Kemuidan pada April 2023, terkonfirmasi Kasus harian Covid-19 di Indonesia per Jumat (14/04/2023) pukul 12.00 WIB tercatat telah bertambah 1.017 dibandingkan Kamis (13/04/2023). Menurut cnbcindonesia.com (14/04/2023).
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia hingga 14/04/2023 terhitung sejak awal pandemi pada 2020 lalu mencapai 6.755.600. Â Adapun kasus sembuh bertambah 463 orang, sehingga total yang telah sembuh dari infeksi Covid-19 mencapai 6.586.231 kasus.
Sementara korban meninggal bertambah 14 pada hari terakhir terhitung 14/0f/2023. Dengan demikian, kasus meninggal dunia akibat Covid-19 di Indonesia terakumulasi mencapai 161.110 jiwa
Sekalipun menimbulkan kepanikan, dan tingginya kasus covid-19, dan masih terdapat pertambahan covid-19. Oleh Direktur Jenderal (Dirjen) World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Juni 2022 mengatakan Indonesia memiliki penanganan yang baik dalam COVID-19. Begitu pula dengan cakupan vaksinasi COVID-19.
Lalu keadaan kasus Varian baru Covid-19 di Indonesia? Ternyata bukan saja di Singapura dan Malaysia (sementara paling tertinggi di Amerika Serikat). Karena Mobilisasi warga negara, diantara negara tetangga ini, tanpa menapik terjadi penularan kasus berasal dari negara lain.
Seperti diberitakan serambinews.com, kemarin (05/12/2023). Oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan karena adanya varian baru. Menurutnya, varian baru yang saat ini dominan di Indonesia yakni varian Eris atau EG.5 dan EG.2.
Peningkatan kasus terjadi dari yang biasanya ada 10-20 kasus dalam seminggu. Namun kemudian, pada pekan kemarin menjadi 267 kasus per minggunya.
Ternyata Varian baru Covid-19 ini sudah masuk di Indonesia, seperti ditegaskan Menteri Kesehatan (Menkes RI), Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan bahwa varian baru Covid-19, Omicron EG.5.1 alias 'Eris' sudah ada sejak sekitar Juni 2023.
Lebih lanjut menurut Mentri, masyarakat tetap harus waspada terhadap varian baru ini. Pasalnya gejala varian baru cukup berbeda dengan varian lainnya. Misalnya tidak ada gejala demam pada pasien.
Meskipun saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan varian 'Eris' sebagai sebagai varian under monitoring (VUM) atau varian yang diawasi, pemerintah mengimbau masyarakat Indonesia untuk tetap tenang dan tidak khawatir.
Jika mengalami ciri-ciri berikut, jangan terburu-buru panik. Karena belum tentu anda terinveksi varian baru ini. Namun perlu waspada Meskipun data mengenai varian baru ini masih kurang, dokter umumnya melihat adanya keluhan pada saluran pernapasan bagian atas, seperti sakit tenggorokan, batuk, hidung tersumbat, dan pilek. Sementara itu, gejala COVID-19 lainnya, seperti hilangnya rasa dan penciuman, lebih jarang terjadi pada varian baru ini