[caption id="attachment_164437" align="aligncenter" width="650" caption="nophi.net"][/caption]
Hari ini, Rabu 18 Januari 2012, beberapa situs popular akan melakukan "blackout" situs mereka sebagai protes untuk melawan Online Piracy Act (SOPA) dan the Protest Intellectual Property Act (PIPA). Seperti tulisan saya kemarin mengenai aksi Wikipedia yang akan melakukan "black out"  Wikipedia berbahasa Inggris selama 24 jam.
Namun bagaimana dengan situs terkemuka seperti Google, Facebook dan Twitter ?  Ketika Google dan Facebook diajak untuk ikut melakukan aksi pada hari ini, mereka tidak merespon langsung walaupun memang telah mengeluarkan pernyataan keras menentang kebijakan tersebut sebelumnya. Berbeda dengan  Twitter, pendiri Twitter langsung merespon ajakan tersebut, dengan sebuah penolakan.
Untuk menanggapi pertanyaan apakah Twitter akan bergabung bersama para aktivis, organisasi, perusahaan seperti  Redditdan Wikipedia pada hari ini, pendiri Twitter, Dick Costolo menyampaikan sikap dan pernyataanya melalui tweeted bahwa tindakan tersebut (blackout) akan menjadi suatu tindakan "bodoh" dan "konyol"  apalagi melakukan  shutdown bisnis global  hanya untuk menanggapi suatu isu politik nasional (US).
Pernyataan Dick ini adalah sebagai respon sebuah tweeted dari @Digiphile - Alex Howard " yang mengatakan "@jayrosen_nyu It's not clear if @dickc @finkd or @ericschmidt have the cojones to take users where @davidkarp or @Jimmy_Wales & co have/will".
Tidak berselang lama @dickc - dick costolo langsung menjawab pernyataan (tweeted)Â tersebut, "@digiphile @jayrosen_nyu that's just silly. Closing a global business in reaction to single-issue national politics is foolish".
Tentu saja pernyataan Dick yang tendesius ini "dirasa/dinilai" Â telah melecehkan para pendukung aksi pada hari ini, oleh karena itu pendiri Wikipedia, @jimmy_wales - Jimmy Wales mersepon dengan bertanya, "@dickc Can you confirm your support for Wikipedia's protest? I agree with you that twitter should not go dark".
Karena mendapat pertanyaan Jimmy, tentu saja Dick  perlu segera menjelaskan apa yang dimaksud dengan pernyataannya tersebut.  Oleh karena itu Dick membalas dengan dua Tweeted, yang pertama dia mengatakan, " @jimmy_wales ...I don't INTENTIONALLY make value judgements about organizations for which I don't have full context." Tweeted ini seolah-olah untuk menjelaskan atau mengklarifikasi bahwa kata sifat tersebut hanya berlaku untuk Twitter (apabila melakukan "blackout) , bukan ditujukan untuk organisasi lain.
Sedangkan melalui Tweeted kedua, Dick kembali lagi menegaskan klarifikasi awalnya, "@jimmy_wales eh, i said "a global..." not "our global ..." so i suppose it's my fault but was reacting to specific "twitter should..." tweet"
Walaupun kelihatanya pernyataan Dick tersebut menyinggung perasaan mereka yang mendukung aksi pada hari ini. Namun apa yang dikatakan Dick ada benarnya, apalagi untuk mewakili Twitter yang didirikannya. Adalah konyol dan kontraproduktif  terhadap gerakan anti-SOPA/PIPA  apabila Twitter dalam posisi off-line pada hari ini.
Sikap Dick ini, dinilai oleh beberapa kalangan sebagai langkah yang masuk  dan secara tidak langsung  justeru membantu memfasilitasi gerakan aksi pada hari ini.
Ketika Wikipedia dan situs lainnya melakukan aksi, tentunya seluruh aktivitas akan berhenti pada situs mereka. Keadaan ini akan memaksa mereka atau orang lain, individu, perusahaan atau organisasi yang ikut dalam aksi  tersebut untuk mencari cara yang terbaik agar dapat berkomunikasi satu sama lainnya. Disinilah peran Twitter menjadi salah satu fasilitas terbaik untuk melakukan komunikasi dan bertukar  informasi di antara mereka dan dari/ke seluruh dunia.
Selain berguna bagi mereka yang melakukan aksi menentang SOPA/PIPA, Twitter juga digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia, banyak dari mereka pasti tidak peduli, dan benar-benar tidak terpengaruh dengan  kebijakan domestik AS tesrebut. Bagi para pengguna, mematikan Twitter adalah tindakan ketidakadilan dan sangat mengganggu. Hal ini juga  yang sebenarnya dipikirkan oleh Wikipedia,  dimana  mereka sendiri membatasi aksinya hanya selama 24-jam dan hanya untuk halaman berbahasa Inggris.
Dick tidak salah, namun mungkin terlalu terburu-buru dalam merespon apalagi dengan keterbatasan 140 karakter yang pada akhirnya menimbulkan reaksi dari berbagai pihak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H