Saya sudah minta ijin ya. Jadi boleh kan saya bertanya ? Boleh ! (jawab sendiri). Jadi begini nih (ngomong ma diri sendiri), pada hari ini, melalu link ini. Diumumkan 10 Nominator Kompasianer Favorit 2011. Setelah membacanya dengan seksama, saya pikir ke 10 Nominator ini sudah melalui tahap prakualifikasi. Seleksi awal yang melibatkan seluruh Kompasianer, entah melalui surveri, voting atau cara lainya. Entah lah, lantaran mungkin ga gaul amat, saya pikir semua sudah dilalui dengan sempurna.
Ya dasar ga baca dan denger info, ternyata penentuan itu gak melalui seleksi awal seperti yang saya duga sebelumnya. Ke 10 nominator ini ditentukan langsung oleh Kompasiana. Wah, saya jadi penasaran kok ujuk-ujuk dah keluar 10 aja padahal jumlah Kompasianer begitu banyak. Ga menunggu lama, lalu saya bertanya lagi (dasar malas) dasar kriterianya. Kemudian saya menemukan kriteria yang ditulis admin ini.
"Mulai tanggal 14 - 30 November 2011, Kompasianer bisa memilih satu dari 10 nominator yang sudah ditetapkan oleh Kompasiana berdasarkan pertimbangan kualitas dan kuantitas konten selama setahun terakhir"
Nah , dari kriteria tersebut saya kemudian jadi kepengen tau dasar penetapanya. Maklum saja "kuper". Kembali lagi kebiasan malas muncul, bertanya lagi sana dan sini. Tapi ujung-ujungnya, saya harus menerima kenyataan. Menerima dengan  tangan hampa, kuping hampa, mata hampa (emang ada?) bahwa ga ada jawaban yang dapat memuaskan saya.
Eh tapi tunggu dulu, saya perlu kulonuwun kepada ke 10 Nominator yang ada sekarang. Bukan bermaksud menggugat keberadaan anda saat ini. Tetapi sekedar pengen Tanya saja. Diantara anda ber 10, bapak-bapak dan ibu-ibu yang saya hormati ini ada juga yang menjadi jagoan saya. Boleh kan ya pak ? Boleh kan bu ? Boleh (omong sendiri lagi). Saya pakai inisial saja biar yang laen usaha sendiri, AJ, TT, KR, AD, BS, NS, DA, JS, NT dan  BH
Selanjutnya saya putuskan untuk "mengira-ngira" sendiri, sekali lagi ya "dikiro-kiro" dengan pengetahuan saya yang sangat sempit ini. Karena jelas disebutin atas pertimbangan kualitas dan kuantitas kontent, maka alat ukur pertama yang dapat saya pakai adalah jumlah tulisan masing-masing nominator . Â Adapun data yang saya peroleh seperti dibawa ini :
(data yang tampil adalah tulisan yang dapat dilihat saat ini per 14 November 14:00 WIB, ga termasuk tulisan yang sudah diunpublish maupun dihapus)
Kemudian dengan segala keterbatasan dan "kuper"nya saya, saya mencari 10 Kompasianer sebagai pembanding data diatas. Adapun ke 10 Kompasianer ini, benar-benar saya nilai secara "subjective" menurut ukuran saya, disamping nulisnya banyak dan sering tampil di "depan" dan "samping". Mereka juga yang menginspirasi saya tentang pentingnya sharing and connection. Adapun nama-nama mereka saya pake insial juga ya, nanti ditebak sendiri saja heheh, YY, KR, PS, LA, MS, SZ, GK, CD, AJ, dan AS. Adapun data tentang mereka seperti dibawah ini :
(data yang tampil adalah tulisan yang dapat dilihat saat ini per 14 November 14:00 WIB, ga termasuk tulisan yang sudah diunpublish maupun dihapus)
Nah, kalo data yang saya sajikan diatas menitik beratkan pada "kuantitas" maka silahkan anda perbandingkan dengan data dan kriteria anda sendiri. Namun bila menurut ukuran "subjectivitas" saya, menurut saya nih, "ternyata" masih ada Kompasianer yang "seyogyanya" dapat dipertimbangkan untuk disaring menjadi Kompasianer Favorit 2011.
Nah lagi nih, masih ada yang belum terjawab yaitu kepastian mengenai ukuran "kualitas". Saya ga bisa sembrono juga, karena dasar penilaian ini macam-macam, dipandang dari sudut pandang mana dulu, dasarnya apa,  pake kaca mata sapa dulu, minus apa plus, hadeuh tau lah dijabarkan sendiri untuk ukuran kualitas ini. Tapi kalo memang mau memaksa untuk mengunakan data "kuantitas" sebagai dasar penilaian kualitas (ga tau gimana ngerumusinya), misalnya jumlah pengunjung, jumlah HL, Terekomendasi dan jumlah vote ter ter yang lain. Saya ga punya waktu cukup untuk menelusurinya satu persatu. Tetapi yang pasti ada dasar penilaian soal kualitas tersebut. Jujur saya ga tau, dasar yang digunakan oleh Kompasiana. Mungkin ada yang tau ?
Yang terakhir, tanpa bermaksud menggugat para pembesar Kompasiana yang sudah mengambil keputusan. Saya cuman ingin "usil" bertanya, apakah sudah final penentuannya ? "Sudah valen ! jangan brisik lu" (jawab sendiri).. Kalo gitu saya diam ga bersuara tapi tetap menulis lalu posting, Boleh kan ? hmm ini cumin unek-unek pribadi ya, ga menyeret orang lain, kelompok masa, ormas, orpol, suku, kabupaten, kampung, desa bahkan RT, jadi mohon maaf dan mohon dimaklumin. Makasih ! Permisiii...