[caption id="attachment_152657" align="aligncenter" width="650" caption="Retouching - cs.dartmouth.edu"][/caption]
Sistem otomatis sejalan dengan penilaian 80 persen orang yang setuju, namun ada yang tidak setuju untuk gambar di mana perubahan beberapa piksel menyebabkan perubahan persepsi besar, seperti gambar seorang pria dengan kehilangan gigi yang direstorasi dengan photo retoucher. Farid mengatakan bahwa percobaan dan penelitian lebih lanjut tentang berbagai gambar yang lebih luas akan membantu memperbaiki sistem dan juga dapat dimodifikasi untuk dapat dilakukan pada segala jenis gambar, bukan hanya yang mengandung gambar orang.
Label yang akan dihasilkan oleh sistem bisa diterbitkan/dipasang bersama gambar yang diubah. Farid juga bekerja sama dengan Kevin Connor, seorang mantan manajer produk di Adobe, untuk membuat sebuah plug-in untuk Photoshop yang akan menilai gambar secara real-time selama proses editing, termasuk peringatan retouchers jika mereka menyimpang terlalu jauh dari kenyataan.
Teknologi memang berkembang pesat, namun bukan berarti semua orang bebas memanipulasi dan merekayasanya, apalagi untuk tujuan yang kurang baik dan berdampak buruk bagi masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H