Judul ini bersumber dari Statement, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam acara Kegiatan Pembekalan Penyuluhan Pertanian Nasional dengan tagline "Penyuluh Hebat, Pertanian Kuat," di Jakara, Kamis (6/10/2022).
Seperti yang diberitakan kompas.com (6/10/2020). Menurut sang Menteri, tidak akan segan-segan mensubsitusi produk pangan seperti beras menjadi sagu bilamana harga komoditas tersebut tidak bersahabat alias mahal.
"Beras, kalau memang harganya tidak bersahabat potong semua pohon sagu yang ada. Kita masih punya 5 juta hektar sagu. Potong 1 juta sudah bisa bertahan 1-2 tahun, makan sagu aja," ujarnya
Pernyataan ini, disambut dengan kritik “Pedas” dari seorang ekononom dan peneliti, Dipl.-Oek. Engelina Pattiasina ketika dihubungi wartawan di Jakarta, Sabtu (8/10/2022).
Seperti yang diberitakan, tribun-maluku.com (9/10/2022) dengan judul berita yang cuku menohok sang menteri, “Menteri Pertanian Jangan Omong Kosong Soal Sagu”.
Menurut Engelina, “Kalau saya ditanyai, ya aneh saja, mereka koar-koar soal food estate, yang tentu didukung anggaran Negara. Tetapi, sagu dijadikan andalan kalau terjadi krisis, sementara harga sagu jauh lebih mahal dari beras. Apa ini bukan omong kosong? Persoalan pangan serius tetapi kok solusinya omong kosong,” kata Direktur Archipelago Solidarity Foundation ini.
Pasalnya Engelina juga tidak sembarang mengeluarkan pendapat, karena memang harga tepung sagu, hasil olahan pabrik pengolahan sagu dari bermacam merk, masih berkisar antara Rp. 25.000 hingga Rp. 40.000 per kg, dibandingkan tepung sagu dari petani sagu olahan mandiri, harga sagu masih berkisar antara Rp. 40.000 - Rp. 50.000 /kg (salah satunya untuk bahan baku utama membuat papeda).
Sedangkan harga beras memang mengalami kenaikan, untuk Rata-Rata Harga Beras Bulanan di Tingkat Penggilingan Menurut Kualitas pada september 2022 menurut data BPS, Beras Premium mennyentuh angka Rp. 10 252,31, kualitas atau jenis medium Rp. 9 785,04, sedangkan jenis Luar Kualitas Rp. 9 465,63. Perubahan harga beras ini cenderung naik terus (atau tidak stabil) untuk setiap bulan di tahun 2022.
Bahkan Berdasarkan situs Kemendag, pada bulan Oktober 2022 ini, harga beras secara nasional jenis premiun naik 0,8 persen dari Rp 12.700 per kg menjadi 12.800 per kg, sementara beras medium mengalami kenaikan lebih tinggi yakni 1,8 persen dari Rp 10.700 per kg menjadi Rp 10.900 per kg.
Sementara itu Di DKI Jakarta, harga beras naik lebih tinggi, dimana jenis premium naik 3,2 persen dari Rp 12.200 per kg menjadi Rp 12.600 per kg. Sementara itu, beras medium naik 10,8 persen dari Rp 10.100 per kg menjadi Rp 11.200 per kg. (money.kompas.com 12/10/2022). Kita soroti saja harga beras non Premium yang ditangani pemerintah.