Mohon tunggu...
Tovanno Valentino
Tovanno Valentino Mohon Tunggu... Konsultan - Hanya Seorang Pemimpi

Hanya Seorang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Etika Mengemudi di Jalan Tol agar Aman dan Selamat!

6 November 2021   20:06 Diperbarui: 7 November 2021   06:19 4434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebanyakan kecelakaan terjadi karena pengemudi melebihi batas kecepatan yang diperbolehkan sehingga mengakibatkan mobil kehilangan kendali. Meski jalan tol terlihat sepi dan lengang, pastikan untuk ngak menginjak pedal gas terlalu dalam dan menjaga kecepatan mobil.

Sesuaikan Jalur yang Dipilih

Pengemudi harus menyesuaikan lajur jalan tol yang dipilih dengan kecepatan kendaraan. Masing-masing jalur memiliki fungsinya masing-masing, dimana jalur kanan untuk menyalip dan jalur kiri untuk kecepatan minimal.

Penggunaan jalur ini harus menjadi perhatian untuk menghindari hal-hal yang ngak diinginkan. Jika Orang Tua ragu untuk menggunakan jalur cepat,  sangat disarankan menggunakan jalur lambat yang kecepatan rata-ratanya berkisar antara 60 hingga 80 kilometer per jam.

Pertama, usahakan untuk tetap melaju kendaraan di lajur kiri, tidak selalu berpindah lajur, kecuali untuk mendahului

Perlu diingat juga jika ingin berpindah jalur, pastikan kendaraan yang ada di belakang Anda maupun yang berada di depan posisinya sudah benar-benar aman.

Jangan lupa nyalakan lampu sein jika ingin pindah jalur agar pengemudi di belakang bisa mengetahuinya. Hindari terburu-buru memotong jalur dan selalu perhatikan arah lalu lintas dari belakang demi menjaga jarak aman.

Jaga Jarak Aman dari Kendaraan Lain

Untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan atau tabrakan dengan pengendara lain (Tabrakan beruntun), khususnya orang tua harus menjaga jarak aman dengan kendaraan lain. Jarak berkendara aman yang ideal berkisar antara 10 hingga 20 meter atau selisih waktu 3 detik dengan kendaraan di depan. Namun dalam cuaca hujan atau berkabut jarak antara kendaraan perlu menambah setengah lagi jaraknya, atau dua kali lipat.  Menjaga jarak aman dapat membantu pengemudi dapat berpikir perspektif yang luas.

Menggunakan Lampu Penanda Pada Kendaraan

Lampu pada mobil dapat menjadi alat komunikasi antar pengemudi, misalnya jika ingin berpindah jalur, nyalakan lampu isyarat lalu bergeraklah pada saat yang tepat. Namun perhatikan kendaraan di depan, yang dapat memberikan signal bahwa anda sebaiknya jangan nyalip  untuk berpindah jalur. Anda juga dapat menggunakan tindakan yang sama untuk kendaraan lain yang ingin menyalip kendaraan anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun