Dari ulasan dan sumber berita yang di dijelaskan di atas. Bagi saya, siapa saja boleh berspekulasi. Namun saya meyakini NATO sangat berhati-hati dalam mengambil tindakan, pernyataan dan pergerakan militer di megara-negara perbatasan dan upaya embargo dan membantu ukrania dalam pasokan peralatan/perlengkapan milter secapa tidak langsung merupakan langkah untuk menekan Rusia untuk mengakhiri invasinya dan duduk di meja perundingan.
Begitu pula keyakinan saya terhadap Putin  (Rusia)  pun tidak akan melakukan langkah ceroboh untuk memancing NATO dan menyulut perang terbuka yang akan  merugikan negaranya bahkan dunia. Ya hal ini memang "sensitif", namun Ukrania akan terus berusaha menarik perhatian dunia khususnya negara-negara NATO dan G7 yang diklaim sebagai sekutunya untuk mendukung perlawanannya terhadap invasi Rusia.
Sehingga dua spekulasi saya di awal, salah satu atau kedua-duanya bisa saja dimaknai sebagai bagian dari upaya Ukrania di tengah-tengah perang sedang berkecamuk.
Kita lihat saja nanti akhir dari perang yang sejatinya merupakan "perang saudara", negara-negara dari pecahan Uni Soviet atau Uni Republik Sosialis Soviet, disingkat URSS setelah tanggal 7 Februari 1990, dimana Komite Pusat Partai Komunis setuju untuk melepaskan monopoli atas kekuasaannya.Â
Republik-republik anggota Uni Soviet, dan Pada tanggal 8 Desember 1991, Presiden RSFS Rusia, RSS Ukraina, dan RSS Byelorusia menandatangani Piagam Belavezha yang menandakan pembubaran kesatuan dan digantikan fungsinya oleh Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS).
Yang pasti, Sumber daya alam Ukraina (Republik Sosialis Soviet Ukraina atau RSS Ukraina) yang kaya mengiurkan  banyak negara dapat memetik keuntungannya, khususnya Rusia yang merasa berhak ikut campur hingga keinginan menguasainya kembali, adalaj awal pemicu berbagai pergolakan sejak Ukrania memisahkan diri dari uni Soviet hingga pecahnya perang pada saat ini.
Perlu dicatat pula, bahwa krisis perang di ukraina merupakan salah satu indikator tejadinya krisis dunia yang sudah dirasakan  sejak tahun lalu. Sehingga diharapkan, semua yang berkepentingan dapat menahan diri untuk menyelematkan dunia dari Krisis yang ke depan diramalkan akan semakin meluas.
Sehingga insiden rudal yang jatuh di Polandia, saya rasa dapat terselesaikan dengan  sendirinya, dimana  NATO dan G 7  harus jujur dalam investigasi akhir, melihat kondisi global pada saat ini.
wallahualam..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H