Peran Sastra Lisan
Sastra lisan di Minangkabau tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media untuk menanamkan nilai-nilai budaya dan karakter kepada generasi muda. Melalui sastra tulisan, masyarakat dapat mempertahankan identitas budaya mereka sambil terus beradaptasi dengan perubahan zaman. Dengan demikian, sastra lisan menjadi jembatan antara tradisi dan moderinitas dalam masyarakat Minangkabau.
Sastra Tulisan MinangkabauÂ
Sastra tulisan di Minangkabau merupakan bagian penting dari warisan budaya-budaya yang mencerminkan nilai-nilai, sejarah, dan tradisi masyarakat. Berbeda dengan sastra lisan yang disampaikan secara oral, sastra tulisan mengandalkan media tertulis untuk medokumentasikan dan menyebarluaskan karya-karya sastra.
Jenis-jenis Sastra Tulisan Minangkabau
1.Kaba
Kaba adala salah satu bentuk sastra klasik yang ditulis dalam bahasa Minangkabau. Kaba seringkali berbentuk prosan dan menceritakan kisah-kisah heroik atau legenda, seperti Cindua Mato dan Sabai nan Aluih. Kaba ini awalnya ditulis dengan menggunakan aksara Jawi dan kemudian dialihkan ke aksara Latin untuk memudahkan akses.
2.Hikayat
Merupakan narasi yang menceritakan kisah-kisah sejarah, legenda, dongeng. Contoh hikayat yang terkenal adalah Hikayat Raja Ali dan hikayat Malim Deman yang mencerminkan nilai-nilai moral masyarakat.
3.Syair
Bentuk puisi yang memiliki rima tertentu, biasanya menggambarkan tentang tema cinta, perjuangan, dan nasihat. Beberapa syair terkenal antara lain Syair Perahu. Syair sering digunakan dalam berbagai acara adat sebagai bentuk ekspresi seni.