Berbicara merupakan kegiatan yang tidak mudah untuk beberapa orang, apalagi jika berbicara di forum ilmiah. Ketika berbicara dalam situasi yang resmi, secara alamiah setiap orang merasakan kegugupan dengan kadar yang berbeda-beda. Akibatnya, ide yang dikemukakan menjadi berantakan sehingga bahasanya juga menjadi tidak teratur. Cara berpikir seseorang yang biasa teratur, bahasa yang digunakannya ketika berbicara pun biasanya akan teratur.Â
Menurut KBBI, berbicara berarti berkata; bercakap dan berbahasa. Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan (Tarigan, 2008: 16). Keterampilan berbicara adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa.Â
Keterampilan lainnya adalah menyimak (mendengarkan), membaca, dan menulis. Keempat keterampilan itu menggambarkan esensi dari bahasa itu sendiri, yaitu sarana untuk berkomunikasi.
Materi mengenai perkembangan Bahasa melayu yang merupakan permulaan Bahasa Indonesia :
 Bahasa diciptakan dan digunakan oleh manusia sebagai sarana penyampaian informasi dan alat komunikasi antarmereka. Sifat-sifat bahasa mencerminkan sifat-sifat manusia. Sebagaimana halnya tidak ada manusia yang seragam, bahasa pun juga tidak bersifat seragam. Keanekaragaman adalah sifat hakiki bahasa.Â
Keanekaragaman atau variasi bahasa terbukti dengan adanya berjenis-jenis dialek dan ragam yang dimilikinya. Dialek adalah variasi bahasa menurut pemakai bahasa, sedangkan ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian.Â
Ada dialek temporal yang berbeda-beda karena bahasa berkembang dari waktu ke waktu ada dialek regional karena bahasa berbeda-beda menurut tempat penggunaannya ada dialek sosial karena penggunaannya berbeda-beda menurut usia, jenis kelamin, dan lingkungan kerjanya. Disamping itu, ada juga idiolek, yakni keseluruhan ciri-ciri Bahasa.
istilah Melayu mencakup wilayah geografis yang luas dari wilayah Kerajaan Malayu tersebut, mencakup negeri-negeri di Pulau Sumatra sehingga pulau tersebut disebut juga Bumi Malayu, seperti disebutkan dalam Kakawin Nagarakretagama. Pada abad ke-15, berkembang bentuk yang dianggap sebagai bahasa Melayu Klasik.Â
Bentuk ini dipakai oleh Kesultanan Melaka, yang perkembangannya disebut sebagai bahasa Melayu Namun, penggunaannya terbatas di kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatra, Jawa, dan Semenanjung Malaya.Â
Ciri paling menonjol dalam ragam sejarah ini adalah mulai masuknya kata-kata pinjaman dari bahasa Arab dan bahasa Parsi, sebagai akibat dari penyebaran agama Islam yang mulai masuk sejak abad ke-12. Kata-kata bahasa Arab, seperti masjid, kalbu, kitab, kursi, selamat, dan kertas, serta kata-kata bahasa Parsi, seperti anggur, dewan, saudagar, masya, tembakau, dan lain-lain.
- Pembahasan tentang Diksi :
Diksi adalah pilihan kata di dalam tulisan yang digunakan untuk memberi makna sesuai dengan keinginan penulis. Syarat diksi adalah tepat, benar, dan lazim.Â