Maret 2019
Zuckerberg akhirnya mengakui pada Maret 2019 bahwa perusahaannya gagal dalam melindungi privasi pengguna dan berjanji untuk mengubah Facebook menjadi platform "berfokus pada privasi".
Dua minggu kemudian, Facebook mengungkapkan bahwa sebanyak 600 juta kata sandi pengguna Facebook ditemukan tersimpan dalam plaintext.Â
Kata sandi dilaporkan terbuka secara internal hingga tujuh tahun. Facebook menegaskan bahwa kata sandi ngak pernah terlihat oleh siapa pun di luar perusahaan, dan "sampai saat ini ngak menemukan bukti bahwa ada orang yang secara internal menyalahgunakan atau mengaksesnya secara ngak benar."
Pada saat pengungkapan awal, Facebook mengatakan insiden itu hanya memengaruhi puluhan ribu pengguna Instagram, tetapi kemudian merevisi jumlah itu menjadi jutaan.
Awal April 2019
Mulai April 2019, para peneliti menemukan database pihak ketiga yang berisi 146 GB data Facebook dari 540 juta pengguna yang diekspos secara publik.Â
Di pertengahan bulan, bahkan lebih banyak dokumen rahasia bocor, merinci diskusi antara Zuckerberg dan eksekutif Facebook yang merencanakan berbagai cara untuk memonetisasi data pengguna, termasuk melalui kesepakatan khusus dengan perusahaan teknologi besar dan membatasi akses pesaing untuk meningkatkan pendapatan, meskipun mengklaim itu dalam upaya memperkuat privasi.
April 2019
Pada April 2019, Facebook dilaporkan telah melakukan negosiasi dengan FTC mengenai investigasi yang dimulai setelah skandal Cambridge Analytica, dan Facebook mengatakan pihaknya memperkirakan akan didenda antara $3 miliar dan $5 miliar oleh FTC. Ini jauh lebih kecil dari skenario terburuk, yang mengatakan denda Facebook berpotensi jauh lebih besar . Â
November 2013 dan Mei 2015, Facebook mengizinkan aplikasi pihak ketiga bernama This Is Your Digital Life untuk mengakses ngak hanya informasi pribadi pengguna yang mengunduh aplikasi, tetapi juga informasi teman Facebook mereka, tanpa sepengetahuan atau persetujuan mereka. .