Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Memperoleh Perlakuan (Hak) Istimewa Sosial, Tanpa Diskriminasi

17 Januari 2022   02:04 Diperbarui: 21 Januari 2022   13:30 3592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk ini saya menanggapi dengan mengingatkan bahwa kita masing-masing dapat merusak sistem penindasan dengan menolak untuk hidup dengan hak istimewa yang tidak terkendali atau tidak diakui. 

Cukup dengan merefleksikan dan menantang hak istimewa kita, dan bekerja untuk mengubah sistem diskriminasi melalui diskusi langsung, kita dapat membantu mengubah status quo.

Pertimbangkan cara untuk menyamakan presepsi dan mengumpulkan kekuatan

Untuk membuat perubahan, penting untuk membingkai diskusi tentang hak istimewa setiap orang yang harusnya dalam berbagai hal setara, tentu dengan tindakan. 

Karena itu, percakapan tidak boleh berupa, "Periksa hak istimewa anda!" melainkan, "Bagaimana kita dapat bekerja untuk memastikan bahwa kita memahami dan meruntuhkan sistem penindasan dan hak istimewa yang menyakiti kita semua?"

Dengan membingkai dialog tentang tindakan, dan langkah-langkah menuju pembebasan, percakapan menjadi lebih mudah diakses dan bertenaga. Misalnya, tanyakan pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan seperti, "Dapatkah saya, jika saya mau, mengatur untuk berada di tengah-tengah orang-orang dari ras saya yang berbeda atau terasa asing sepanjang waktu?" 

Jika jawaban atas pertanyaan ini adalah ya, tantang diri Anda untuk menjawab mengapa demikian. Apakah ini semata-mata karena demografi, atau apakah demografi itu dibentuk oleh diskriminasi historis?

Untuk perubahan yang lebih dapat ditindaklanjuti, hubungi orang-orang yang berpikiran sama dalam komunitas Anda.  Bukan berarti memberontak dan melwan hukum ya? 

Karena Negara ini merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau. Dengan populasi mencapai 270.203.917 jiwa pada tahun 2020.  

Dengan kelompok etnik, sekitar 1.340 suku bangsa. Sebagian besar penduduk merupakan keturunan Bangsa Austronesia  dan terdapat juga kelompok-kelompok suku Melanesia, serta kemungkinan Polinesia dan Mikronesia, terutama di Indonesia bagian timur. 

Banyak penduduk Indonesia yang mengidentifikasikan dirinya sebagai bagian dari kelompok suku yang lebih spesifik, yang dibagi menurut bahasa dan asal daerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun