Judul : Bahasa Indonesia : Penelitian, Penulisan, dan Penyajian Karya Ilmiah
Penulis : Churin In Nabillah, M. Pd. dan Meizar F. Izza, M.Pd.
Penerbit : One Peach Media
Tahun Terbit : Desember 2020
Jumlah : 276 halaman
ISBN : 978-623-6516-88-1
Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. Bahasa resmi yang digunakan dalam pengembangan karakter maupun kepribadian diharapkan mampu meningkatkan kcterampilan berbahasa sebagai alat komunikasi dan pengetahuan yang sahih.
Di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern, pemakaian bahasa Indonesia yang cermat, tepat, dan efisien dapat menumbuhkan sikap positif dalam mengembangkan ide ilmiah,mengorganisasikan kerangka karangan, serta mengekspresikannya dalam cjaan yang benar dan pilihan kata yang tepat.
Dalam kegiatan akademik, penting bagi pemelajar maupun pembelajar bahasa Indonesia menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Misalnya, ketika presentasi ilmiah, membuat esai, maupun menulis karya ilmiah. Buku ini ditulis untuk memenuhi kebutuhan pemelajar dan pembelajar bahasa Indonesia dalam peningkatan keterampilan berbahasa Indonesia, khususnya penelitian, penulisan, dan penyajian karya ilmiah. Buku ini terdiri atas materi berbicara dalam presentasi fliah, perkembangan bahasa Indonesia, PUEBI, diksi, kalimer efcktif, paragraf, penulisan karya ilmiah, surat-menyurat, percicancan karangan, penalaran karangan, notasi ilmiah, dan reproduksi bacaan.
- Buku Bahasa Indonesia :
Buku ini ditulis oleh Churin In Nabillah, M. Pd. dan Meizar F. Izza, M.Pd. dengan tujuan untuk memberikan wawasan mengenai penggunaan Bahasa Indonesia yang benar dan baik, dalam segala aspek secara non verbal yang dituliskan dan diringkas didalam buku Bahasa Indonesia ini. Bulu ini juga mengajarkan tentang tata Bahasa dan penulisan yang baik dan benar di dalam penelitian, dalam aspek penulisan dan penyajian karya ilmiah. Buku ini diperuntukan untuk seluruh mahasiswa, dan buku ini juga sangat disarankan untuk seluruh mahasiswa, karena dapat memberikan wawasan dalam segi penulisan dan penyajian karya ilmiah.
- Beberapa materi yang disampaikan diantaranya adalah Hakikat Berbicara yang berisi :
Berbicara merupakan kegiatan yang tidak mudah untuk beberapa orang, apalagi jika berbicara di forum ilmiah. Ketika berbicara dalam situasi yang resmi, secara alamiah setiap orang merasakan kegugupan dengan kadar yang berbeda-beda. Akibatnya, ide yang dikemukakan menjadi berantakan sehingga bahasanya juga menjadi tidak teratur. Cara berpikir seseorang yang biasa teratur, bahasa yang digunakannya ketika berbicara pun biasanya akan teratur.
Menurut KBBI, berbicara berarti berkata; bercakap dan berbahasa. Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan (Tarigan, 2008: 16). Keterampilan berbicara adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa.
Keterampilan lainnya adalah menyimak (mendengarkan), membaca, dan menulis. Keempat keterampilan itu menggambarkan esensi dari bahasa itu sendiri, yaitu sarana untuk berkomunikasi.
Materi mengenai perkembangan Bahasa melayu yang merupakan permulaan Bahasa Indonesia :
Bahasa diciptakan dan digunakan oleh manusia sebagai sarana penyampaian informasi dan alat komunikasi antarmereka. Sifat-sifat bahasa mencerminkan sifat-sifat manusia. Sebagaimana halnya tidak ada manusia yang seragam, bahasa pun juga tidak bersifat seragam. Keanekaragaman adalah sifat hakiki bahasa.
Keanekaragaman atau variasi bahasa terbukti dengan adanya berjenis-jenis dialek dan ragam yang dimilikinya. Dialek adalah variasi bahasa menurut pemakai bahasa, sedangkan ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian.
Ada dialek temporal yang berbeda-beda karena bahasa berkembang dari waktu ke waktu ada dialek regional karena bahasa berbeda-beda menurut tempat penggunaannya ada dialek sosial karena penggunaannya berbeda-beda menurut usia, jenis kelamin, dan lingkungan kerjanya. Disamping itu, ada juga idiolek, yakni keseluruhan ciri-ciri Bahasa.
istilah Melayu mencakup wilayah geografis yang luas dari wilayah Kerajaan Malayu tersebut, mencakup negeri-negeri di Pulau Sumatra sehingga pulau tersebut disebut juga Bumi Malayu, seperti disebutkan dalam Kakawin Nagarakretagama. Pada abad ke-15, berkembang bentuk yang dianggap sebagai bahasa Melayu Klasik.
Bentuk ini dipakai oleh Kesultanan Melaka, yang perkembangannya disebut sebagai bahasa Melayu Namun, penggunaannya terbatas di kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatra, Jawa, dan Semenanjung Malaya.
Ciri paling menonjol dalam ragam sejarah ini adalah mulai masuknya kata-kata pinjaman dari bahasa Arab dan bahasa Parsi, sebagai akibat dari penyebaran agama Islam yang mulai masuk sejak abad ke-12. Kata-kata bahasa Arab, seperti masjid, kalbu, kitab, kursi, selamat, dan kertas, serta kata-kata bahasa Parsi, seperti anggur, dewan, saudagar, masya, tembakau, dan lain-lain.
- Pembahasan tentang Diksi :
Diksi adalah pilihan kata di dalam tulisan yang digunakan untuk memberi makna sesuai dengan keinginan penulis. Syarat diksi adalah tepat, benar, dan lazim.
Pemilihan diksi yang tidak tepat menyebabkan perbedaan makna dan pesan penulis tidak tersampaikan.[1] Diksi termasuk dalam pembahasan aspek kata dalam sajak. Aspek kata di dalam diksi meliputi denotasi, konotasi, morfologi, semantik, dan etimologi. Penyair menggunakan diksi untuk memperoleh makna puitis tertentu. Penggunaan diksi yaitu untuk mendapatkan makna setepat-tepatnya untuk banyak pernyataan.
Diksi yang sangat tepat akan menimbulkan imajinasi yang memiliki estetika dan puitik.[2] Penerapan diksi yang paling dasar adalah pada pengungkapan gagasan penulis. Selain itu, diksi dapat diterapkan pada saat berbicara di depan publik maupun untuk menulis beragam karangan.[3] Penggunaan ketepatan pilihan kata ini dipengaruhi oleh kemampuan pengguna bahasa yang terkait dengan kemampuan mengetahui, memahami, menguasai, dan menggunakan sejumlah kosakata secara aktif
- Pembahasan tentang metode pembuatan paragraph :
Sebuah tulisan yang utuh, misalnya artikel, esai, berita, dan resensi pasti disusun atas beberapa paragraf. Setiap paragraf tersusun atas beberapa kalimat. Kalimat-kalimat yang menyusun paragraf tentunya haruslah saling berhubungan satu dengan lainnya. Kalimat kedua tentunya menjelaskan kalimat sebelumnya, begitu juga kalimat ketiga pasti akan berhubungan dengan kalimat yang keempat. Kalau itu terjadi, paragraf tersebut dapat dikatakan koheren atau padu.
Selanjutnya, apa yang dimaksud dengan paragraf? Beberapa ahli berpendapat bahwa paragraf adalah kelompok kalimat yang saling berhubungan untuk membentuk sebuah ide. Paragraf dapat dikatakan sebagai suatu kumpulan pernyataan penulis sebagai suatu unit atau kesatuan dalam pengembangan persoalannya. Paragraf dapat pula diartikan sebagai kesatuan pikiran yang lebih tinggi atau lebih luas daripada kalimat.
Masih banyak lagi tentang paragraf, tergantung dari sudut pandang pendefinisiannya. Paragraf adalah unit pikiran atau perasaan yang biasanya tersusun atas beberapa unit (kalimat) dan bertindak sebagai bagian dari unit yang lebih besar, yaitu wacana. Paragraf dapat dinyatakan sebagai (1) bagian tulisan yang lebih panjang, (2) sekelompok kalimat yang berhubungan secara logis, disusun dari bagian-bagian yang menyatu dan didasarkan pada satu topik tunggal, (3) sebentuk kalimat luas, dan (4) sebuah karangan berbentuk mini.
Dari berbagai pendapat tersebut selalu disebutkan bahwa paragraf adalah sebuah kumpulan atau kelompok kalimat. Dengan demikian, sebuah paragraf selalu dibangun atas beberapa kalimat yang saling berhubungan satu dengan lainnya. Kalimat yang satu bertindak sebagai kalimat topik, sedangkan yang lain berkedudukan sebagai kalimat penjelas.
- Penjelasan tentang Notasi Ilmiah
pengertian notasi adalah sistem lambing (tanda) yang menggambarkan bilangan nada-nada dan ujaran. Proses pelambangan, nada atau ujaran dengan tanda (huruf), catatan pendek yang perlu diketahui atau diingat. Sedangkan ilmiah adalah bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan. Jadi, notasi ilmiah adalah ilmu tentang sistem lambing (tanda) yang menggambarkan bilangan nada atau ujaran dengan tanda huruf.
Mengutip pada dasarnya adalah sebagai kegiatan pengambilalihan pernyataan seseorang yang disampaikan secara lisan meupun tertulis untuk tujuan ilustrasi atau memperkukuh argumaen di tulisan sendiri.
- Kutipan Langsung
Pengutipan langsung adalah pengambilalihan pernyataan orang lain secara apa adanya, sesuai redaksi yang terdapat dalam sumbernya. Pernyataan yang dapat dikutip secara langsung mempunyai kriteria dan bersifat (a) definisi; (b) konsep yang sangat penting dan mendasar; (c) peraturan dan perundang-undangan; (d) pendapat yang kontroversial; (e) ungkapan yang tidak berbelit-belit; dan (f) tidak terlalu panjang (Muslich, 2009:89).
Pernyataan orang lain yang dikutip secara langsung caranya berbeda sesuai dengan jumlah kata. Pernyataan yang kurang dari 40 kata dapat dikutip langsung dengan cara meletakkan di antara dua tanda petik ganda (“…”) atau kutipan tunggal (‘…’), kutipan disatukan dalam teks utama, menyebut pengarang, tahun terbit karya, dan halaman sumber. Nama penulis yang dikutip boleh diletakkan dalam teks utama atau setelah kutipan.
- Kelebihan dan Kekurangan :
Kelebihan :
Buku ini
sangat informatif dan sangat amatmemberikan banyak wawasan, buku ini memiliki tatanan dan susunan yang menarik dan sangat sangat efektif, memiliki cover yang sangat eyecatchy dan juga sangat mudah diingat. Buku ini benar benar memiliki banyak materi yang berkaitan dengan ilmu tata penulisan Bahasa Indonesia. Buku ini sangat bermanfaat untuk seluruh anak yang sedang menempuh ujian penelitian ilmiah. Buku ini sangat lengkap dan sangat mudah untuk dipahami dari segi penulisan dan dari segi pemahaman dalam berpikir. Buku ini sangat cocok untuk kalangan kalangan yang masih belup percaya diri dalam penyusunan karya ilmiah.
Kekurangan :
Buku ini sebetulnya memiliki banyak kekurangan =, hanya saja, dengan kelengkapan bukunya, kekurangan dari sedikkit salah penulisan kata sangat tertutupi, dan sangat mudah dimengerti.
Profil Penulis :
- CHURIN IN NABILLAH, M.Pd.
Lahir di Lamongan, 12 April 1992.
Lulus S-1 Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta (2014),
S-2 Program Studi Pendidikan Bahasa
Indonesia Universitas Indraprasta PGRI
(UNINDRA) Jakarta (2019). Tahun 2012
hingga sekarang mengajar di Pondok
Pesantren Modern Terpadu Jabal Nur Cipondoh Tangerang. Alamat
surelchurinnabillah@gmail.com. Beberapa artikel dan esainya
pernah dimuat di koran harian Kompas dan Republika. Buku-bukunya
berjudul Kohesi dan Koherensi dalam Wacana (Farha Pustaka, 2020),
Tekun Berbahasa Indonesia (Farha Pustaka, 2020). Selain mengajar, saat
ini aktif sebagai penulis ilmiah dan nonilmiah.
MEIZAR F. 1ZZA, M.Pd. Lahir di Brebes
10 Mei 1991. Menyelesaikan pendidikan
S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta pada 2014,
S-2 Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia
Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA)
Jakarta pada 2019. Saat ini berprofesi
scbagai staf pengajar perguruan tinggi di Jakarta dan Tangerang,
serta di sckolah internasional. Penulis buku Rintik Kelabu (puisi) dan
Sarapan Penuh Dosa (antologi puisi) ini juga berpengalaman sebagai
instruktur Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di sebuah
lembaga bahasa Indoncsia di Jakarta (2017). Selain mengajar, saat ini
aktif sebagai penulis ilmiah dan nonilmiah.
- CHURIN IN NABILLAH, M.Pd.
Oleh Valentino Stevanus 2019104395 Kalbis Institute
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H