Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tetap Berusaha, Membebaskan Remaja Putri dari Pergaulan Bebas

14 Desember 2021   00:02 Diperbarui: 14 Desember 2021   11:23 2615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain dapat mengerti permasalahannya, ikut prihatin juga. Tapi selalu saya tanya, kapan kamu berhenti? Dia hanya tersenyum. Semua ada waktunya mas katanya.

Ok, kasus pertama saya sebut si A, kasus kedua saya sebut si B dan kasus ke 3 saya sebut si C.

Si C ini, saya nilai memiliki kelainan seksual. Dia bukan satu sekolah dengan saya. Tapi namanya dalam rumpian teman-teman cowok.  Si C ini memang cantik, sekalipun cantik kata orang relatif. Tapi khusus untuk si C ini saya nilai Cantik.

Siapa saja, lelaki yang mengajaknya keluar untuk "begituan", atau dilakuin di kost. Pasti dilayaninya. Dia bukan pekerja seks seperti si B, dia juga bukan si A, yang hanya melampiaskan napsu seksualnya namun gak sembarang orang.

O ya, yang saya ceritain ini. Di salah satu kota pelajar yang terkenal di Indonesia. Dan memang sebagian besar, kami kost, ngontrak berkelompok. Kebetulan saya sudah dibeliin rumah untuk tinggal bersama adik-adik, dan sebagai kakak tertua, harus memperhatikan mereka. Jadi nakal ya nakal tapi berusaha menunjukan contoh yang baik di depan mereka.

Kalau anda pernah membaca hasil survey dan penilitian tentang keperawanan dan pergaulan bebas di kota pelajar ini, saya lupa terbitannya. Memang benar hasil penelitian tersebut. Paling gak dapat disimpulkan sebagian besar adalah benar, dari sudut pandang saya lho, yang keshariannya gaul bukan saja jadi kutu buku di rumah dan harus perhatikan adik-adik.

Kembali ke si C ini, coba anda mikir. Kalao dia memiliki kecantikan yang luar biasa, bukan orang kebanyakan alias berada, kenapa coba dia berperilaku seperti itu? Saat itu saya jadi bingung juga.. Saat dikenalin ke dia, anaknya sopan dan ramah. Tapi entah lah, saya gak bisa menduga-duga. Yang bisa saya simpulkan saat itu, si C ini memiliki kelainan perlikaku seksual, atau mengalami penyimpangan seksual.  

Singkat kata dari cerita saya di atas, pergaulan bebas pada remaja gak mengenal batasan, siapapun bisa mengalami pergaulan bebas.  Maaf, sekalipun sering beribadah. Tapi saya gak mau menghubungkan hal ini, karena masuk ke ranah yang sensitif. Namun yang pasti dari pengalaman saya, sekali lagi, anak gadis siapa saja, berpeluang untuk untuk berperilaku seks bebas (Sexually Promiscuous Behavior)

**

Perilaku seks bebas dari beberapa refrensi yang saya baca, tentu oleh pakarnya. Menjelaskan bahwa subjek yang sulit untuk dipertimbangkan, apalagi didiskusikan dengan anak remaja. Sementara menangani dugaan pergaulan bebas seorang putri remaja mungkin tidak nyaman, tapi itu jika gak di bicarakan, pergaulan Seksual itu adalah sesuatu yang tidak boleh diabaikan.

Kegagalan untuk mengatasi masalah ini dapat memiliki berbagai dampak negatif yang dapat berdampak pada putri kita dan keluarga kita seumur hidup. Seringkali, pergaulan bebas pada remaja putri merupakan indikasi adanya masalah yang lebih dalam dan serius. Jika anda mengatasi masalah yang mendasarinya, hasilnya akan lebih positif bagi semua orang, dan memungkinkan dia menikmati kehidupan yang penuh dan bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun