengalaman bersama dengan sesama penggemar. Apapun motif seseorang, kehadiran mereka di konser Coldplay memberikan energi dan semangat yang tidak dapat disangkal, dan itu adalah hal yang patut dihargai dalam budaya musik yang terus berkembang ini.

Demam konser Coldplay mengundang pertanyaan apakah kehadiran penggemar di acara tersebut merupakan tanda bahwa mereka benar-benar penggemar sejati atau hanya terjebak dalam rasa takut ketinggalan (FOMO).

Bagi penggemar sejati, hadir di konser Coldplay merupakan manifestasi nyata dari rasa cinta dan kekaguman mereka terhadap band tersebut. Penggemar sejati ini menghargai setiap lagu, menghafal liriknya, dan memiliki hubungan emosional yang mendalam dengan musik Coldplay. Mereka menganggap kehadiran di konser sebagai kesempatan untuk merasakan kehadiran langsung band yang telah mereka cintai selama bertahun-tahun. 

Penggemar sejati Coldplay rela menghabiskan waktu dan uang demi memastikan mereka tidak melewatkan momen berharga tersebut, karena bagi mereka itu adalah pengalaman yang tak ternilai. 

Namun, ada juga orang-orang yang hadir di konser hanya karena tergoda oleh popularitas dan euforia yang mengelilingi acara tersebut. Mereka mungkin tidak benar-benar mengenal musik atau menghargai karya Coldplay sebaik penggemar sejati. Bagi mereka, kehadiran di konser Coldplay lebih berkaitan dengan penciptaan kesan sosial atau keinginan untuk terlibat dalam acara yang sedang tren daripada menjadi penggemar musik yang setia.

FOMO atau rasa takut ketinggalan juga memainkan peran dalam keputusan mereka untuk menghadiri konser Coldplay. Melihat teman-teman atau kenalan lain memposting pengalaman mereka di konser Coldplay dapat memicu rasa takut ketinggalan dan mendorong mereka untuk ikut serta dalam acara tersebut.

Namun, tak dapat dipungkiri bahwa banyak penggemar yang benar-benar mengidolakan Coldplay dan merasa terhubung emosional dengan musik mereka. Kehadiran mereka di konser bukan hanya mengikuti tren, tetapi juga merupakan ekspresi dari kecintaan dan apresiasi mereka terhadap band tersebut.

Pada akhirnya, apakah seseorang adalah penggemar sejati atau hanya mengikuti tren, itu adalah hal yang hanya mereka yang tahu dengan pasti. Setiap orang memiliki alasan dan motivasi sendiri dalam memilih untuk menghadiri konser Coldplay.Yang penting, kehadiran mereka memberikan energi dan semangat yang tak terbantahkan pada budaya musik yang terus berkembang ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun