[caption id="attachment_160550" align="aligncenter" width="650" caption="Pimpinan Cengengesan Orkestra - Edi"][/caption]
Sebenarnya untuk menulis artikel edisi special mengenai sosok Kompasianer yang inspiratif untuk awal tahun ini, saya agak milih-milih. Belum lagi perlu konfirmasi terlebih dulu kepada yang bersangkutan, membuat saya mengurungkan niat. Padahal sudah ada beberapa nama Kompasianer yang ingin saya ulas, bukan untuk "menelanjangi" lho nih.
Namun karena tergoda pada shout seorang sahabat Kompasianer yang kebetulan telah masuk dalam list tersebut, dengan semangat 45 walaupun baru saja bangun, saya langsung menelusuri dan mengingat kembali sosok Edi Kusumawati yang saya kenal selama ini.
Nah, pernyataan Mas Har di atas inilah yang memacu saya, "menguliti", jadi paling tidak ada provokator dibalik tulisan ini. Bahkan saya udah ga mikir lagi ancamannya beberapa bulan yang lalu yang ingin jadiin saya seperti "molen" di sini
Karena ancaman itulah, saya kemudian merubah namanya menjadi Mak Molen. Kompasianer yang dipanggil Mbak edi atau  Mak Edi ini bergabung bersama Kompasiana sejak 25 January 2011. Sampai hari ini, dIa telah menulis 188  artikel  dan menghasilkan 12 tulisan headline.
Sosok Mba Edi atau Mak Molen, bagi saya pribadi adalah seorang sahabat inspiratif yang tak pernah mengenal susah. Lagi nangis saja bisa ketawa. Apalagi kalo udah curhat, ga kelihatan sedikitpun kesedihan di hatinya. Beliau (untuk mengormati orang sudah tua, baiknya saya menyebutnya begini) adalah pribadi yang lucu, cerdas dan sekaligus bocor (*cengir).
Dia termasuk kompasianer pertama yang saya ajak berteman sejak bergabung di Kompasiana. Dan sampai saat ini, persahabatan kami masih terus terjaga bahkan kalo boleh di bilang bakal kekal abadi, hihihi. Ya, susah menemukan "mahluk" yang super ceria ini, langka bagi saya, sehingga akan saya pertahankan sampai tetes iler penghabisan.
Wah kata pengantarnya terlalu panjang. Jadi begini nih, daripada disangka "menguliti" atau "menelanjangi" beliau atau istilah kerennya sekarang "bully", biarlah tulisannya sendiri yang membuka tabir, siapa sesungguhnya Edi Kusumawati.
Tergolong Bandel Saat SMA
"Cerita saya selama SMA ya standar aja. Masih suka bolos pelajaran, tapi kalo ini bolosnya ya kabur dari sekolah gitu. Â Suka jadi cheerleader kalo pas acara tawuran antar sekolah". (Napak Tilas Masa Muda)
Penggemar Pria Ber-tattoo
"Emang sih saya penggemar pria bertato kayak Master Chef Juna atau Donnie Ada Band gitu, walaupun suami saya sendiri nggak  punya tato" (Dasar Menir Van Molen)
Baik Hati, Pelawak Sekalgus "Perusuh"
"Saya khan baik, super baik malahan. Suka bikin orang ketawa, itu khan baik. Alim pula, gak suka ngrasani orang, apalagi ini bulan puasa. Paling-paling bakar-bakar sedikit lapak orang. Maksudnya biar agak anget gitu, maklum suami saya kerja di pabrik gas, jadi gas gratis disini hahaha (sombong!)". (Dasar Menir Van Molen)
Cantik Seperti Luna Maya
"Saya sukanya khan Luna Maya hehehe. Biar nggak dandan dia tetep cantik. Mau jutek, mau cemberut, mau nangis juga tetep cantik. Sama khan dengan saya, nggak suka dandan dan yang pasti tetap cantik wakkkk" (Dasar Menir Van Molen)
Pernah Mogok Masak
"Hari ini adalah hari yang spesial bagi saya. Kenapa, karena hari ini akhirnya saya masak juga setelah sekian lama saya  tidak melakukannya. Ada mungkin kalau setahunan kali ya hehehe. Wah lama banget ternyata ya? Semua itu terjadi karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan" (Lumayan daripada Lumanyun 18 Juli 2011)
Gak Bisa Masak
"Padahal saya hampir-hampir tak bisa masak kecuali masak air, mie instan, goreng telur ceplok dan telur dadar. Mungkin inilah yang membuat suami saya bosan dengan menu masakan yang selalu saya sajikan" (Kata Ibu Saya, " Itu Belum Seberapa", 19 Des 2011)
Selalu Ingin Eksis
"Dan yang terpenting lagi, update status itu paling tidak menunjukkan kalo kita ini masih eksis di dunia persilatan eh  maksudnya di dunia maya itu.Nah ngomong-ngomong masalah eksis, saya ini termasuk orang yang pengin terlihat eksis terus" (Update Status)
Tukang Intip
"Bukti ke-eksisan saya ya itu tadi, minimal tengak-tengok di jejaring sosial yang saya punya. Nggak peduli siang atau malam, kalo saya pengin menitip  jejak di status teman ya saya lakukanDan ternyata tidak bisa saya pungkiri lagi kalo Darryl ini mewarisi bakat narsis saya, Darryl sih sedikit aja narsisnya ya nak, biar mamamu aja yang banyak hahaha". (Update Status)
Ibu yang Tegas
"Ketika posisi saya sebagai orang tua dicuekkan oleh anak saya, saya pun akan bertindak dengan tegas" (Yang Namanya Peraturan Harus Ditegakkan, Anakku !!, 28 des 2011)
Mengaku Koplak
"Mudah-mudahan saja hal-hal yang baik saja ya nak yang kamu contoh dari mamamu, kalo yang koplaknya jangan ya hehehe". (Fotografer Cilik (Like Mother Like Son, 11 Des 2011)
Kelihatan sekali saya dulu sebelum kenal kompasiana ini koplaknya sudah level tinggi hehehe. Update status yang nggak penting-penting banget tho ckckck...mbak Edi, kenthir koq gak sembuh-sembuh tho wakkkkk. (Hati-hati Status Facebook Lama Andapun, Bisa Jadi Barang Bukti di Persidangan Lho!, 21 Nov 2011)
Pengamat infotainment, Pecinta Syahrini dan Seorang Fotografer
"ibu pencinta infotainment, terus suka motret apapun, kebo di jalan, monyet jg dipotret sama dia, males masak update status terus, maunya eksist. (sumber : si kucel)
Tapi jujur saya salut dengan Syahrini, dalam hati saya pun berkata "Gila kamu Syahrini, jempol empat deh untukmu. Kamu layak diberi gelar wanita penginspirasi!" (Syahrini, Wanita yang Menginspirasi, 1 Des 2011)
Pengamat Politik Bidang "Resoles"
"Daripada bingung ngomongin masalah reshuffle begini, mendingan ngomongin resoles aja. Di jaman serba mahal gini, bisa sarapan hanya dengan resoles saja sudah merupakan anugerah terindah bagi orang kecil seperti saya Pak Beye. Apalagi makannya panas-panas plus sambil nglethus Lombok" (Bagi Saya Resoles Lebih Penting Daripada Reshuffle, 14 Oktober 2011)
Sudah Tua
"Nggak peduli biarpun saya sudah tua (jiaaahh...malah ngaku), tapi selera saya anak muda banget lho." (Antara Adaband dan Dewa 19)
Hyperactive
"Pokoknya saya suka jadi panitia-panitia gitulah. Nggak mau diam, kayak gasing muter terus. Kecil-kecil tapi lincah kayak kancil, itu kata dosen-dosen saya lho! Makanya saya dulu suka di panggil "kancil" (hehehe jadi ketahuan deh!) oleh dosen dan teman-teman kuliah saya." (Napak Tilas Masa Muda)
Narsis, Gaul dan Tukang Morotin
"Selain aktif saya ini tipe orang yang cepat akrab dengan orang yang baru saya kenal sekali pun, begitu pula dengan dosen-dosen saya. Di kampus saya biasa nongkrong-nongkrong dengan dosen-dosen. Suka morotin dosen pula" (Napak Tilas Masa Muda)
"Terus kenapa "Mak", karena kami memang semuanya sudah menjadi emak-emak walaupun tampang kami masih kayak gadis hahaha...Huss, dilarang protes! wakakkkk...Dan yang terakhir kenapa "Gaul", karena kami memang suka bergaul, nggak pandang bulu siapa saja kami gauli...halaah kata-katanya ini lho! Ya, tapi memang benar kami suka menggauli siapa saja, baik tua maupun muda, laki-laki atau perempuan, duda ataupun janda, bahkan jejaka yang nggak laku-laku juga kita gauli koq hehehe. Inilah Trio mak Gaul di Kompasiana" (Edisi Narsis 22 Juni 201)
Tukang Curhat
"Baiklah saya mulai saja ya curhat saya yang sebenarnya nggak penting sih, cuman daripada gak punya sambilan mendingan buat  curhatan aja tho" (Akibat Otak dan Tangan Tak Sinkron, 11 Okt 2011)
Multitasking
Saya khan memang sukanya nyambi-nyambi gini. Nyuapin anak sambil nulis, nyuci sambil online, atau masak  nyambi makan (belum mateng semua sudah dimakan hehehe). (Akibat Otak dan Tangan Tak Sinkron, 11 Okt 2011)
Pembalap
Tapi kalo "hanya" trabas-trabas trotoar masih berani saya (nggak ada hubungan ya, yoben!). Paling-paling kalo apes ya kena tilang, gitu aja. Nggak parah-parah amat hehehe. (Akibat Otak dan Tangan Tak Sinkron, 11 Okt 2011)
"Akhirnya saya sukses melewati trotoar dan bahkan lampu merah yang sudah nyala merah juga saya tabras hehehe....Untungnya saya selamat." (Ternyata Naik Motor Lewat Trotoar Memang Asyik Lho! - 10 Juniii 2011)
Bocor
"Diantara personil yang lain, mungkin saya orang yang paling bocor. Suka ngaco kalo ngomong, dan bahkan kengacoan saya sering lho tertumpah dalam tulisan-tulisan saya di Kompasiana ini. Habis gimana ya, saya orangnya nggak bisa kalo disuruh nulis serius. Terus saya juga orangnya suka teledor. Pernah waktu itu gara keteledoran saya, alamat rumah saya pernah lho ke posting dalam satu tulisan saya hihihi Inilah Trio Mak Gaul di Kompasiana (Edisi Narsis 22 Juni 2011)
Penggemar Edi Tansil
Tapi bagi saya susahnya minta ampun. Saya sudah pake segala ramuan, baik ramuan tradisional maupun modern, telah saya konsumsi. Semua gaya sudah saya coba, dari jongkok sampai nungging, mlumah, mengkurep, bahkan sampai ndlosor sekarang ini, saya tetep aja merasa ndak bisa memuaskan dia. Karena itu sampai sekarang terus terang perselingkuhan saya dengan dia rasanya belum menghasilkan apa-apa. Istilahnya Edi Tansil-lah, ejakulasi dini tanpa hasil hehehe... Â (Selingkuh Membuat Saya Gila )
***
Nah udah pad atau kan siapa Mak Molen itu ? Bukan saya lho yang "menelanjangi", beliau sendiri yang curhat begitu. Salah siapa coba ? Piss, Love 'N Gauls ya Mak Molen ! :P hehehe
Investigator : Si Kucel Provokator : Mak Iler, Mak Yul, Mak Mellow, Mak Gingseng Selamat Pagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H