Mohon tunggu...
Valena Nekotan
Valena Nekotan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang manusia yang sedang belajar dalam kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Aktivitas Belajar Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

9 Desember 2022   11:37 Diperbarui: 9 Desember 2022   12:31 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan proses pengembangan kemampuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam diri seseorang. Seorang guru dipandang dapat memainkan peran penting  dalam membantu siswa untuk membangun sikap positif dalam belajar tersebut. Dalam proses pembelajaran guru pihak pertama yang bertanggung jawab dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa, sehingga dituntut untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang dapat meningkatkan antusias siswa dalam belajar.

Sebagian guru dalam kenyataannya masih menggunakan model pembelajaran seperti ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Model pembelajaran ceramah cenderung bersifat satu arah dan berpusat pada guru. Guru lebih banyak memberikan informasi-informasi dan menjelaskan, serta kurang melibatkan siswa dalam belajar mengajar, siswa hanya mendengar, mencatat, menghafal, dan kemungkinan sulit mengimplementasikan dalam kehidupan nyata. Pembelajaran yang demikian dapat menimbulkan rasa jenuh bagi siswa sehingga tidak maksimal untuk menyerap materi pembelajaran yang sedang berlangsung. Banyak pendekatan pembelajaran dan strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu yang dapat digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

Pembelajaran yang selama ini diterapkan oleh guru masih bersifat konvensional, guru menjelaskan dan peserta didik mendengarkan. Terlihat dalam pembelajaran bahwa aktivitas belajar masih berpusat pada guru. Pembelajaran yang berpusat pada guru hanya memperlihatkan peserta didik lebih banyak melakukan aktivitas mendengarkan penjelasan materi pelajaran, mencatat kemudian mengerjakan tugas atau soal dari penjelasan yang disampaikan guru.

Dalam melaksanakan pembelajaran guru senantiasa menggunakan papan tulis untuk menyampaikan materi pembelajaran. Hal tersebut memperlihatkan bahwa guru kurang kreatif dalam mengembangkan media pembelajaran yang mengakibatkan peserta didik merasa tidak ada hal yang baru sehingga kurang bersemangat mengikuti pembelajaran. Pada kenyataan di lapangan, ditemukan banyak peserta didik yang merasa PPKn adalah pelajaran yang membosankan.

Salah satu penyebabnya yaitu guru di dalam pembelajaran PPKn hanya menanamkan konsep tanpa melibatkan pelajaran PPKn dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Selain itu kurangnya pembiasaan yang dilakukan guru untuk mengarahkan peserta didik berpikir secara kritis melalui penyajian masalah yang terkait dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.

Praktik pembelajaran yang menjadikan peserta didik sebagai pelaku aktif dalam kegiatan belajar dan penggunaan media yang menarik dipercaya lebih efektif meningkatkan kualitas belajar bagi peserta didik dan menghasilkan pencapaian materi pelajaran yang lebih tinggi. Aktivitas belajar peserta didik dapat ditingkatkan melalui penerapan model pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan.

Guru bertanggung jawab untuk merancang dan melakukan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan serta penggunaan media yang lebih menarik di dalamnya. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar dan cara berpikir kritis peserta didik dengan harapan hal tersebut menjadi hal yang baru serta menyenangkan bagi peserta.

Beberapa tantangan yang dihadapi oleh penulis dalam mencapai tujuan diantaranya, yaitu rendahnya wawasan dan persiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang inovatif serta penggunaan media pembelajaran yang menarik, peserta didik merasa bingung cara berdiskusi dan presentasi di depan kelas, peserta didik kurang percaya diri dalam memaparkan hasil diskusi kelompok.

Langkah-langkah    yang    digunakan    untuk    menghadapi tantangan tersebut ialah peserta     didik     dikondisikan     dengan     model pembelajaran yang dipilih terlebih dahulu, guru mempersiapkan fasilitas yang dibutuhkan agar media yang digunakan dapat bermanfaat secara maksimal, berkoordinasi dengan guru kelas yang mengajar peserta didik di kelas sebelah agar mengkondisikan      peserta didiknya supaya keadaan lebih kondusif.

Salah satu hal yang dapat dilakukan yaitu berkeliling ke setiap kelompok untuk memberikan motivasi dalam diskusi dalam bentuk kalimat ataupun gerakan tubuh, seperti mengacungkan jempol dan memberikan tepuk tangan. Kemudian, guru memotivasi peserta didik dalam melaksanakan presentasi hasil diskusi dengan memberikan apresiasi berupa pujian dengan tepukan agar peserta didik lebih lebih berani dan percaya diri.

Guru juga dapat memberikan contoh kepada siswa baik individu maupun kelompok, bagaimana cara mempresentasikan hasil diskusi dengan baik. Dan memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk menjelaskan hasil diskusinya terlebih dahulu, setelah itu guru memberikan penguatan dan semangat kepada kelompok yang sudah tampil. Lalu fasilitas yang mendukung kegiatan pembelajaran juga disiapkan lebih awal.

Strategi apa yang digunakan untuk menghadapi tantangan yaitu strategi yang digunakan adalah berkoordinasi dengan warga sekolah yang terlibat agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan mengkomunikasikan dengan baik langkah-langkah yang akan dilakukan sebelum aksi terlaksana.

Proses yang dilakukan untuk menangani tantangan tersebut adalah berkolaborasi dengan rekan sejawat, peserta didik dan kepala sekolah. Terdapat beberapa orang yang terlibat pada tantangan ini yaitu guru sebagai fasilitator, peserta didik, teman sejawat, kepala sekolah, dosen dan  guru pamong. 

Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini yaitu proyektor atau TV LED serta media pembelajaran dalam bentuk power point. Dampak dari langkah-langkah yang dilakukan hasilnya efektif dapat terlihat dari penggunaan media video pembelajaran sangat membantu meningkatkan pemahaman peserta didik akan materi pembelajaran dibuktikan dengan hasil evaluasi pembelajaran peserta didik. Pemilihan model pembelajaran berbasis masalah sangat meningkatkan aktivitas peserta didik sehingga pembelajaran berpusat pada peserta didik dan motivasi belajar juga menjadi meningkat. Terjalinnya kerja sama yang baik bagi peserta didik dalam menyelesaikan tugas secara berkelompok. Dengan pemilihan model pembelajaran berbasis masalah sangat meningkatkan cara berpikir peserta didik sehingga pembelajaran karena peserta didik diarahkan untuk menganalisis serta menyelesaikan permasalahan yang disajikan oleh guru. Peserta didik juga merasa senang karena di setiap pertemuan kelompok terbaik diberikan reward.

Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran adalah mereka sangat senang bisa dilihat saat kegiatan refleksi akhir pembelajaran, dengan memberikan tanggapan bahwa pembelajaran sangat menyenangkan. Salah satu faktor keberhasilan pelaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL), yaitu peserta didik merasa senang dengan proses pembelajaran karena mereka dapat terlibat langsung dalam kegiatan yang menarik. Hasil belajar yang diperoleh peserta didik telah memenuhi KKM.

Berdasarkan keseluruhan proses dan langkah-langkah pembelajaran yang sudah dilaksanakan oleh guru, pembelajaran yang bisa diambil adalah guru harus lebih kreatif dan inovatif untuk menentukan model pembelajaran dan media ajar yang akan digunakan saat pembelajaran agar dapat meningkatkan semangat siswa sehingga dapat mengaktifkan peserta didik ketika proses pembelajaran berlangsung dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun