Bahkan diluar ketiga Agama besar itupun, misalnya dalam agama Buddha, Kata "Buddha" sendiri berarti "telah sadar", atau "yang terjaga", atau "yang telah cerah. Berbagai literatur menuliskan, selama 45 Tahun, Sang Buddha mengajarkan prinsip-prinsp "Dharma" atau "Kebenaran" dengan mengkedepankan "Cinta Kasih" dan "Kebijaksanaan"
Dengan begitu, Â saya sangat yakin Agama apapun, pasti mengajarkan hal yang baik yang juga terkandung didalamnya tentang Cinta Kasih kepada sesama manusia dan saling menghormati dan bertoleransi.
Seperti yang saya kutip dari artikel detik.com (16 Sep 2020) dibawah judul Iman Kepada Kitab Allah SWT yang Harus Kita Amalkan, Dimana disebutkan, bahwa Iman kepada kitab Allah SWT adalah rukun iman yang ketiga. Setiap muslim harus mengimani kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah SWT yakni kitab Zabur kepada Nabi Daud AS, kitab Taurat kepada Nabi Musa AS, kitab Injil kepada Nabi Isa As dan Al quran kepada Nabi Muhammad SAW.
Jadi dalam pemahaman saya, saling menolong dan menjaga silahturahmi sudah menjadi kewajiban yang dapat diaplikasikan secara nyata dalam kehidupan kita sehari-hari oleh umat dari  ketiga pemeluk gama terbesar di Dunia ini, termasuk warga negara Indonesia sesuai dengan caranya masing-masing.
Bahkan di negara lain, yang semakin berkurang yang memeluk Agama dan memilih menjadi Ateis. Masalah kemanusian adalah masalah yang sangat sensitif dan penting. Untuk itu mereka sangat menjaga jangan sampai terjadinya pelanggaran terhadap Hak-Hak asasi Manusia, diantara warga negara sendiri dan pemerintah terhadap warga negaranya. Sekalipun adapula pemerintah yang justru menggunakan kekuasaanya untuk melanggar Hak-Hak tersebut.
Maka inti dari Hukum Kasih yang disebutkan dalam Kitab Imamat (disingkat Imamat; akronim Im.) merupakan kitab ketiga dan bagian dari kelompok kitab Taurat (atau Pentateukh) pada Perjanjian Lama Alkitab Kristen dan Tanakh (atau Alkitab Ibrani). Dalam bahasa Ibrani, kitab ini disebut Kitab Waiyiqra. Sedangkan Kitab Keluaran (disingkat Keluaran; akronim Kel.) merupakan kitab kedua dan bagian dari kelompok kitab Taurat (atau Pentateukh) pada Perjanjian Lama Alkitab Kristen dan Tanakh (atau Alkitab Ibrani). Â Dalam bahasa Ibrani, kitab ini disebut Kitab Syemot (bahasa Ibrani: translit. Sefer Syemot?). Juga diimani oleh umat Muslim tentunya. Mohon koreksi jika saya salah.
Kisah tentang Hukum Kasih ini juga diajarkan dengan baik dalam ajaran agama Islam, sepanjang yang saya tahu. Â izinkan saya juga mengutip, bila keliru mohon dibenarkan dan dikoreksi. Saya kutip dari situs https://www.risalahislam.com yang berjudul Pengertian Habluminallah dan Habluminannas, yang dimuat pada 4 Desember 2020.
Disebutkan bahwa, Habluminallah dan Habluminannas artinya adalah hubungan baik dengan Allah SWT dan dengan sesama manusia.
Islam mengajarkan, hubungan baik dengan Allah saja gak cukup. Rajin ibadah seperti shalat, zakat, dan puasa gak cukup, namun juga harus diimbangi dengan hubungan yang baik dengan sesama manusia.
Pengertian  Hablumminannas disebutkan, adalah hubungan baik dengan sesama manusia. Harmoni sosial, dengan tetangga, teman kerja, lingkungan, dll.
Kutipan lainnya, saya ambil dari situs kumparan.id (27/11/2020) dengan judul artikel Isi Surat Al Kafirun, Surat Alquran yang Ajarkan Tentang Toleransi Beragama. Sekalipun  saya dapat mengutipnya di sini, saya segan untuk menuliskannya. Sebab dapat saja memiliki tafsir yang berbeda dari dari Ayat dimaksud baik oleh umat islam itu sendiri atau pemuka agamanya.Â
Akan tetapi saya mengambil itinya saja, bahwa di dalam agama Islam juga diajarkan adanya toleransi kepada mereka yang berbeda dengan keyakinan agama Islam itu sendiri.