Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Wujudkan Kurikulum Merdeka Belajar Melalui Jaminan Penyesuaian CP dan SKL

2 April 2023   20:44 Diperbarui: 2 April 2023   21:06 32143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karena itu perlu disosialisasi terus menerus atau berkala, untuk mendapat pemahaman bagi pendidik, kepala satuan pendidikan atau secara berjenjang, harus dapat dipahami oleh dinas pendidikan atau pengawas dan penilik di daerah atau wilayah Indonesia melalui pemantauan/monitoring, evaluasi dan arahan yang tepat dan memperhatikan waktu permberlakuan kurikulum secara nasional secara tepat waktunya oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Jangan terburu-buru dan juga jangan terlambat karena berbagai kendala.

Adapun. capaian pembelajaran merujuk pada situs kurikulum, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) , adalah merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase perkembangan. Capaian Pembelajaran mencakup sekumpulan kompetensi dan lingkup materi, yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi.

Jika diperbandingkan dengan Penjelasan Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia 2015, sebelum dileburkan. Diartikan sebagai Capaian pembelajaran (learning outcomes) adalah suatu ungkapan tujuan pendidikan, yang merupakan suatu pernyataan tentang apa yang diharapkan diketahui, dipahami, dan dapat dikerjakan oleh peserta didik setelah menyelesaikan suatu periode belajar. 

Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja. Sehingga, sebenarnya memiliki kearngka pemikiran yang sama, serta tujuan yang ingin dicapai.

Sejatinya tujuan dan rumusan Kurukulum Merdeka Belajar, cukup ideal dan sesuai dengan kondisi demografi penyebaran satuan pendidikan di seluruh Indonesia yang memiliki karakteristik yang beranegka ragam di Indonesia, dengan memperhatikan daerah 3T. 

Namun agar semua dicapai dengan baik. Perlu diberikan catatan penting sebagai jaminan jangka panjangg bahwa Keberhasilannya ditentukan oleh  implementasi yang dapat dipertahankan dalam jangka panjangg, kerangka dasarnya, seta acuan dan menerapan monitoring serta evaluasi yang berkala dalam rangka penymepurnaan apabila diperlukan. Sehingga tidak ada lagi stigma "pergantian Kementerian Pendidikan" (bisa saja berubah nama nanti) akan memberlakuan kurikulum baru.

Jika ini terjadi, maka Tujuan Pendidikan Nasional akan mengalami kendala, terutama memberikan kesempatan yang sama, (adil dan merata) bagi semua wilayah di Indonesia khususnya pada generasi penerus bangsa ini ke depan, dengan mengikut sertakan partisipasi di wilayah atau daerah 3T, dan tentu saja cita-cita pemerataan pendidikan dan peningkatan kemandirian dan kulitas pendidikan di Indonesia menjadi sorotan tersendiri sebagai amanat konstitusi.

Semoga saja, Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah saling melengkapi atau terjadi sinkronisasi, capaian Pembelajaran (CP) dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang menunjang jaminan kerangka implementasi kurikulum Merdeka dalam jangka panjang.

Sebagai catatan akhir, secara berjenjang sosialisasi kurikulum merdeka memerlukan waktu untuk disosialisasi, atau minimal evaluasi siswa/siswi yang menempuh pendidikan merdeka belajar, minimal yang telah diterima di perguruan tinggi negeri atau swasta dapat dievaluasi secara terukur untuk memenuhi cita-cita peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Sejalan dengan itu, masalah literasi tanpa mengenyampingkan aspek penalaran dan aspek lainnya yang penting. Perlu menjadi perhatian khusus dan diprioritaskan secara merata di seluruh indonesia yang di implementasikan oleh satuan pendidikan melalui penalaran, penguasaan, kemampuan menulis maupun membaca bahasa asing, khususnya bahasa inggris sebagai bahasa internasional harus dapat menjadi tolak ukur CP maupun SKL. Dimana banyak literasi  perkembangan dunia dalam semua aspek perlu dipahami dan dipelajari tanpa kendala yang berarti

Semoga kurikulum merdeka belajar dapat menjadi tonggak kebangkitan yang lebih maju bagi pendidikan Indonesia di masa depan dan mendapat tempat terhormat serta pengakuan secara global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun