Â
Seperti yang penulis uraikan diatas bahwa warna politik menjelang pemilu di Kecamatan Poigar sangat bervariasi, namun yang mencolok adalah politik identitas kekeluargaan, dan ekspresi dukungan masyarakat baik di dunia maya maupun di kehidupan sosial sehari-hari. Politik kekeluargaan dimanfaatkan oleh para kontestan PILEG dalam meraup suara dengan pendekatan kesamaan nama belakang atau marga. Biasanya dengan melihat asal-usul keluarga tersebut dan dihubung-hubungkan dengan status Kontestan.
Â
- Birokrasi
Â
Pemerintah ditingkatan Desa memegang peranan penting dalam pagelaran pemilu 2024, meskipun ada larangan soal netralitas baik ASN maupun pemerintah, namun praktik yang terjadi dilapangan sangat berbeda mengingat apa yang ditampilkan oleh pejabat ditingkat pusat adalah kampanye paslon tertentu. Ditingkatan desa, adanya indikasi keberpihakan pemerindah desa dalam mendukung kontestan tertentu, dampaknya jelas bahwa aparatur desa menjadi penyambung dari agenda tersebut.
Â
- Dunia maya
Â
Tidak mengherankan bahwa dunia maya menjadi sangat ramai dalam pemberitaan dan pembahasan mengenai pemilu ataupun paslon tertentu, saling adu sindir satu sama lain tidak terelakan. Dunia maya menjadi wadah ekspresi tanpa batas masyarakat Kecamatan poigar.
Â
- Dampak
Â
Dari 3 uraian di atas masing-masing membawa dampak tersendiri bagi tiap anggota keluarga, tipe yang pertama: