Peresensi     : Valdio Febrilian / Mahasiswa Teknik Industri di Universitas Muhammadiyah Malang
Buku Alasan Kita Rela Menderita ini berisi tentang berbagai kisah dan penelitian yang dilakukan penulis di berberapa kasus dan tempat untuk mencari akar motivasi yang sebenarnya.Kita semua mengenal orang-orang yang menyimpan perasaan bermakna yang luar biasa dalam situasi paling tak  mengenakkan sekalipun.  Â
Kita termotivasi dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam hubungan pribadi, proses pencapaian pribadi, maupun di tempat kerja. Ini dikarenakan motivasi manusia sebenarnya berdasarkan skala waktu yang panjang, kadang-kadang lebih lama daripada masa hidup kita.Pada akhirnya, motivasi manusia tidak sederhana, tetapi ketika kita lebih mengerti, kita akan lebih mampu menangani diri sendiri, pekerjaan kita, hubungan kita, atasan kita, dan sebagainya. Mengetahui apa yang mendorong kita dari orang lain adalah suatu langkah penting menuju peningkatan kebahagiaan yang pasti ada dan meminimalkan kerisauan dalam hidup kita.
Pelajaran mendasar yang sama akan keterlibatan dan kurangnya apresiasi dalam kehidupan kita, juga berlaku dalam banyak aspek lain hidup ini, karena itulah kita sering menghindari pengalaman yang lebih sulit dan menantang. Ketika kita berada di tengah suatu tugas, kita berfokus pada sukacita terpendam tugas itu, tetapi ketika kita memikirkan tugas sama lebih dulu, kita terlalu berfokus pada motivator ekstrinsiknya, seperti bayaran dan bonus.
Inilah sebabnya kita tidak dapat memperkirakan hal yang akan memotivasi diri dan menghancurkan motivasi itu. Ketidakmampuan berintuisi akan apa yang membuat kita bahagia di tempat kerja sungguh menyedihkan. Lalu, bagaimana kita memastikan bahwa kita termotivasi untuk melakukan sesuatu dan dalam jangka panjang, untuk tetap bertahan meski mengalami hambatan? Jawabannya meski sederhana, mengandung dimensi yang jauh lebih luas dan kompleks daripada yang bisa kita bayangkan atau lakukan.
Dan Ariely menyatakan bahwa "Pada intinya, orang-orang yang menyukai tugas akan terus melakukannya karena mereka menikmati proses dan menemukan makna di dalamnya". Jadi ada dua hal yang disorot: menikmati proses dan menemukan makna. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam buku ini menunjukkan bahwa meski kita sangat suka hal-hal material, sayangnya hal tersebut bukanlah motivator terbaik. Dan meski hal-hal material jelas mempunyai dampak langsung terhadap kinerja kita, sekali lagi ia membuktikan bahwa pengaruhnya bersifat jangka pendek.
" Imbalan terbesar kehidupan berasal dari pengalaman buruk kita."
(hlm. 20)
Sebuah untaian kata yang disusun menjadi sebuah kalimat, membuahkan arti tersendiri yang disampaikan penulis dengan perantara tulisan. Kebanyakan orang berharap untuk tidak bertemu dengan yang namanya pengalaman buruk. Akan tetapi kita tidak bisa menghindar dari hal tersebut. Kita akan selalu dihadapkan oleh dua hal,entah itu pengalaman baik maupun buruk. Maka dibalik semua itu pasti ada hikmah yang bisa diambil, mendapatkan pengalaman buruk pun juga harus kita evaluasi untuk lebih berhati hati agar tidak terulang di kemudian hari.
" Ketika kita diakui karena kerja kita, kita bersedia kerja lebih keras walaupun bayarannya rendah, dan ketika kita tidak diakui, kita kehilangan sebagian besar motivasi."
(hlm. 36)