Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Duet Ganjar - Sandi di 2024, Bakal Keren Banget!

9 Februari 2022   11:30 Diperbarui: 9 Februari 2022   19:02 12272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno. Foto: kumparan dan Kemenparekraf RI (Kumparan.com)

Saya beberapa kali mengeluarkan pernyatan tersebut, ketika diajak diskusi soal calon pemimpin Nasional nanti di 2024 yang ideal.

Saya gak perlu lagi ngeliat survei elektabilitas tingkat polulatitas ke dua tokoh ini. Bahkan udah ada banyak yang menggandang-gandang Pasngan calon ini.  Ntar silahkan cari sajalah, dan simpulin sendiri.

Yang pertamana, sering kami sapa dengan mas Ganjar, dikalangan kita domisili jawa tengah-DIY atau mantan alumni, memiliki nama lengkap H. Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P.  Menurut wikipedia, gak bakal salah lah, lahir 28 Oktober 1968. Kalau mau dibilang masih seumuran sama kita-kita yang sering ngobrol ngalur ngidul. Dan emang kita memiliki pemikiran yang sama, yaitu Pimpinan Nasional harus dipimpin rentang usia 60 ke bawah. Dengan banyak tolak ukur sebagai analisa masing-masing orang.

Gubernur Jawa Tengah dua Periode ini yang menjabat sejak 23 Agustus 2013 untuk periode ke dua, di kalangan kita dikenal santun, luwes, gaul sama semua golongan usia. Dan senyumnya rek, penuh tanda tanya. Tapi menurut kami terkesan apa adanya. Eh tapi jangan pikir mas Ganjar gak bisa galak dan tegas, tapi coro jawi. Marah, ngasih punishment tapi juga sembari memberi nasehat, arahan bahkan solusi.  

Eh kebetulan, mas Ganjar juga sempat menjabat Ketua Umum KAGAMA (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada) periode 2014--2019. Klop lah, kalo yang berasal dari Yogya, pasti lho ini, menurut saya dan kebanyakan teman-teman, bakal dijagokan. Dan emang si rambut perak ini, memiliki kharisma tersendiri. Pinter banget menyesuaikan diri, kapan menggunakan bahasa yang pas dengan lawan bicaranya. Bahkan orang awam

So, kalo ada yang omongin, mas Ganjar punya Maknet kuat dalam Pilpres nanti. Lha emang iya. Dan menurut kami, siapapun yang dipasangkan dengannya (asal yang juga punya elektabilitas atau popularitas tinggi) dan tentu anti korupsi dan soleh bakal jadi tuh pasangannya. Ini gak mendahului, dan mempengaruhi tapi omong apa adanya. Ga salah toh?

Sebenarnya saya gak perlu terus terang juga, diantara kami sebagian udah pada jadi pejabat dan pengusaha sukses di daerah maupun pusat, bahkan politikus handal. Gak usah disebutin lah. Yang pasti itu pendapat mereka sendiri, gak mewakili atau mempengaruhi opini orang lain.

Guampang banget, googling, cari  berita seputar beliau. Dan di sosmed nya beliau. Dan nilai sendiri. Yang berlawanan dengan pendapat kami, ya monggo-monggo saja. Dan silahkan dogolek kesalahan dan kelemahannya biar dipaparin ke publik. Biar sekalian adil.

Nah kalo di tanya ada matahari kembar calon capres-wapres di kandang "banteng" mas Ganjar ini, yang kadang menjadi perbincangan ringan sekalian banyak candanya juga. Yo mosok toh, dua-duanya dipasangkan maju di Pemilu 2024 nanti dari Bateng moncong putih.. Memang dunia PDIP milik mereka doang, kita semua yang sebagian militan PDIP ngontrak hahaha. Ini ketawa ngebayangin pernyataan teman-teman, bukan ngejekin Ibu Mega lho ya.

Nah pertanyaannya, kalo sampai mas Ganjar gak direstui bu Mega gimana? Gimana jadinya?

Sebelumnya seperti dikutip dari kumparan. Kata Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo atau FX Rudy menegaskan soal Pilpres adalah keputusan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Meski jika duet Ganjar-Puan direstui Megawati, ia menilai tidak akan ada lagi gesekan internal yang masing-masing mendukung keduanya sebagai capres.   Yo wes, nek ngono corone, tapi wes ta omongi di atas iku.

Lalu diperkuat pernyataan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto yang menilai tawaran Golkar itu merupakan bentuk keputusasaan karena ditolak oleh Ganjar. Hasto yakin Ganjar akan mematuhi AD/ART partai dan tidak akan berpaling. Seperti dilansir detik.com. Yakin mas Hasto? Kalo keinginan rakyak piye mas? Nek kalo Golkar seris gimana? Kami yakin tipikal mas Ganjar, memang sangat patuh pada organisasi yang membesarkannya. Namun dia juga memiliki prinsip, untuk kepentingan Nasional. Kami yakin ia menerima pinangan golkar jika ia gagal dicalonkan oleh PDIP sendiri.

Nek ra percoyo, takon mas Gajar wes kono. Nek moco, tulisan ini mas. Jawab wae dalem ati, ra sah omong ke publik. Sing penting kepentingan Nasional di utamakan.

Nah kalo golkar melihat ini peluang besar dalam merebut pemilih PDIP yang terkenal militan, wah prestasi. Dan jika mas Ganjar bakalan jadi Presiden, ehemm yo kondisi koalsi saat ini akan berbalik ke zaman order baru kembali. Dua musuh bubuyutan bisa bertarung di legeslatif.

Saya pikir,  Airlangga udah mikirin hal ini dengan segala konsekwensinya nanti, sekalipun sekarang masinh dalam koalisi yang sama. Nama juga politik, pagi dele sore tempe. Setelah Pak Jokowi lengser, yo ceritone iso jadi lain. Golkar bakal Moncer di 2024.

Jadi pertarungan si rambut perak ini,  dakui atau gak emang semakin kuat magnetnya, ini menurut kami lho! Ada juga menurut orang lain, tapi minimal pendapat kami. Bakal maju menjadi calon presiden nanti. Bukan karena ambisinya semata (semua orang punya hal ini), tetapi terelebih suara rakyat. Kalo saya boleh bilang, silahkan survei dari Sabang Sampai Merauke, Dari Miangas Sampai Pulau Rote.  Piye pendapat mereka soal si rambut perak ini?

Udah, gak usah panjang lebar soal omongin Mas ganjar. Golek dewe, berita dan segala macam sumber lalu simpulkan sendiri.

Nah sekarang pertanyaanya, Siapa pasangan yang pas buat mas Ganjar? Ada AHY, Kang Emil, Jenderal Andika, Bu Risma, Bung Erick, Mbak Puan dan.... jangan lupa Bro Sandiaga Uno ada juga lho selain yang lainnya.  Menurut pooling Pasangan ganjar-andika, mendapat jumlah terbanyak, lupa saya. Di atas 50% kalo gak salah. Nah, kalo pasangan yang satu itu, saya gak mau komentarin. Saya mau bicara suara akar rumput alias suara angkringan yogya.

Jika jadi pengamat awamlah, pasangan yang disebut di awal tadi, kalian simpulin sendiri, apalagi pasca reformasi. Sekalipun purnawirawan jenderal sempat dua periode. So... kembali lagi, Ganjar-Sandi, yang kita pikir berpeluang tentu dengan banyak faktor yang kita analisa sebagai pengamat awamlah. 

Tadinya sih, mau ngeluarin angka analisanya. Tapi saya agak keberatan, entar menyinggung beberapa pihak. Jadi lewat opini bebas aja, yang agak bisa diterima nalar awam, ok?

Jadi menurut kita-kita lagi nih. Bukan lempar dadu, atau pake Tarot, tapi ini analisa dan diskusi serius. Yang pas buat kami, ya Bro Sandi. Heran? Kan opini..hak berpendapat yang dijamin konstitusi.

Coba deh googling cari tahu dua pasangan ini, ada gak yang menggadang-gadang bakal jadi calon Moncer nanti, ada gak? Kalo ketemu baca ya sampai selesai beritanya.

Kenapa Sandi? yang memiliki nama lengkap, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A. Kebetulan aja lahirnya terpaut setahun dari mas Ganjar, 28 Juni 1969. Jadi soal usia pas udah, masih dibawah 60 tahun. Dan jangan tanya jam terbangnya sejak masih muda, sekalipun gak dimulai dari dunia politik.

Kita kenal Sandi adalah pengusaha dan politisi muda (dan boleh dibilang masih baru lah dibandingkan Mas Ganjar).  Nah mereka berdua, saat ini masih dalam lingkaran Pak Jokowi. Kalo mas Ganjar, gak usah ditanya kesetiannya sama sang Presiden. Dan kebetulan Sandi, dipercaya oleh Presiden sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Kabinet Indonesia Maju (2019--2024) menggantikan Wishnutama yang dilantik pada tanggal 23 Desember 2020. Ngintip wikipedia, gak apal soale.... Jadi kami anggap masih kadernya Pak Jokowi, yang kebetulan Juni nanti masuk usia 62 tahun. Eh bener gak sih? Bener ternyata. Lahir, 21 Juni 1961.

Ok Lanjot, dalam karir politik sebagai kader Partai Gerindra, Sandi sempat memenangkan pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 bersama dengan Anies Baswedan, dan memulai masa jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta pada bulan Oktober 2017. Tapi, pada bulan September 2018, ia mengundurkan diri sebagai Wagub DKI Jakarta karena maju sebagai Calon Wakil Presiden bersama Prabowo Subianto tetapi gagal dalam hasil hitungan suara di Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2019.

Nah kata gagal ini yang sering jadi perdebatan kita juga. Faktornya banyak, bukan Sandinya. Tapi lawanya terlalu kuat.

Sandi yang kita tahu, pengusaha yang ulet, cerdas dan kemampuan manajerial serta intusinya cukup kuat dalam bisnis. Bukan itu saja, Sandi dipandang sebagai generasi muda Muslim yang Soleh. Liat aja pembawaannya dan cara bicaranya, sekalipun bukan asli jawa. Walau kadang emang susah menangkap konsep pemikirannya, bukan berarti keliru. Dia punya visi besar ke depan untuk rakyat kecil, hanya ya yang eksekusinya kudu benar-benar di training sama Sandi biar sejiwa dan sepikiran. Pasti jalan.

Bukan apa-apa, Sandi ini dulu sempat menjadi seorang pengangguran ketika perusahaan yang mempekerjakannya bangkrut. Kemudian Ia banting setir untuk bangkit dari nol, menjalani awal kariernya menjadi seorang pengusaha. Bersama rekannya, dia mendirikan sebuah perusahaan di bidang keuangan, PT Saratoga Advisor.

Ini dicomot dari wikipedia, ada catatan kakinya, tapi gak usah disebutin ya, bisa dipercaya kok. Dari kelompok usahanya tersebut. Dari sempat nganggur, terbukti meraih kesuksesan. Salah satu catatannya (belum dipdate kali sama wikipedia), tapi ngikut aja. Perusahannya telah mengambil alih beberapa perusahaan lain.  

Pada tahun 2009, ia tercatat sebagai orang terkaya urutan ke-29 di Indonesia menurut majalah Forbes.  Tahun 2011, Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia. Ia menduduki peringkat ke-37 dengan total kekayaan US$ 660 juta. Hmmmm, dari mana uangnya Bro San? Ada yang nanya gitu kan? Bahkan banyak yang nyinyir. Ya dari usaha kerasnya dan intusi bisnis dan kemampuan manajerialnya yang mumpuni sebagai pimpinan yang mampu juga mengayomi dan mengarahkan bawahannya.

Jadi, bagi kami, Mas Ganjar yang memang ngerti juga soal pengelolaan perusahaan walaupun gak sama dengan mengelola negara. Ia punya pengalaman sebagai Birokrat. Dan tentu imu politiknya, jangan dianggap enteng.

Sedangkan sandi, sekalipun boleh dibilang pendatang baru di dunia politik. Bila dipasangkan dengan Mas Ganjar, keduanya bisa saling melengkapi. Apalagi menurut kami, dengan usia yang hanya terpaut setahun.  Masih bisa kompromi sekalipun di belakang orang gak tau, saling gebukin meja kalo selisih pendapat. Ini seandainya aja. Namun karena usia yang sudah cukup matang inilah disertai pengalamannya masing-masing yang gak perlu diragukan lagi. Mereka adalah pasangan yang ideal. Udahlah pas deh...., kayak nawar aja.

Nah pasti ada yang nanya soal Nasionalis-Muslim kan? Udah deh, gak usah berkutat di situ. Keduanya muslim taat. Mas Ganjar berhaluan Nasionalis namun jangan salah diartikan, Nasionalis itu musuh Islam. Ini pemikiran entah lahir dari mana. Pada saat sidang BPUPKI/PPKI, yang bentukin ini dasar negara adalah semua tokoh Nasionalis, sekalipun memang ada diantaranya bahkan mayoritas mungkin adalah tokoh agama Muslim. Kalo dibenturin sejak awal, ya gak bakal langgeng nih NKRI. Salah bener tuh orang-orang memelintir.  Cerita atau masalah kecil, dibesar-besarin. Ini politik gaya kompeni, adu domba rakyat sendiri. Gak ada tuh bedanya Nasionalis dan Muslim, sama-sama mempertahankan NKRI dan mengisi kemerdekaan .  

Nah, lanjut ya. Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, melalui Kumparan.  Bukan kami merujuk pada pendapat beliau yang baru saja di publish kumparan kemaren tanggal 8.  Tapi setidaknya kami, mengaminkan.

Menurut, Adi Ganjar dan Sandiaga 'klop' dari segi gaya kerja dan karakter. Menurutnya, cakupan pemilih suara akan lebih luas jika keduanya berpasangan di 2024.

Pinjam ya Kumparan, statement Bang Andi.  Lebi lanjut menurut bang Andi, Duet Ganjar-Sandi di 2024 Dinilai Ideal sesuai judul berita kumparan, mewakili Nasionalis-Islam, Jawa-Non Jawa

"Keduanya dalam barisan koalisi pemerintah. Ganjar kader PDIP, Sandi menteri Jokowi. Kedua, irisan Jawa-Non Jawa-nya juga dapat. Itu penting dalam landscape politik kita. ketiga, Sandi itu dapat variabel Islam-nya," jelas Adi.

"Dulu waktu jadi Wakil Prabowo kan Sandi disosialisasikan pemuda taat beragama, saleh, dekat dengan ulama dan kelompok Islam, rajin puasa Senin Kamis," tambah dia.

Oleh sebab itu, Adi yakin saat ini Sandiaga adalah pasangan wakil paling ideal jika Ganjar diusung sebagai capres. Apalagi, jika Sandiaga resmi mewakili Gerindra di Pilpres 2024.

"Artinya Islam dan nasionalisnya dapet. PDIP-Gerindra-nya dapat. Jawa-non Jawa-nya dapat. Apalagi keduanya saat ini dalam satu koalisi pemerintah," tandas dia.

Ntar, ada tambahannya lagi nih. Menurut Bang Andi. "Dalam simulasi survei yang sering saya lakukan, tahun lalu dan sebelumnya, nama Sandi itu menempati posisi paling ideal. Bisa menguatkan popularitas dan elektabilitas Ganjar," 

"Bahkan dalam simulasi survei kalau Ganjar dan Sandi bersandingan, siapa pun lawannya akan menang," imbuhnya

Makasih Kumparan dan Bang Andi. Nah, mau pendapat lainnya ada juga. Ini hanya saya kutipan untuk kami mengaminkan. Apa yang kami harapkan ke depan.

Pokoke Duet Ganjar-Sandi Mantap Bro! Anda boleh berbeda.... itu sikap kami, dan dijamin oleh konstitusi lho ya.

Nah sekarang calon pasangan kalian siapa? Nulis dong. 2024 sebentar lagi, dikurangi masa persiapan, jatuh di 2023. Nah sekarang udah pas, bila balon (bakal calon) koalisi partai-partai udah mulai terang-terangan. Lebi cepat lebih Baik, menurut Pak JK.

Udah ya, ini kan opini kami. Silahkan mau berpendapat apa, ya Hak kami juga kan? Sekali lagi kita boleh beda, tapi bukan gak saling sayang. Jangan jadikan ajang Pemilu dan Pilkada serentah di tahun 2024 yang bakalan buat semua orang capek, dimanfaatin sama mereka yang memiliki agenda memecah belah bangsa ini.

Ayo.. Mas Ganjar, Bro Sandi..... jangan ragu. Partaipun jangan ragu-ragu meminang, kalian juga dong.

Salam

*update 09/02/2022 18:12 WIB
Ada beberapa teman nanya,  lewat beberapa platform : Kenapa judulnya dibuat begitu?  Jawabannya : Emang Niatnya Begitu (Artiin Aja Sendiri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun