Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Masalah Pelecehan Seksual Anak Cukup "Rumit", Rumuskan Pendidikan Seks yang Tepat!

15 Desember 2021   17:38 Diperbarui: 16 Desember 2021   09:46 4753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terjadinya pelecehan seksual pada anak ketika diungkapkan biasanya merupakan suatu proses daripada peristiwa tunggal. Ketika anak-anak mengungkapkan hal tersebut biasanya kepada ibu mereka. Namun, ibu mungkin juga menjadi korban perilaku kasar oleh pelaku yang sama. Atau, pengungkapan mungkin ke teman dekat, rekan atau guru.

Indikator Fisik Dan Perilaku Dari Pelecehan Seksual Anak

Indikator fisik dan perilaku pelecehan seksual anak dirangkum dalam tabel di bawah ini :

Sumber WHO
Sumber WHO

Penting untuk dicatat bahwa sementara diterimanya satu atau lebih dari temuan yang tercantum dalam Tabel dapat menimbulkan kekhawatiran, namun itu tidak selalu membuktikan bahwa seorang anak telah mengalami pelecehan seksual.

Banyak profesional perawatan kesehatan mengandalkan indikator jenis ini untuk membantu dalam deteksi kasus kekerasan seksual pada anak terutama pada anak yang bersifat nonverbal. Namun, indikator ini harus digunakan dengan hati-hati, terutama bila tidak adanya pengungkapan atau temuan fisik diagnostik.

Perilaku Seksual

Perilaku seksual menurut WHO termasuk kegiatan seperti berciuman dengan dorongan lidah ke dalam mulut orang lain, membelai payudara sendiri atau orang lain atau alat kelamin, masturbasi, bersetubuh dan sejenisnya.

Untuk membedakan mana yang pantas dan tidak dan biasanya di pergaulan milenial sesuai dengan perkembangan, namun untuk perilaku seksual yang normal  seringkali sangat sulit untuk ada kesepakatan bersama.

Ada semakin banyak penelitian tentang perilaku seksual pada anak-anak dan hubungannya dengan pelecehan seksual. Meskipun sebagian besar secara seksual anak-anak yang dilecehkan tidak terlibat dalam perilaku seksual, kehadiran perilaku seksual yang tidak pantas dapat menjadi indikator pelecehan seksual.

Umumnya berbicara, perilaku seksual pada anak-anak dapat didefinisikan sebagai bermasalah ketika:

  • Hal tersebut terjadi pada frekuensi yang lebih besar atau pada tahap yang jauh lebih awal daripada yang sesuai dengan perkembangan anak itu sendiri (misalnya anak laki-laki berusia 10 tahun versus anak laki-laki berusia 2 tahun bermain dengan penisnya di depan umum, atau anak perempuan berusia 6 tahun yang melakukan masturbasi berulang kali di sekolah)
  • Hal ini mengganggu perkembangan anak (misalnya seorang anak belajar menggunakan perilaku seksual sebagai cara untuk berhubungan dengan orang lain)
  • Disertai dengan penggunaan paksaan, intimidasi atau paksaan (misalnya seorang anak 4 tahun 4 tahun memaksa yang lain untuk saling membelai alat kelamin atau meniru hubungan intim);
  • Berhubungan dengan distres emosional (misalnya gangguan makan atau tidur, perilaku agresif atau menarik diri dari pergaulan)
  • Kejadian dapat terjadi kembali dalam secara diam-diam setelah intervensi oleh pengasuh (atau orang yang terdekat dan dipercaya olehnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun