Sepertinya Tirai besi baru telah berlangsung dan terjadi di Rusia di tengah invasi ke Ukraina,
Lebih dari 330 perusahaan asing telah mengumumkan penarikan mereka dari Rusia, menurut Yale School of Management , dan memposisikan ribuan pekerjaan dalam bahaya.
Beberapa Perusahaan yang hengkang dari Rusia, diantaranya telah menyebutkan beberapa alasan untuk melarikan diri, termasuk kemarahan atas invasi Ukraina dan kesulitan memproses pembayaran dan mengimpor pasokan ke Rusia karena sanksi Barat.
Uniqlo mengatakan sedang menghadapi "tantangan operasional" di Rusia dan menentang "semua bentuk agresi yang melanggar hak asasi manusia dan mengancam keberadaan damai individu."
Goldman Sachs mengatakan "seharuanya menghentikan bisnisnya di Rusia harus sesuai dengan persyaratan peraturan dan lisensi."
McDonald's, yang untuk sementara menutup 850 restoran, akan terus membayar 62.000 karyawannya di Rusia dan melakukan pembayaran sewa di lokasinya di negara itu, kata Kevin Ozan, kepala keuangan perusahaan, dalam pertemuan dengan para analis minggu ini.
Dia memperkirakan pembayaran tersebut dan biaya lain yang terkait dengan penutupan bisnis akan berjumlah $50 juta per bulan.
"Kami berharap ini hanya sementara, dan kami tentu tidak menganggap enteng keputusan ini," katanya.
Vyacheslav Volodin, ketua majelis rendah parlemen, mengatakan pada Kamis kemarin bahwa restoran bermerek Rusia harus mengambil alih lokasi McDonald's.
"Mereka mengumumkan akan tutup. Yah, oke, silahkan. Tetapi besok di lokasi itu seharusnya bukan McDonald's, tapi Paman Vanya," katanya. "Pekerjaan harus dipertahankan dan harga akan diturunkan."
Demikian perkembangan terkini masalah ekonomi rusia pasca invasi rusia ke ukraina, dimana hal ini biasanya terjadi bagi negara-negara yang berkecamuk dalam peperangan.Â