Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jika Benar Megawati Mempertimbangkan Pasangan Prabowo-Ganjar, Wajar!

14 Januari 2023   09:58 Diperbarui: 14 Januari 2023   10:23 13364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Capres dan Cawapres masih tanda tanya. (ilustrasi:ngobar) 

Janji inilah yang ditagih oleh Prabowo saat mencalonkan diri sebagai Calon Presiden, dimana pada Pemilu 2014 dan 2019, PDI-P lah sebagai partai pemenang pemilu.

Saya rasa Megawati menyadarinya, sekalipun menjadi perdebatan bahwa perjanjian tersebut akan berlaku jika pasangan Megawati dan Prabowo pada Pemilu 2009 menjadi pemenang dan menduduki pucuk pimpinan  sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Namun karena kharisma dan dukungan masyarakat, terlebih lagi kader PDI-P di seluruh Indonesia telah "Jatuh Cinta" kepada sosok mantan walikota solo dan gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Maka megawati memutuskan Jokowi Dodo sebagai calon Presiden, Pemilu 2014 dan Pemilu 2019, yang terbukti dimenangkannya sebagai Presiden dan mendongkrak perolehan kursi PDI-P di DPR RI.

Pertanyaan Kritis kembali, sebagai partai pemenang pemilu dan satu-satunya partai yang dapat mencalonkan capres dan wapres tahun 2024 mendatang, apakah persoalan akan berulang dimana sosok Ganjar secara tidak langsung didukung oleh Jokowi dan para pendukungnya, terlepas dari asal partai sang Presiden. Dan sebagai bukti kongkrit,  dari hasil survey berbagai lembaga survey, secara kumulatif, elektabilitas Calon Presiden  2024 hingga hari ini, yang menduduki posisi teratas atau nomor satu adalah Ganjar.

Saat ini Ganjar Pranowo berusia 54 Tahun, jika mendapat mandat menjadi Calon Presiden. Dia 4 Tahun lebih tua, dibandingkan Presiden Jokowi saat terpilih menjadi Presiden di usia 51 Tahun. Dan bila dibandingkan pendahulunya. Presiden Soekarno, saat menjabat sebagai presiden pertama Indonesia, yaitu pada usia 44 Tahun. Disinilah mengapa banyak dukungan kaum muda yang mendominasi media sosial yang mendukung Presiden dengan usia muda dibandingkan calon presiden laiinnya. Dalam hal ini Prabowo, yang berusi 71 tahun pada saat ini.

Namun tidak benar jika usia menjadi syarat utama menjadi Presiden secara konstitusi. Oleh karena itu, kita lihat lagi perolehan suara Pemilu 2019. Pemilihan umum ini dimenangkan oleh pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dengan perolehan suara 55,50%, diikuti oleh Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan perolehan suara 44,50%. Sekalipun selisih 1% dianggap cukup besar selisih perolehan suara. Namun dengan angka perolehan suara 44,50% dapat menjadi pertimbangan megawati jika pendukung gerindra dan PDI-P bersatu dengan mencalonkan posisi Kader PDI-P berusia muda pada posisi Cawapres.

Dan bila pilihan Megawati nanti jatuh pada Prabowo sebagai Capres, maka Cawapres dari kader PDI-P yang masih berusia muda dapat dipersiapkan untuk menjadi Capres berikutnya.

Pasti anda akan bertanya, apabila pilihan ini menjadi pilihan Megawati apakah hanya sekedar memenuhi perjanjian batu tulis? Ada benarnya, dan bukan satu-satunya. Dan apakah setega itu, hanya memberi kesempatan kepada Prabowo dicalonkan dari PDI-P hanya satu periode? Bukankah sebuah "penghinaan"? saya rasa tidak juga, kita berbicara pemilu 2024 yang memilki tantangan untuk meminimalisir Politik Identitas yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan NKRI. Lain persoalan dalam pemilu berikutnya.
Lagipula, jika dilihat dari positifnya. 

Sebagai rivalnya pada pemilu 2019, Prabowo mengambil bagian sebagai partai pendukung pemerintah, dan legowo menerima posisi sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia ke-26, untuk merekatkan kembali pesatuan dan kesatuan NKRI yang terjadi paling tidak jelang Pilkada DKI Jakarta dan Pemilu Serentak 2019.  Sehingga bagi saya, ini sikap seorang pemimpin, negarawan dan tokoh Nasional yang peduli akan keutuhan bangsa ini,  terlepas dari kekurangan yang dimilikinya sebagai Manusia.

Bila dilihat kembali rekam jejak terkait Nasionalisme dan Patriotismenya, masih sejalan dengan apa yang dimiliki dan diperjuangkan oleh Soekarno, Megawati dan Joko Widodo. Sehingga syarat yang disampaikan oleh Megawati untuk Capres 2024 nanti, Prabowo memenuhi Kriteria tersebut. Hanya saja, menurut saya, entah anda. Prinsip partai pemenang pemilu harus menjadi calon Presiden merupakan ganjalan pertimbangan di sisi lainnya, disamping harus juga mempertimbangkan suara akar rumput, loyalitas kader, pendukung serta simpatisan PDI-P  dan faktor lainnya, dimana termasuk elektabilitas salah satunya.

Sehingga tiba pada kesimpulan saya bila Megawati masih mempertimbangkan dan masih belum mengumumkan capres dan cawapres dalam pemilu 2024 hingga batas waktunya, dapat saya maklumi. Dan bila spekulasi ini benar, maka pasangan calon yang sedang dipertimbangkan megawati adalah Prabowo-Ganjar disamping mempertimbangkan pilihan lainnya sebagai partai pemenang pemilu serta masa depan Indonesia ke depan nanti.

Sekalipun, dalam saat menyampaikan pidato dalam acara HUT PDIP di JIExpo, Selasa, 10 Januari 2023 lalu Ia sempat menyinggung partai politik lain yang mendukung maupun mengusung kandidat luar partai. Mega menceritakan keheranannya kepada putrinya yang juga Ketua DPP PDIP Puan Maharani soal ini. "Gile enak aja, aku sampe lihatin... aku bilang ke Mbak Puan: lucu ya orang berpolitik sekarang. Jangan deh niruin, kok kaya gitu ya? gimana? Emang gak punya kader sendiri?" kata Mega. Seperti yang dilansir Tempo.co (10/01/2023).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun