Mohon tunggu...
Valerie Susanto
Valerie Susanto Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa SMAK IPEKA Balikpapan

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keterkaitan Perkembangan Manusia Masa Praaksara, Masa Sekarang, dan Masa Depan

8 November 2023   11:55 Diperbarui: 8 November 2023   12:27 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa kalian tahu bahwa kehidupan manusia pada zaman dahulu masih memiliki hubungan dengan kehidupan manusia masa sekarang dan manusia di masa depan? Pada artikel kali ini kita akan membahas bagaimana keterkaitan manusia purba hingga bisa berkembang menjadi manusia sekarang dan akan berpengaruh pada kehidupan manusia masa depan. 

Masa pra-aksara

Berdasarkan informasi dari kemdikbud, praaksara berasal dari dua kata, yaitu pra dan aksara. Kata pra berarti sebelum sedangkan aksara artinya tulisan. Maka dapat disimpulkan bahwa masa praaksara berarti masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan. 

Masa praaksara berlangsung sangat lama, sejak manusia ada dan belum mengenal tulisan hingga manusia mulai mengenal dan menggunakan tulisan.

Berdasarkan penjelasan dari media24, berakhirnya masa praaksara setiap wilayah. Sebagai contoh, Mesir bisa mengakhiri zaman praaksara sekitar tahun 3.000 SM. Sementara di Indonesia zaman praaksara baru berakhir pada abad ke 4-5 M. Hal ini disebabkan karena bangsa Mesir pada zaman dahulu tergolong bangsa yang telah maju dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Mesir mengenal aksara yang disebut sebagai hieroglif pada 3.000 SM. Mesir juga membangun peradaban yang sangat maju pada zaman itu, contohnya yaitu pembangunan Piramida dan Sphinx. Berakhirnya masa praaksara di Indonesia ditandai dengan penemuan prasasti tertua di Indonesia yaitu prasasti Yupa yang merupakan peninggalan kerajaan Kutai dengan corak agama Hindu. Dengan demikian, berakhirnya masa praaksara setiap negara memiliki perbedaan karena kemajuan peradaban masing-masing negara seperti yang terjadi di Mesir dan Indonesia.

Manusia purba yang ada di Indonesia 

Menurut kemdikbud, manusia purba yang ada di indonesia ada 8 yaitu Meganthropus Paleojavanicus, Pithecanthropus Mojokertensis, Pithecanthropus Erectus, Pithecanthropus Soloensis, Homo Wajakensis, Homo Floresiensis, Homo Soloensis, dan Homo Sapiens. Tetapi kita akan membahas 3 diantaranya saja. Apa saja 3 manusia purba tersebut? 

1.Meganthropus Palaeojavanicus

Menurut sma13smg, manusia purba ini ditemukan oleh G.H.R Von Koenigswald pada tahun 1936 - 1941 di Sangiran, Sragen, Jawa Tengah. Dalam mempertahankan hidupnya meganthropus Paleojavanicus menggunakan cara berburu dan meramu. Selain berburu binatang mereka juga memakan jenis umbi-umbian. Meganthropus Palaeojavanicus menggunakan peralatan dari batu yang masih kasar dan dengan pola hidup yang sangat sederhana. Peninggalan dari Meganthropus Paleojavanicus berupa kapak penetak dan alat serpih. 

Ciri-ciri Meganthropus Paleojavanicus

  • Tulang pipi tebal
  • Kening yang menonjol
  • Tidak mempunyai dagu
  • Memiliki geraham yang besar
  • Bentuk wajah yang diduga besar
  • Rahang bawah tegap
  • Bentuk gigi homonim
  • Kepala belakang sangat menonjol
  • Volume otak 900 cc
  • Tinggi sekitar 2,5 meter 

Diperkirakan, Meganthropus Paleojavanicus berjalannya mirip dengan orang utan yang membungkuk dengan kedua tangannya yang digunakan menyangga tubuhnya. Dengan tinggi 2,5 meter tidak mengherankan bahwa manusia purba ini belum bisa berdiri dengan tegak. Dan juga Meganthropus paleojavanicus juga memiliki otot kunyah yang sangat kuat, mengingat sumber makanan mereka adalah hewan mentah. Hal itu dapat menyebabkan otot kunyah yang dimiliki mereka menjadi kuat.

2.Pithecanthropus Erectus 

Pithecanthropus Erectus secara etimologi berasal dari tiga kata yaitu pithecos yang berarti kera, anthropus yang berarti manusia dan erectus yang berarti tegak. Pithecanthropus Erectus ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1891 di Trinil, Ngawi, Jawa Timur. Pithecanthropus Erectus diperkirakan hidup sekitar 700.000 hingga satu juta tahun yang lalu yang didasarkan pada lapisan pleistosen tengah pada penemuan fosilnya. Dari fosil tulang paha diyakini bahwa Pithecanthropus Erectus dapat berjalan secara tegak. Fosil tempurung kepala menunjukkan bahwa adanya percampuran bentuk antara tempurung kepala manusia dan kera. Oleh sebab itu, Eugene Dubois menyebutnya sebagai missing link dari teori evolusi manusia. 

Ciri-ciri Pithecanthropus Erectus 

  • Tinggi badan sekitar 165 - 180 cm
  • Volume otak berkisar antara 750 - 1350 cc 
  • Tonjolan pada kening tebal
  • Hidung tebal
  • Bagian belakang kepala menonjol
  • Alat pengunyah sangat kuat, bentuk geraham kuat dengan rahang yang kuat.

Pithecanthropus Erectus hidup dengan berburu dan meramu serta bergantung penuh kepada alam. Mereka sudah bisa membuat alat-alat untuk mempermudah menjalankan aktivitas sehari-hari. Peralatan berburu yang digunakan berasal dari batu dan tulang.

3.Homo sapiens

Homo Sapiens artinya adalah manusia cerdas. Manusia purba ini diduga hidup antara 25.000 - 40.000 tahun yang lalu.  Homo Sapiens mencari makan dengan cara berburu. Homo Sapiens sudah mengenal hubungan sosial yang tinggi dan mereka telah melalui berbagai upacara ritual atau kepercayaan dalam kehidupannya. 

Ciri-ciri Homo Sapiens adalah

  • Berdiri dan berjalan tegak
  • Volume otak 1.350 - 1.450 cc
  • Tinggi badan antara 130 - 210 cm
  • Muka tidak menonjol ke depan 
  • Memiliki dagu dan tulang rahang yang kuat 
  • Memiliki berat badan 30 - 150 kg

Perkembangan manusia purba dari masa ke masa

Para arkeolog membagi masa praaksara Indonesia menjadi dua yaitu zaman Batu dan zaman Logam. Pada zaman batu, manusia masih menggunakan alat-alat yang terbuat dari batu dan tulang belulang hewan. Berdasarkan temuan alat-alat tersebut, zaman batu dibagi menjadi 4 masa yaitu sebagai berikut.

  • Zaman Batu Tua (Paleolitikum) 

Zaman batu tua berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Zaman ini berlangsung sangat lambat. Hal ini terjadi karena keadaan alam pada saat itu masih alami dan belum banyak dimanfaatkan oleh manusia pada masa itu. Pada masa paleolitikum batu yang digunakan oleh manusia masih sangat kasar karena teknik yang digunakan dalam membuat peralatan masih sangat sederhana. Hal ini selaras dengan pembahasan yang sebelumnya. 

Dilansir dari kemdikbud, kehidupan pada masa ini masih menerapkan gaya hidup nomaden (berpindah-pindah tempat) dan mereka memperoleh makanan dengan cara berburu binatang besar. 

  • Zaman Batu Tengah (mesolitikum)

Pada zaman mesolitikum, peralatan-peralatan yang digunakan sudah mulai mengalami peningkatan. Peralatan batu yang pada awalnya masih besar dan kasar, kini mulai dimodifikasi oleh manusia purba menjadi lebih halus dan berukuran lebih kecil. 

Pada masa ini, manusia purba mulai memakan hewan-hewan kecil seperti ikan dan kerang. Serta manusia diyakini sudah hidup menetap. Hal ini didukung dengan penemuan kjokkenmoddinger (sampah sisa-sisa makanan seperti kulit kerang) dan juga Abris sous Roche (gua yang digunakan manusia purba sebagai tempat tinggal)

  • Zaman Batu Baru (neolitikum)

Indonesia baru mengalami masa Neolitikum pada kurun 1.500 SM. Masa neolitikum dapat diartikan sebagai suatu revolusi besar dalam peradaban manusia. Karena pada masa ini terjadi perubahan secara menyeluruh dan cepat. Pada masa ini terjadi perkembangan pola hidup manusia karena mulai menggunakan cara-cara baru untuk bertahan hidup.

Jika pada masa sebelumnya manusia memperoleh makanan dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan, pada masa ini manusia mulai menjadi penghasil makanan dengan cara bercocok tanam. Manusia juga sudah hidup menetap dalam suatu rumah sederhana. Pada masa ini juga manusia sudah mulai membuat lumbung-lumbung untuk menyimpan padi dan gabah. Dari hal-hal ini bisa kita simpulkan bahwa manusia purba pada masa neolitikum mengalami perkembangan yang cukup besar. 

  • Zaman Batu Besar (Megalitikum)

Zaman Megalitikum merupakan zaman ketika manusia sudah dapat membuat dan menghasilkan kebudayaan yang terbuat dari batu-batu besar. Pada zaman Megalitikum manusia sudah mulai mengenal kepercayaan dalam tingkat awal dan sederhana, yaitu kepercayaan kepada roh nenek moyang. Hal ini muncul karena pengetahuan manusia sudah mengalami peningkatan.

Contoh peninggalan kebudayaan pada zaman Megalitikum adalah menhir dan dolmen. Menhir adalah batu tegak atau batu yang didirikan secara tegak dan diletakkan  di suatu tempat dengan tujuan sebagai batu peringatan terhadap orang yang telah meninggal. Dolmen adalah meja dari batu yang berfungsi sebagai tempat meletakkan sesajen untuk ritual pemujaan roh nenek moyang. 

  • Zaman Perunggu

Zaman perunggu adalah zaman ketika manusia sudah menghasilkan peralatan kehidupan yang terbuat dari perunggu. Bisa dikatakan manusia pada zaman ini sudah berada di tahap yang lebih maju, karena mereka sudah memiliki keterampilan untuk membuat alat-alat yang berasal dari perunggu Menurut kemdikbud, hasil budaya pada zaman logam diperoleh dari pengaruh kebudayaan Dongson Vietnam sehingga mereka dapat memperoleh kepandaian dalam mengolah logam tersebut. Meskipun pada masa ini telah terdapat hasil kebudayaan yang berasal dari logam, namun untuk keperluan sehari hari mereka tetap menggunakan gerabah maupun alat batu lainnya. 

Evolusi manusia purba hingga manusia sekarang

Bagaimana manusia dapat berevolusi? Menurut Teori evolusi darwin yang dikutip dari Universitas Islam Riau menyatakan bahwa semua makhluk hidup yang ada di bumi ini adalah hasil keturunan dari moyang yang sama yang mengalami modifikasi. Darwin juga menegaskan bahwa "suatu individu atau spesies bukanlah bersifat tetap akan tetapi seluruh makhluk hidup itu bersifat fleksibel atau dapat berubah bentuk." Yang dimaksudkan disini, manusia dan kera memiliki nenek moyang yang sama bukan berarti nenek moyang manusia adalah kera. 

Teori Lamarckisme mengatakan bahwa makhluk hidup memiliki suatu kecenderungan alamiah untuk berkembang maju, serta memiliki kemampuan meneruskan ciri-ciri berguna yang berkembang selama perjalanan hidup mereka. Hal ini dapat terjadi karena adanya faktor pengaruh lingkungan yang dapat merubah bagian tubuh makhluk hidup baik ciri, sifat, dan karakternya. Ketika bagian tubuh dari makhluk hidup selalu atau sering digunakan, maka bagian tersebut makin lama dapat berubah sehingga sesuai untuk digunakan pada lingkungan atau kondisi tersebut. 

Pengaruh perkembangan manusia purba kepada manusia jaman sekarang

Kebiasaan maupun budaya yang digunakan manusia purba pada zaman dahulu masih berdampak hingga sekarang. Menurut penjelasan dari tirto.id menjelaskan bahwa ada aspek aspek yang mempengaruhi kehidupan manusia di masa kini,yaitu:

  • Aspek kepercayaan

Kehidupan manusia purba pada masa awal sudah mengenal adanya kekuatan besar di alam semesta selain kekuatan individu. Hal tersebut yang mendorong munculnya kepercayaan seperti animisme, dinamisme, dan totemisme.

Kepercayaan manusia terus berkembang hingga mulai mengenal kepercayaan kepercayaan yang manusia anut di masa kini. Walaupun kepercayaan sudah berkembang menjadi bentuk agama, masih banyak yang tetap mempercayai kekuatan dari benda-benda pusaka dan roh nenek moyang. Selain itu, sebagian masyarakat melakukan tradisi upacara keagamaan dan kepercayaan.

Maka dari itu bisa kita ketahui bahwa sistem kepercayaan ini sudah ada dari zaman manusia purba dan masih digunakan hingga saat ini.

  • Aspek sosial

Kebudayaan hidup secara berkelompok sudah dilakukan manusia purba sejak masa bercocok tanam. Hal itu berkaitan dengan gaya hidup manusia di masa kini. Manusia masa kini memilih untuk hidup secara berkelompok daripada secara individu. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah terwujudnya tujuan hidup serta menjaga stabilitas keamanan manusia. Kebudayaan hidup yang digunakan oleh manusia purba masih kita gunakan hingga sekarang.

  • Aspek budaya

Kebudayaan yang ada di masa praaksara masih ada yang digunakan hingga masa sekarang. Sebagai contoh, manusia purba sudah menghasilkan lukisan dalam gua berbentuk cap-cap tangan dan bentuk hewan. Pada masa kini pun juga, manusia masih memiliki kebudayaan berupa gambaran, lukisan, nyanyian, cerita, dan lainnya. Hal tersebut merupakan bukti perkembangan awal peradaban manusia yang menjadi semakin kompleks pada masa kini.

  • Aspek teknologi 

Manusia purba sudah mulai menggunakan alat dari batu batuan dan juga tulang hewan untuk membantu kehidupan mereka seperti berburu dan melindungi diri. Hal itu juga bisa kita lihat di teknologi masa kini yang terus berkembang. Pada masa praaksara manusia sudah memiliki teknologi yang berkembang sesuai dengan kebutuhan hidup mereka. Begitupun dengan masa sekarang, manusia terus membuat teknologi yang dikiranya bisa membantu kehidupan manusia. 

Pengaruh perkembangan manusia dari masa praaksara hingga manusia masa depan

Pada pembahasan sebelumnya, terdapat aspek-aspek yang dapat mempengaruhi kehidupan masa sekarang. Aspek-aspek itu juga yang dapat mempengaruhi kehidupan di masa depan. Manusia pada masa depan masih memiliki kepercayaan, kehidupan secara berkelompok, kebudayaan kebudayaan, dan juga tentunya di masa depan masih berkaitan dengan teknologi.

Hal-hal ini selalu berkaitan satu dengan yang lainnya karena seiring berjalannya waktu, aspek-aspek tersebut akan berkembang mengikuti kondisi dari suatu masa itu sendiri. Sebagai contoh, pada masa praaksara memiliki teknologi berupa punden berundak. Pada masa kini juga kita memiliki tangga yang bahkan bisa bergerak (eskalator). Di masa depan, teknologi seperti ini akan terus berkembang mengikuti perkembangan pengetahuan yang dimiliki oleh manusia, serta menyesuaikan dengan kondisi masa tersebut. Hal ini membuktikan bahwa kehidupan manusia purba di masa praaksara dapat mempengaruhi kehidupan manusia masa sekarang dan juga manusia di masa depan.

Kesimpulan

Dengan adanya perkembangan manusia purba dari zaman megalitikum hingga zaman perunggu, kita dapat melihat bahwa manusia dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang ada di zaman itu. Pada masa sekarang kita juga tentunya terus mengembangkan teknologi sesuai dengan kebutuhan kita dan masalah yang ada. Hal ini tentunya berkaitan dengan masa depan, manusia di masa depan juga akan melakukan hal yang sama. Karena permasalahan manusia di setiap masanya akan berbeda. 

Allah telah memberikan kita akal budi dan talenta untuk kita kembangkan. Sehingga ketika manusia menghadapi sebuah masalah dan ada kebutuhan yang tidak terpenuhi, manusia dapat berpikir untuk menemukan solusi dari masalah itu. Kita patut bersyukur kepada Tuhan, karena dengan karuniaNya itu, manusia dapat selalu berkembang dan dapat bertahan hidup. 

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, I. C. (2021, April 01). 10 Pengaruh Kehidupan Praaksara Dalam Sejarah Masa Kini. https://tirto.id/10-pengaruh-kehidupan-praaksara-dalam-sejarah-pada-masa-kini-gbFV

BPSMP Sangiran. (2020, November 23). 8 Jenis Manusia Purba Yang Ditemukan Di Indonesia Lengkap Ciri-Cirinya. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpsmpsangiran/8-jenis-manusia-purba-yang-ditemukan-di-indonesia-lengkap-ciri-cirinya/

Hermawan, G. (2022, Juli 22). egini Alasan Mesir Bisa Akhiri Zaman Praaksara Tahun 3000 SM. https://media24.id/begini-alasan-mesir-bisa-akhiri-zaman-praaksara-tahun-3000-sm/

Kemdikbud. (2022, Juni 14). Periodesasi Zaman Batu di Masa Praaksara. https://ditsmp.kemdikbud.go.id/periodesasi-zaman-batu-di-masa-praaksara/

Maarif, S. D. (2021, Agustus 27). Pengaruh Kehidupan Awal Sejarah Manusia Terhadap Masa Kini. https://tirto.id/pengaruh-kehidupan-awal-sejarah-manusia-terhadap-masa-kini-gixK

Mulya, Yuliana, Andini. (2019). Explore Ilmu Pengetahuan Sosial (Jilid 1 ed.). Penerbit Duta. https://www.google.co.id/books/edition/Explore_Ilmu_Pengetahuan_Sosial_Jilid_1/ALtHEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=masa+praaksara&pg=PA178&printsec=frontcover

Rosfenti, V. (2020). Modul Pembelajaran Sma Sejarah Indonesia. https://repositori.kemdikbud.go.id/21619/1/X_Sejarah-Indonesia_KD-3.4_Final.pdf

SMAN 13 Semarang. (2023, Januari 30). Mganthropus Paleojavanicus : Ciri, Sejarah dan Penemu. https://sma13smg.sch.id/materi/meganthropus-paleojavanicus/

SMAN 13 Semarang. (2023, Januari 30). Pithecanthropus Erectus : Ciri, Penemuan dan Kontroversinya. https://sma13smg.sch.id/materi/pithecanthropus-erectus/

Universitas Islam Riau. (2022, Juni 06). Evolusi Diantara Sudut Pandang Sains Dan Agama : Nenek Moyang Kita Bukan Kera. https://uir.ac.id/newsfakultas/evolusi-diantara-sudut-pandang-sains-dan-agama-nenek-moyang-kita-bukan-kera#:~:text=Teori%20Darwin%20adalah%20teori%20seleksi,yang%20sama%20yang%20mengalami%20modifikasi

Yasmin, P. A. (2022, November 19). Ciri-ciri Homo Sapiens Manusia Purba Yang Pernah Ditemukan di Indonesia. https://www.inews.id/news/nasional/ciri-ciri-homo-sapiens-manusia-purba-yang-pernah-ditemukan-di-indonesia/2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun