Ketika Wikipedia dan situs lainnya melakukan aksi, tentunya seluruh aktivitas akan berhenti pada situs mereka. Keadaan ini akan memaksa mereka atau orang lain, individu, perusahaan atau organisasi yang ikut dalam aksi  tersebut untuk mencari cara yang terbaik agar dapat berkomunikasi satu sama lainnya. Disinilah peran Twitter menjadi salah satu fasilitas terbaik untuk melakukan komunikasi dan bertukar  informasi di antara mereka dan dari/ke seluruh dunia.
Selain berguna bagi mereka yang melakukan aksi menentang SOPA/PIPA, Twitter juga digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia, banyak dari mereka pasti tidak peduli, dan benar-benar tidak terpengaruh dengan  kebijakan domestik AS tesrebut. Bagi para pengguna, mematikan Twitter adalah tindakan ketidakadilan dan sangat mengganggu. Hal ini juga  yang sebenarnya dipikirkan oleh Wikipedia,  dimana  mereka sendiri membatasi aksinya hanya selama 24-jam dan hanya untuk halaman berbahasa Inggris.
Dick tidak salah, namun mungkin terlalu terburu-buru dalam merespon apalagi dengan keterbatasan 140 karakter yang pada akhirnya menimbulkan reaksi dari berbagai pihak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H