Selain itu, masyarakat pun dapat memberikan tanggapan secara langsung melalui kolom komentar.
Minim Verifikasi
Kecepatan dalam proses produksi sebuah berita adalah sebuah keunggulan. Hal ini tidak mungkin terjadi pada masa lampau. Namun, kecepatan ini dapat menjadi bumerang bagi produsen dan konsumen.
Ada satu tahapan dari proses produksi berita yang sering terlewati, yaitu tahap verifikasi. Padahal, tahapan tersebut merupakan yang paling penting. Sebelum sampai ke tangan pembaca, berita harus dipastikan terlebih dahulu kebenarannya.
Media justru sering menghadirkan misinformasi dan disinformasi kepada publik. Fenomena tidak hanya disebabkan oleh kelalaian proses produksi. Tuntutan pekerjaan jurnalis yang semakin banyak, juga dapat menjadi salah satu penyebabnya.Â
Namun sayangnya, masih banyak media yang tidak punya budget lebih. Hasilnya, sumber daya yang ada dipaksa untuk punya banyak keahlian, namun tidak diiringi oleh imbalan yang setimpal. Kualitas dari sebuah konten berita pun menjadi sangat buruk.
Persaingan antar media yang begitu cepat juga dapat meluputkan proses verifikasi. Banyak media yang ingin selalu menjadi yang tercepat. Mereka tidak terlalu peduli dengan kelengkapan dan korelasi isi berita. Persaingan tersebut membuat proses verifikasi hanya dilakukan ala kadarnya saja.
Jurnalisme Warga
Hal ini dapat terjadi karena faktor dari kemunculan perangkat yang punya banyak fungsi. Sehingga, ini memampukan masyarakat untuk dapat memproduksi berita hanya dengan sebuah ponsel pintar.
Permasalahan yang muncul seiring berkembangnya jurnalisme warga, yaitu mengenai status mereka. Sudah jelas bahwa mereka bukanlah seorang jurnalis profesional. Pengetahuan mengenai kode etik jurnalistik mungkin tidak mereka punya.