Media digital memiliki beberapa poin pembeda dengan media analog, yaitu: interaktivitas, pengunaan tautan serta kata kunci, dan berlakunya three-second rule.
Media Analog dan Media Digital
Brian Carroll dalam bukunya yang berjudul "Writing for Digital Media" membahas media digital dalam konteks penulisan digital. Media digital yang dibahas oleh Carroll pada bukunya merujuk pada penulisan konten di Website.Â
Sedangkan, media analog yang dibahas oleh Carroll, yaitu penulisan pada media cetak. Penulisan pada media cetak disebut juga sebagai cara atau konsep tradisional.
Dalam konteks penulisan pada sebuah media tertentu, Anda pasti akan mulai mengajukan pertanyaan mengenai perbedaannya. Lalu, apakah perubahan hanya terjadi pada media dan sistemnya saja? Oleh karena itu, mari simak berbagai penjelasan di bawah ini.
Perbedaan dan perubahan yang terjadi antara media analog dan media digital
Pada praktiknya, media analog maupun media digital memiliki eksistensi pada eranya masing-masing. Penemuan dan kehadiran mesin cetak menjadi sebuah terobosan baru pada tahun 1450 oleh Johannes Gutenberg. Saat itu, mesin cetak menjadi sebuah teknologi baru yang memudahkan manusia untuk mendapatkan informasi.
Pada abad ke-20 muncul sebuah istilah baru, yaitu 'logika media'. Kehadiran televisi analog dan radio analog merupakan bukti dari perkembangan media. Pada abad ke-20, manusia mulai dapat menampilkan gambar dan suara melalui sinyal analog.
Seiring berkembangnya zaman dan peradaban, media analog perlahan digeser oleh kehadiran media digital. Media digital memanfaatkan sistem yang memiliki konsep dasar kode biner. Kode biner tersusun dari angka 0 dan 1 yang digunakan sebagai instruksi pada sistem mesin.
Artikel ini merujuk pada buku yang ditulis oleh Brian Carroll, yaitu "Writing for Digital Media". Media digital akan dibahas dalam konteks penulisan digital. Tentunya, media yang dibahas adalah media digital yang terintegrasi oleh internet. Secara khusus, penulisan pada sebuah website.
Peralihan dari media analog menuju ke media digital tentunya membuat beberapa perbedaan dalam penggunannya. Berikut ini adalah beberapa perbedaan dari penulisan pada media analog dan digital:
1. Interaktivitas
Penulisan pada media digital sangat memungkinkan terjadinya interaktivitas antara penulis dan pembaca. Pemberian informasi yang menggunakan media digital memiliki pola komunikasi dua arah. Hal ini berbeda dengan media analog, yang hanya memiliki pola komunikasi satu arah.
Interaktivitas ini diwujudkan melalui berbagai fitur yang terintegrasi oleh internet. Multimedia menjadi sarana atau jalan untuk menciptakan interaktivitas dalam penulisan digital. Para media digital, para pembaca dapat mengakses foto, video, musik, dan tulisan pada satu halaman website yang sama.
Selain itu, kolom komentar atau obrolan pada sebuah website juga turut menciptakan komunikasi dua arah.