A. Pendahuluan
Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang berperan penting bagi kehidupan seseorang sebagai sarana komunikasi serta informasi dalam rangka pengembangan pengetahuan. Membaca adalah kegiatan yang kompleks yang melibatkan banyak jenis keterampilan. Kemampuan seorang pembaca dalam memahami dan mengingat apa yang dibaca sebagian besar bergantung pada kemampuan pembaca menerapkan keterampilan itu dalam membaca (Sudiati, 2022: 72). Tujuan membaca ini tentu tidak dapat tercapai jika kemampuan membaca peserta didik masih rendah.Â
Hal inilah yang mendorong guru untuk meningkatkan kemampuan membaca teks deskripsi kelas X-3 SMA Budi Utama Tahun Ajaran 2023/2024. Dengan menggali kendala dalam kemampuan membaca peserta didik, memberi peluang bagi guru untuk menyesuaikan metode pengajaran serta menyediakan sumber belajar yang sesuai. Dengan demikian, hal ini dapat memperbaiki proses pembelajaran yang berdaya guna bagi peserta didik.
Ada dua faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan membaca teks deskripsi pada peserta didik yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi kesulitan memahami isi bacaan tanpa pendampingan guru, kurangnya motivasi untuk menyelesaikan bacaan, kebiasaan membaca teks singkat di media sosial yang memengaruhi kemampuan dalam teks panjang, dan rendahnya kesadaran terhadap manfaat literasi. Di sisi lain, gangguan dari teman sekelas saat pembelajaran membaca serta kurangnya contoh kebiasaan membaca dari orang tua dan guru adalah faktor eksternalnya.
Upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menerapkan model pembelajaran inovatif discovery learning. Menurut Joyce (2018), discovery learning bertujuan untuk memungkinkan peserta didik terlibat secara aktif dalam pembelajaran dengan peningkatan partisipasi. Melalui metode ini, peserta didik dapat menemukan pola situasi konkret maupun abstrak, menggunakan strategi tanya jawab untuk memperoleh informasi yang berguna, membentuk cara kerja bersama yang efektif, serta meningkatkan kemampuan berbagi informasi dan mendengarkan ide-ide orang lain.
Dalam proses pembelajaran ini, guru bertindak sebagai fasilitator yang memberikan panduan, mendukung, dan mengarahkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan membaca teks deskripsi dengan efektif. Guru membantu dalam memilih teks yang relevan dan menarik bagi peserta didik, memberikan strategi membaca yang sesuai, serta mendorong analisis mendalam terhadap teks deskripsi tersebut. Selain itu, guru juga memfasilitasi diskusi dan refleksi untuk membantu peserta didik dalam memahami konten teks, mengaitkan informasi yang didapat, serta mengembangkan kemampuan kritis dan pemecahan masalah melalui pembelajaran berbasis discovery learning.
Dalam proses tersebut, tidak hanya melibatkan guru dan peserta didik, tetapi juga kurikulum dan lingkungan belajar. Guru bekerja sama dengan siswa dalam memilih teks yang cocok dengan kebutuhan dan minat mereka, tetapi menemukan materi yang sesuai dengan beragam tingkat kemampuan dan minat peserta didik merupakan tantangan. Kurikulum perlu mendukung metode discovery learning dengan strategi yang sesuai untuk memastikan pemahaman yang mendalam dari teks deskripsi. Lingkungan belajar juga perlu mendukung interaksi, kolaborasi, dan akses sumber daya, dengan mempertimbangkan perbedaan gaya belajar serta kebutuhan individu peserta didik dalam memahami teks deskripsi.
B. Pembahasan
Model discovery learning menggerakkan peserta didik untuk mengidentifikasi masalah mereka sendiri serta tujuan membaca dari teks deskripsi yang dipilih. Dengan kegiatan diskusi, mereka membentuk cara kerja bersama yang efektif, berbagi informasi, dan mendengarkan ide orang lain untuk memahami teks deskripsi yang dibaca.
Menurut Pujiriyanto (2019: 23), discovery learning adalah model pembelajaran abad 21 yang fleksibel dan potensial di berbagai tingkatan usia, jenjang pendidikan, dan bidang studi. Dalam model ini, peserta didik memperoleh pembelajaran melalui penelusuran, penelitian, penemuan, dan pembuktian. Saat mempelajari teks deskripsi, peserta didik menentukan tujuan membaca dan meramalkan isi berdasarkan judul, mencatat informasi dari teks, dan berdiskusi untuk menyelesaikan kesulitan saat membaca, serta membuat kesimpulan dan presentasi.
Guru bertugas untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kemampuan peserta didik, melibatkan diskusi untuk membantu pemahaman teks, memberikan umpan balik selama presentasi kelompok, dan memperkuat hasil kerja peserta didik. Perubahan paradigma guru, sesuai dengan Pujiriyanto (2019), lebih menekankan pada pengembangan kreativitas dan keterampilan belajar mandiri peserta didik, yang melibatkan validasi, sintesis, pemanfaatan, komunikasi, kolaborasi, dan pemecahan masalah berbasis informasi.
Untuk mengatasi masalah rendahnya kemampuan membaca teks deskripsi, diperlukan sumber daya yang meliputi berbagai aspek. Sumber daya tersebut mencakup peningkatan akses terhadap bahan bacaan yang sesuai dengan tingkat kemampuan dan minat peserta didik, pengembangan kurikulum yang mendukung model discovery learning, fasilitas untuk meningkatkan interaksi dan kolaborasi antapeserta didik, serta dukungan dalam memahami kebutuhan individu melalui beragam gaya belajar. Dengan menyediakan sumber daya yang komprehensif ini, diharapkan akan tercipta lingkungan pembelajaran yang memadai untuk meningkatkan kemampuan membaca teks deskripsi pada peserta didik.
Berdasarkan analisis penilaian mengenai pembelajaran membaca teks deskripsi melalui model discovery learning, dari 21 siswa yang mengikuti kuis, 71% atau 15 siswa telah mencapai tujuan pembelajaran, sementara 29% atau 6 siswa belum mencapai tujuan tersebut. Meskipun kebanyakan siswa berhasil, terdapat kesulitan pada soal menentukan gagasan penjelas paragraf deskripsi sehingga memerlukan perhatian lebih. Guru perlu memberikan bimbingan tambahan dan memanfaatkan tutor sebaya. Dalam keterampilan membaca teks deskripsi, nilai rata-rata siswa adalah 85 dengan tingkat ketercapaian aspek menentukan makna tersurat 100%, tetapi aspek menentukan makna tersirat memiliki tingkat ketercapaian 52%. Secara keseluruhan, tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran mencapai 100%, menunjukkan keberhasilan model discovery learning dalam meningkatkan keterampilan membaca teks deskripsi. Observasi guru juga menunjukkan kesuksesan dalam mengembangkan sikap kerja sama dan berpikir kritis pada seluruh peserta didik, dengan beberapa peserta didik menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan dalam kemampuan berpikir kritis mereka. Data ini mencerminkan keberhasilan model discovery learning dalam mengembangkan sikap tersebut dalam pembelajaran membaca teks deskripsi.
C. Kesimpulan
Dari analisis terhadap faktor internal dan eksternal yang berkontribusi pada rendahnya kemampuan membaca teks deskripsi pada peserta didik, berbagai upaya dan pendekatan telah dilakukan. Discovery learning menjadi solusi utama dengan fokus pada partisipasi aktif peserta didik, memungkinkan mereka menemukan pola situasi, strategi tanya jawab, dan pembentukan kerja bersama yang efektif.
Guru berperan sebagai fasilitator dalam proses ini, memberikan bantuan dalam pemilihan teks, penerapan strategi membaca yang sesuai, serta mendorong analisis mendalam terhadap teks. Kendati demikian, tantangan terletak pada perbedaan kemampuan peserta didik yang membutuhkan akses sumber daya yang komprehensif, mencakup bahan bacaan yang relevan, dukungan kurikulum, fasilitas interaksi peserta didik, dan pemahaman atas gaya belajar individu.
Evaluasi terhadap penggunaan model discovery learning menunjukkan sebagian besar peserta didik berhasil mencapai tujuan pembelajaran, tetapi masih terdapat area yang memerlukan perhatian lebih, seperti menentukan gagasan penjelas paragraf deskripsi. Kesimpulannya, peningkatan kemampuan membaca teks deskripsi memerlukan beragam upaya melalui model pembelajaran inovatif, pengelolaan sumber daya yang komprehensif, dan evaluasi berkelanjutan terhadap progres peserta didik.
D. Daftar Pustaka
Cidenty Dea Crismonia Dwijayati, dkk. "Kendala Literasi Baca Tulis Sebagai Implementasi Gerakan Literasi Nasional Di SMA Negeri 1 Pangkalan Bun". IAIN Surakarta. 2021. https://ejournal.uinsaid.ac.id/index.php/tabasa/article/view/2685/1259
Dharma Gyta Sari Hrp, Fauziah Nasution, Eni Sumanti Nst, Salman Alparis Sormin. (2022). "Analisis Kemampuan Literasi Peserta didik Sekolah Dasar". Jurnal Basicedu. Vol 6 No 2. DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i2.2400
Maria Cleopatra, dkk. Penyuluhan Literasi Baca Tulis pada Peserta didik SMA. Universitas Indraprasta PGRI. 2021. https://ejurnal.umri.ac.id/index.php/PengabdianUMRI/article/view/2503/1438
Rini, Sulistyo. (2021). "Penerapan Metode Discovery Learninguntuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Peserta didik Kelas". Jurnal Educatio. Vol. 7, No.4. https://www.ejournal.unma.ac.id/index.php/educatio/article/view/1469/951
Pujiriyanto. (2019). Modul 2: Peran Guru Dalam Pembelajaran Abad 21. Modul Mata Kuliah Pedagogik Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan.
Sudiati. 2022. Pendalaman Materi Bahasa Indonesia Modul 4: Keterampilan Berbahasa Reseptif. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI