Mohon tunggu...
valentinofaulian
valentinofaulian Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya mahasiswa dari universitas andalas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar tentang Bahasa Minangkabau

20 Desember 2024   01:30 Diperbarui: 20 Desember 2024   01:30 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada saat ini ,kita mengenal beberapa bahasa daerah yang begitu banyak. Untuk topik saat ini,kita akan membahas tentang salah satu bahasa daerah di Sumatera Barat,yakni Bahasa Minangkabau. Sebelum masuk ke topik,apakah Anda sudah tahu apa itu Minangkabau? Berikut penjelasannya.

Minangkabau

  Minangkabau. Mungkin banyak yang belum tahu,Minangkabau itu apa? Orang manakah mereka? Jadi,Minangkabau adalah kelompok etnis asli Nusantara yang wilayah persebarannya meliputi kawasan yang kini masuk dalam wilayah Sumatera Barat (kecuali Kepulauan Mentawai), separuh daratan Riau, bagian utara Bengkulu, bagian barat Jambi, bagian barat daya Aceh, dan Negri Sembilan,Malaysia. Minangkabau merujuk pada entitas kultural dan geografis yang ditandai dengan penggunaan bahasa,adat yang yang menganut sistem matrilineal, dan agama Islam.

Asal usul orang Minangkabau sendiri adalah orang-orang dari Austronosia yang melakukan migrasi dari daratan China Selatan ke Pulau Sumatera sekitar 2.500-2.000 tahun yang lalu masuk dari arah pulau timur Sumatera. Sesampai nya mereka di Pulau Sumatera, mereka menyusuri aliran Sungai Kampar, Sungai Siak, dan Batang Kuantan sampai ke dataran tinggi yang disebut darek. Di dataran tinggi atau darek tersebut, mereka mendirikan beberapa kampung, yang kemudian menjadi kampung asal atau menjadi asal muasal Orang Minangkabau. Beberapa kawasan darek tersebut membuat semacam konfedensi mereka masing-masing, yang dikenal dengan nama Luhak Nan Tigo,seperti Luhak Tanah Data, Luhak Limo Puluah, Luhak Agam. Setiap darek memiliki seorang pemimpin yang disebut Tuan Luhak.

Secara historis, orang-orang percaya bahwa bahasa Minangkabau berasal dari bahasa Proto-Malayo-Polynesia, yang merupakan cikal bakal dari semua bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan Asia Tenggara. Bahasa Minangkabau mengalami pengaruh dari bahasa dan kebudayaan dari negara lain seiring berjalannya waktu, seperti bahasa Melayu, Arab, India, dan Belanda. Pengaruh ini terlihat dalam kosakata, tata bahasa, dan struktur bahasa. Bahasa Minangkabau telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir. 

Bahasa Minangkabau berkembang pesat dalam berbagai warna dan corak di berbagai daerah di Sumatera Barat. Keberagamaan tersebut disebabkan oleh beberapa berbagai faktor yang ada diluar bahasa. Faktor yang mempengaruhi munculya variasi bahasa anatra lain faktor lokasi dan faktor status sosial bahasa lisan. Keanakeragamaan bahasa yang digunakan di berbagai tempat disebut dialek. Secara tradisional, bahasa Minangkabau dibagi atas empat dialek,yaitu dialek Tanah Data,Dialek Agam, Dialek Limo Puluah, dan dialek Pesisir. Perbedaan juga terlihat pada penggunaan kata yang berbeda menyebut objek yang sama. Contoh: kata bahasa Indonesia untuk ''memilih'' disebut demikian di beberapa daerah: Bucuik, Cubuik, Bacuik, Cubuk, tapi mungkin ada pilihan yang lain juga. 

Agam-Tanah Datar 

 

Agam-Tanah Datar adalah bahasa yang paling banyak digunakan di pusat kota Sumatera Barat. Dialek ini dianggap sebagai standar penguasaan penggunaan bahasa Minangkabau karena tidak memiliki atau menggunakan karakteristik dialekteal (kedaerahan) yang ada pada beberapa subdialek lainnya. Inilah sebabnya bahasa Minangkabau dengan dialek Agam-Tanah Data sering disebut sebagai Bahaso Padang atau bisa disebut juga Bahaso Urang Awak. Bahasa Minangkabau memiliki banyak dialek, bahkan kampung-kampung terpisah oleh sungai dapat berbicara dalam dialek yang berbeda.

Sastra Lisan Minangkabau

Sastra Lisan merupakan jenis karya sastra yang diturunkan dari mulut ke mulut yang berkemungkinan mengalami perubahan dari generasi ke generasi baik berupa perubahan tata bahasa maupun menghilangkan alur-alur tertentu dan sebagainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun