"bisa ketemu bu?" jawabku
"bisa sayang, nanti kalian bakal ketemu lagi. mentari udah gede, udah jadi dokter. kamu juga udah gede, udah jadi dokter"
"yeeee jadi bisa ke rumah sakit bareng-bareng ya bu? nanti aru mau main dokter-dokteran lagii" aku menjadi senang.
"bisa sayang, dah ya jangan nangis".
hari itu, aku sudah tenang. tetapi sekarang aku tidak jadi dokter. apakah kita masih bisa bertemu mentari?
aku sangat ingin bertemu dengan mentari dan arunika kecil, bumi berputar kini kami sudah besar. aku pun terbangun dengan keringat yang membasahi kasur dan bekas air mata yang mengalir.Â
sampai sekarang, aku dan mentari seperti terjebak didalam garis waktu yang berhenti. detikknya tidak lagi bergerak ke kanan, hanya diam, diam dan diam.
aku melihat cermin, berharap berubah menjadi kecil. tetapi yang ada hanyalah pantulan diriku yang tetap besar, berumur 20 tahun dan sudah menjadi orang besar yang dulu aku impikan.
"mentari, Bu Cinta udah ga ada, rumahnya juga udah pindah tangan. kira-kira nanti kita cari bunga nya dimana ya?" aku mengajak ngobrol bayanganku di cermin.
"kriiing... kriiing..." suara handphone ku berdering, disana muncul nama teman dekatku sekarang.
"ya lintang? kenapa?"